- 24

10.4K 357 15
                                    

Beberapa jam lagi tahun akan berganti, semua orang akan bersuka-cita menyambutnya, termasuk keluarga besar Omah.

Terlihat semuanya sudah berada di halaman belakang, menunggu detik-detik pergantian tahun sambil menyantap hidangan yang baru dibakar.

Bahkan mereka malam ini terlihat ganteng dan cantik dalam balutan dress code black and navy.

Nara yang duduk dekat mamahnya mencuri pandang sedikit terhadap Nicko yang sedari tadi sibuk dengan hp nya.

Apa cowok itu tak nyaman jika ada kumpul keluarga besar seperti ini? Bahkan bisa Nara hitung cowok itu menimbrung obrolan yang lain.

"Nicko jangan main hp terus." Peringat Bunda Nicko yang memperhatikan putranya.

Hp itu pun masuk ke saku celananya, kemudian bangkit dari sana sambil mengantongi sebungkus rokok yang akan digunakannya dihalaman depan.

"Mau kemana?"

"Rokok."

"Di sini aja. Sama Papah, Om sama Leo. Kamu sama Leo kan cuma beda beberapa tahun, ya kali nggak akrab."

Raut wajah Nicko berubah.

"Beda pembahasan."

Lalu meninggalkan halaman belakang, tanpa menatap yang lain.

Cih! Malas sekali ada kumpulan besar seperti ini. Kalo bukan karena Omah, ia tak akan berada disini. Lebih baik kumpul bersama temannya sambil minum alkohol.

"Aku boleh duduk?"

"Duduk dipangkuan gw aja." Tanpa menatap si pemilik suara, Nicko sudah tau itu siapa.

Nara tersenyum tipis.

"Kamu suka disini?"

"Mau tau?"

Nara menggeleng, "Mau kamu."

Nicko menyunggingkan senyuman sekilas.

"Menurut lu gw suka disini?"

"Nggak. Kelihatan terpaksa."

Nicko mengangguk dan mengusap pucuk Nara.

Nara mengambil dan menautkan jari mungilnya ke tangan itu. Lalu ditaruh diatas paha dan seraya mengelusnya.

Hangat.

Mereka saling menatap dibawah langit gelap yang dihiasi rembulan dan beberapa suara kembang api kecil.

"Aku mau ada senyuman di malam ini."

Nicko menjelajahi mata indah itu. Entah rokoknya kemana, yang pasti sudah tidak ada asap rokok disekitarnya dan begitupun di jarinya.

"Tahun barunya di kamar aja. Lebih hangat." Cetus Nicko.

"Kan udah aku bilang, nanti."

Nicko terkekeh pelan.

"Sekarang aja. Lagian dua jam lagi, bisa lah." Nego cowok itu yang langsung mendapat tabokan dibahunya.

"Bisa modyar."

Mereka berdua pun tertawa pelan dalam keadaan jari saling bertaut.

"Tapi kan gw yang gerak."

"Nicko." Pipi cewek itu sudah seperti kepiting rebus yang membuatnya sangat terlihat menggemaskan.

Mereka pun terdiam sesaat. Fokus memandangi langit.

"Gabung sama yang lain. Gw disini dulu."

"Sama kamu."

Tatapan Nicko berubah memerintah yang mau tak mau harus dituruti Nara.

"Tapi nanti nyusul."

"Nyusu?"

"Nyusul Nicko."

Nicko terkekeh geli dan berdehem.

Cup!

"Happy new year my boy."

Nicko menahan pinggang Nara sejenak, "Happy new year too." Lalu mengecup singkat bibir merekah itu.

Nara tersenyum lembut seraya menyisir rambut lebat yang tidak dipakai pomade. Karena seorang Nicko bakal terlihat tampan jika rambutnya tidak tertata rapih. 

"I'll be waiting to sit on your top, babe." Bisik Nara sebelum meninggalkan Nicko dalam keadaan menggeleng kecil sambil menyeringai tampan.

"Milik gw."

∆ C R O S S ∆


Fix sih bsk mlm
Tp gw gk tau latarnya dmna!!!

So, ketemu besok!!

SECRET RELATIONSHIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang