- 3

49.6K 622 2
                                    

Di kamar Nara berguling ke sana kemari setelah menghabiskan waktu diluar bersama keluarga Leo.

Bahkan cewek itu tak fokus bermain pada saat di time zone.

Cewek itu memikirkan keberadaan Nicko. Pasalnya cowok itu tak membalas chat nya dari sore. Padahal cowok itu pasti sudah sampai di rumah.

- hubby -

Udah sampe?
Kok nggak chat aku?
Marah?

Nara menggigit bibirnya melihat status Nicko yang online tapi tak membalas chat nya.

Tidak boleh negative thinking.

Jujur, jika dibilang siapa yang paling bucin pasti jawabannya Nara. Tapi kalo dibilang siapa yang paling kangenan, jawabannya juga Nara.

Nicko? Mana pernah.

Setiap harinya Nara yang mengirim chat cowok itu, menanyakan kabar.

Jadi, kapan Nicko nge-chat? Kalo cowok itu sedang butuh sesuatu. Lebih tepatnya, kepuasan.

Sebenarnya Nara tak tahan dengan LDR, tapi Nicko meyakinkan semuanya agar hubungan aneh ini tetap berjalan sampai menempuh 3 bulan.

"Lagi ngapain sih nih manusia?" Kesalnya.

Tadi aku pergi sama Mamah.
Aku main banyak permainan disana.

Kamu lagi apa?
Jangan bergadang ya.
Semangat hubby.

Nara menghela nafas melihat tak ada balasan dari Nicko.

Cowok itu marah? Pasti. Terlebih cowok itu melihat pacarnya dipeluk dan dicubit oleh cowok lain yang notabe sepupu.

Nara pun langsung mencari foto sexy di galerinya. Bahan bujukannya agar Nicko tidak marah.

Sexy?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sexy?


Y
Night

Gitu doang? Ya.

Nara tak kaget. Cewek itu sudah biasa.

Sudah biasa Nicko mengirim chat hanya kangen tubuhnya atau minta pap. Sudah biasa Nicko menghubungi nya hanya karena ingin melihat tubuhnya secara langsung.

Ya, itu sudah biasa.

Sudah biasa diabaikan. Namun Nara tetap bertahan entah sampai kapan.

.
.
.

Drettt!

Drettt!

Nara mengerang pelan ketika mendapatkan telepon dari seseorang ditengah malam gini.

2.15

Cewek itu mengangkat seraya menguap lebar.

"Ada apa? Aku ngantuk."

Terdengar suara geraman tertahan dari sana serta umpatan yang menurut Nara terlalu kasar untuk dilayangkan dini hari.

"Ini video call bangsat."

Ponsel itu menjauh beserta mata Nara yang mengerjap pelan untuk melihat Nicko lebih jelas.

"Kamu lagi ngapain?"

Meskipun hanya diterangi lampu tidur, Nara bisa melihat urat leher dan ekspresi Nicko yang terlihat menahan sesuatu.

"Arahin hp ke tubuh lu."

Nara yang mengerti, tak melakukannya.

"Arahin." Geram Nicko.

Nara menggeleng, "Kamu marah sama aku?"

Lidah itu bermain kemudian Nicko dorong ke pipi dalamnya.

"Menurut lu?" Tanyanya balik.

Bibir Nara menurun membentuk cemberut.

"Jelek goblok."

Tapi Nara tetap cemberut di depan pacarnya yang sedang menyugar rambut sambil menghela nafas lelah.

"Jelek-jelek gini pacarnya Nicko."

Nicko tak menjawab.

Cowok itu masih menyisir rambutnya beberapa kali sampai terlihat otot lengan nya di layar hp Nara.

Mendadak hening, tak ada suara.

Mereka saling menatap satu sama lain tapi tak ada yang membuka suara.

Bahkan hawa nafsu yang membuat Nicko menghubungi Nara, hilang.

Cowok itu malah memainkan lidahnya, lalu melumas bibirnya beberapa kali agar tidak kering.

"I can't deny you to mastrubasi. Jangan jadi cewek nakal kalo nggak di suruh."

Nara mengangguk. Cewek itu tak jadi menyentuh tubuhnya sendiri.

"Aku ngantuk."

"Tidur." Ketus Nicko yang tidak ada lembut-lembutnya ke Nara.

Sebelum cewek itu memejamkan mata, Nara mengucapkan sesuatu yang membuat Nicko langsung menutup telepon.

"I always miss you even you don't miss me."

.
.
.

VOTE N COMMENT KUY!!

©Narberry_
2022

SECRET RELATIONSHIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang