.....
"Makasih udah nganter aku."
Nicko berdehem tanpa membuka helmet.
"Bajunya nggak ada yang lebih bagusan?" Tatapan nya sedari tadi ke tubuh Nara yang terbalut dalam baju sekolah yang lumayan ketat, membentuk kesukaannya.
Ck! Nicko seketika kesal.
"Kemarin hujan. Terus di cuci."
Dapat decihan dari sang pacar yang tak percaya.
"Nggak hujan tuh di rumah gw."
"Ck! Kan beda kota Nicko."
Nicko dan Nara sama-sama me-roll eyes nya.
"Yaudah gw pulang."
Nara mengangguk dan tersenyum tipis, "Hati-hati."
Kaca helmet itu kembali menutupi pandangan Nara untuk melihat sorot mata Nicko.
Brum!
Nara pun pergi dari tempat yang biasa menjadi tempat pertemuan dirinya dan Nicko.
Tapi baru beberapa langkah, tubuh itu disuruh menghadap balik pemilik suara yang memanggilnya.
"Kok balik lagi?"
"Mau makan nggak?" Tawarnya dari atas motor.
Nara menggeleng, "Nggak mood."
"Temenin gw makan."
Cewek itu sekilas menatap jam di ponselnya, kemudian menyetujui ajakan pacarnya.
Dan mereka kembali menikmati suasana hari yang akan berganti malam.
"Di sini tempat makan yang enak dimana?"
"Jarang keluar rumah, jadi nggak tau."
"Makanya keluar rumah, jangan diem aja di kamar. Ngapain sih Di kamar terus? Nontonin selingkuhan lu itu?" Tumben sekali cowok itu berlagak sinis, kayak habis ketiban pohon besar yang membuat agak berbeda dari biasanya.
"Selingkuhan apaan? Emang aku pernah selingkuh?"
"Itu si Haechan sama Mark. Emang gw nggak pernah liat story alay lu itu?"
Nara terkekeh mengingat beberapa kali dirinya sangat bucin ke dua manusia bernama Haechan dan Mark. Ah, jika bahas mereka, tak ada habisnya. Mereka penuh nilai plus di mata sang fans. Termasuk Nara.
"Lagian bukan dia yang jadi selingkuhan, tapi kamu."
"Alah tai. Mereka aja nggak tau lu nafas apa kaga."
Ck! Bener juga sih.
"Ih kok gitu sih?"
"Fakta kan?"
Nara membenarkan nya.
"Lagian mereka nggak ganteng. Ganteng darimana sih?" Wah, daebak. Nicko tiada duanya dengan Nara. Sama-sama julid.
"Kamu kok julid sih? Siapa yang ngajarin?"
"Anak tiktok."
Cewek itu berdecak kemudian terkekeh, "Terus kamu mau makan dimana? Kok jadi bahas ke situ?"
"Dimana aja lah. Perut gw laper ini."
Nara pun memberikan alamat yang akan menjadi tempat makan hari ini.
"Mau yang mana?"
"Apa aja yang penting bisa di makan."
"Semuanya juga pasti kamu makan."
Alis Nicko menaik ketika mata mereka bertemu.
"Tau aja." Melayangkan senyuman aneh.
Nara yang sangat tau pikiran cowoknya, mengetuk sekilas pelipis itu menggunakan pulpen yang berada ditangannya, "Makanan, bukan yang lain."
Nicko mengangguk singkat. Tak ingin menyanggah.
"Pinjem hp."
Cewek itu beralih dari sang penjual ke cowok yang meminta hp nya.
"Nggak ada apa-apa kok."
Nicko tetap meminjam hp ceweknya, "Sering post snap gram?"
"Jarang."
Kini kamera depan hp Nara mengarah ke wajah Nicko. Memencet tombol tengah dalam satu kali ketukan.
"Kamu buat apa? Kamu buat snap gram?!"
Wajah Nara memerah, "Ada sepupu kita Nicko." Nada itu sedikit menurun.
Nicko berdecih, "Kenapa? Takut? Go public aja sih. Lagian kalo dimarahin tanggung resiko lah." Ekspresi itu kian berbeda.
Nara cepat-cepat mengambil hp dan menghapus foto Nicko yang baru dilihat 2 orang.
"Buk—"
"Takut selingkuhan lu tau?" Punggung terbalut jaket dibanting ke sandaran kursi.
"Aku nggak punya selingkuhan. Harus berapa kali sih aku bilang?"
Penjual pun datang membawa makanan.
"Oke gw percaya. Make it clear."
Nara mendesah lega.
"Unfollow sepupu itu yang buat lu hapus foto gw."
Nara terdiam.
"Kita berdua juga nggak mau go public. Buat apa aku post sendirian? Kamu aja nggak mau." Akhirnya ada argument yang membuat Nara membela dirinya.
Nicko memberikan hpnya secara kasar, "Post foto lu di snap gram gw. Beberapa menit liat DM an manusia bedebah." Mata itu menyorot serius ke cewek yang menatapnya ragu-ragu.
"Just post and see result."
....
KOMEN YG BANYAK AK BKL UPDATE!!
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET RELATIONSHIP
RomanceTentang sepasang sepupu yang melewati batas. © narberry_ , juli 2022