- 31

10.2K 300 34
                                    

Plak!

"Pah!"

Nafas seorang pria paruh baya memburu, melihat anaknya berdiri sambil menundukan kepala. Tanda kalo anak itu sedang mengakui sebuah kesalahan yang telah diperbuatnya.

"Kamu mau jadi apa huh, hamilin perempuan?"

"Kamu tolol apa tolol?! Kamu masih sekolah!"

Sorot mata kedua lelaki itu bertemu, melayangkan aura gelapnya masing-masing.

Namun Nicko cepat memutuskan kontak matanya, memilih menatap perempuan yang berlutut di sebelah sang mamah.

"Jadi diri sendiri."

Bug!

Lagi, Nicko mendapat luka di sudut bibir dan lebam di pipinya.

"Nggak ada cewek lain yang kamu suka selain sepupu kamu sendiri, Nicko?"

Kepalan tangan semakin mengerat di kerah baju Nicko, saat mendapat gelengan.

"Nicko suka sama dia, apa salah?"

"Suka? Itu nafsu bodoh!"

Alis itu sedikit terangkat, sorot matanya dingin namun menusuk ke cewek yang setia menatap ke bawah.

Nicko benci saat cewek itu memilih menunduk, daripada melihatnya yang mendapat tonjokan amarah dari papahnya.

Bugh!

Bugh!

"KAMU BOLEH NAKAL, TAPI BUKAN INI NICKO!"

"UDAH BERAPA KALI PAPAH BILANG KE KAMU NICKOLAS ARVIAN MIGUEL!"

Bugh!

"Papah udah!" Teriak Mamah Nicko.

"Udah apa?!"

Bug!

"Jangan sekali-kali bentak Mamah!"

Nicko marah, jika ada orang yang membentak mamahnya.

Dan Nicko juga marah ke dirinya, telah membuat mamahnya menangis dan malu di depan saudara yang lain.

Bug!

Bug!

"Berhenti!"

Kini Omah yang melerai.

Wanita itu memaksakan untuk berdiri dan menemui anak, menantu dan cucunya yang membuat kegaduhan di rumahnya.

Dan teriak namun terdengar serak, mampu menghentikan aksi antara anak dan papah.

"Saya tidak mau ada kegaduhan di rumah ini."

Saya? Yang berarti Omah sudah marah dan kecewa.

Bahkan tatapan nya sangat berbeda. Dan Nicko, tidak kuasa melihat tatapan wanita itu.

"Jika sudah terjadi, maka bertanggungjawablah."

Wanita berkacamata itu mengambil nafas dalam-dalam.

"Nickolas, jika kamu tidak ingin bertanggungjawab, tidak apa." Tatapan itu, mengarah ke cucu kesayangannya, "Biar Nara yang mengurus bayi itu. Tapi maaf setelah itu, saya bukan omah kamu. Karena saya tidak ingin memiliki cucu yang lari dari tanggungjawab."

Deg!

"Jika kamu sudah menemukan jawaban, kamu boleh pergi dari rumah ini."

Cowok menjulang tinggi itu, melumas bibirnya. Tertawa miris dalam hati.

Sial!

"Mah, kenapa seperti itu?" Tanya mamah Nicko, yang tak bisa membendung air matanya saat melihat wajah frustasi anaknya.

"Mamah cuma kasih tau ke kamu, jangan biarkan suami dan anakmu buat kegaduhan di rumah ini lagi."

Setelah mengucapkan kalimat yang terselip sindiran, wanita paruh baya itu berbalik, berjalan pelan ke kamarnya sambil memegangi dadanya menahan sesak.

"Omah," panggil Nicko membuat langkah wanita itu terhenti di ambang pintu kamar.

Wanita itu berbalik menghadap Nicko dan juga.. Nara yang berdiri di sebelah cowok itu.

"Aku, Nickolas Arvian Miguel bakal nikahin Nara Adinda."

"Kalian masih sekolah!" Mamah Nicko menentang keras, bahkan meremas lengan anaknya.

"Aku bukan cowok lari dari tanggungjawab Mah. Aku cucu Omah. Aku anak Mamah."

Detik itu juga, air mata sang Omah mengalir di depan cucu dan anaknya yang juga menangis.

"Kamu kecewain Mamah."

Sang papah, langsung membawa istrinya kepelukan.

"Hari sabtu, pernikahan akan diberlangsungkan."

🔥 C R O S S 🔥


Yeay!
Nicko and Nara kawin!!

SECRET RELATIONSHIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang