Terima Kasih, Kak!

12.2K 464 57
                                    

"Pagi,"

Sapaan itu membuat beberapa mahasiswi yang hendak mengganggu Alesha memilih mundur. Mereka masih ingat dengan jelas bagaimana kemurkaan Keannu beberapa hari yang lalu. Mereka masih cukup menyayangi nyawa mereka dan memilih mundur saat suara Keannu yang terdengar tenang itu membawa tatapan mengancam di matanya.

"Pagi juga," sapa Natasha dan Alesha.

Keannu menyusupkan kedua lengannya ke perut Alesha. Dia memeluk gadis itu dari belakang.

"Apa kabar pacarku yang cantik ini?" Tanya Keannu sambil mencuri cium ke pipi Alesha.

"Baik. Bagaimana denganmu?"

"Sangat baik,"

Keannu dan Alesha berdiam beberapa saat dalam posisi itu. Alesha yang pertama kali protes dan ingin melepaskan pelukan Keannu. Jelas saja Keannu menolak. Namun, Alesha berhasil membuat Keannu pasrah dan melepaskan pelukannya.

"Aku lapar tahu,"

"Aku pesankan makanan kalau begitu,"

Alesha mengangguk. Dia dan Natasha memilih bangku kosong dan duduk disana. Keannu memesankan makanan untuk Alesha dan Natasha. Mereka memilih makan bakso dengan cabai yang lumayan.

"Kalian suka banget sama cabai?" Tanya Keannu.

Melihat kedua perempuan itu mengangguk membuat Keannu merinding sendiri. Keannu orang yang paling anti dengan cabai. Saking antinya, dia akan memilih melipir dari pada makan cabai.

"Maura kemana? Aku belum melihatnya belakangan ini," ujar Keannu.

"Entahlah, kami juga sedang mencarinya,"

Keannu mengangguk. Dia memilih memakan nasi goreng di depannya dengan tenang.

"Nanti aku minta kak Ardan saja untuk mencarinya,"

"Ide bagus!" Ujar Keannu.

Keannu berjalan santai dengan sebelah tangan yang dia masukkan ke kantung celananya. Tak berapa lama, lengannya terasa sedikit berat. Keannu hanya tersenyum tipis. Siapa lagi yang akan menggelayutinya seperti seekor anak kera jika itu bukan adiknya?

"Sudah selesai?"

"Sudah. Hari ini mata kuliahku sudah selesai,"

"Syukurlah,"

"Niichan mau pulang atau menunggu Alesha?"

"Menunggu sepertinya. Kenapa?"

"Aku pulang duluan ya?"

"Mau pergi?"

Keannu melihat adiknya tersenyum. Keannu menepuk puncak kepala adiknya dan kemudian sebelah tangannya yang lain ikut digelayuti manja.

"Wah! Aku seperti seorang casanova kalau seperti ini," ujar Keannu sambil terkekeh kecil.

Sontak saja, Alesha dan Yuki mencubit lengan Keannu dan membuat pria itu mengaduh.

"Sakit..." gerutunya.

"Biar saja!"

"Bwee..." Alesha dan Yuki menyahut berbarengan.

Keannu hanya menggelengkan kepalanya. Dia masih tetap melangkah bersama kekasih dan adiknya.

"Niichan... boleh tidak?"

Keannu menoleh.

"Suruh dia menjemputmu di depanku!" Ujar Keannu.

"Ish! Niichan menyebalkan,"

[DS #4] KeaShaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang