Keannu 6 - Think Again

4.3K 332 12
                                    

"Niichan?"

Keannu menoleh. Sudah dua minggu dia berdiam di kamar apartment-nya. Dia tidak lagi masuk ke sekolah. Lagipula, sekolah meliburkan dirinya untuk sesaat. Keannu membiarkan Yuki duduk di sebelahnya.

"Aku mau melapor pada Niichan,"

Keannu hanya menatap heran ke arah Yuki.

"Dia berubah. Sekarang dia jadi pendiam dan tidak banyak bicara,"

"Lalu?"

"Dia sangat dingin. Bahkan kulkas saja kalah dingin darinya,"

"Hmmm..."

"Ada lagi... tidak ada pria yang berani mendekatinya. Dia terlalu diam dan tidak pernah menyapa siapapun lagi,"

Keannu mendengarkan celoteh Yuki tentang teman sekelasnya itu.

"Dia masih dibully. Niichan mau aku bereskan orangnya?"

"Hn,"

Yuki menangguk antusias. Dia langsung beranjak sambil bersenandung kecil. Begitu pintu kamarnya tertutup, Keannu menghembuskan napasnya dengan berat.

"Sebenarnya untuk apa aku mendengarkan tentang dia? Aku sudah tahu dia tidak akan bisa aku jangkau lagi,"

Keannu menyandarkan kepalanya pada dinding di belakangnya. Mata Keannu terpejam.

"Apa aku harus merebutnya dari calonnya?"

Kekehan kecil keluar dari bibir Keannu. Dia menertawakan dirinya sendiri yang sepertinya sudah mulai gila.

"Melawan Max saja aku sudah babak belur begini. Apa lagi melawan calonnya? Belum lagi ketiga kakaknya yang kembar identik itu. Lalu, ayahnya..."

Keannu menghela kecil.

"Nasibmu memang tidak bisa memilikinya, Kean... sadarlah sedikit!" Ujar Keannu pada dirinya sendiri.

Setiap hari setelahnya, Keannu selalu mendapat kabar dari Yuki tentang keseharian Alesha. Semua tentang Alesha dan akhirnya, hari ini dia bisa melenggang masuk ke sekolahannya. Dia memiliki alasan untuk bertemu Alesha kembali. Melihat gadis itu saja sudah cukup bagi Keannu.

Menunggu sampai selesai sekolah, Keannu keluar dan berjalan menuju ke ruang OSIS dengan lembaran kertas berisi permintaan untuk acara Prom Nite. Keannu duduk di kursi kosong. Dia membantu ketua OSIS yang baru untuk membuat beberapa pengajuan untuk acara selama satu semester ke depan.

"Permisi," suara Naira membuat Keannu menghentikan acara membantu ketua OSIS itu.

Alesha, Naira, dan Yuki langsung menempati beberapa kursi kosong. Alesha duduk di seberangnya. Yuki memilih kursi di sebelahnya. Naira duduk tepat di sebelah Alesha.

"Jadi, begini... katanya, kakak membawa permintaan dan saran dari kakak kelas?" Tanya ketua osis pada Keannu.

Keannu mengangguk. Dia mengeluarkan kertas-kertas di tasnya dan meletakannya di meja. Dia tersenyum kecil saat melihat tangan Yuki mengambil itu. Keannu mencuri pandang ke arah Alesha saat Yuki menyerahkan itu Alesha. Alesha menerimanya dan membaca semuanya. Melihat raut serius di wajah Alesha membuat Keannu betah menatap wajah cantik itu dalam waktu yang lama.

"Kita hanya bisa menggunakan dan mengabulkan tiga buah saja permintaan dari kakak-kakak kelas. Tolong sampaikan pada mereka," ujar Alesha.

"Apa saja?" Ujar Keannu refleks.

Keannu meneguk ludahnya perlahan saat Alesha menatap lurus ke arahnya. Alesha berdiri dan menyodorkan sebuah kertas dengan tulisan tangannya ke arah Keannu.

[DS #4] KeaShaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang