- 32

15.4K 322 24
                                    

Sabtu.

Hari dimana Nicko dan Nara akan menikah. Ya, mereka beneran menikah.

Sepasang sepupu itu akhirnya disatukan dihadapan Tuhan dan para saksi.

Emang ada saksi? Ya, Ada.

Tetapi hanya beberapa. Bisa terhitung oleh jari. Mungkin ada dua, Mamah Nara dan Papah Nicko.

Kenapa Omah, Mamah Nicko, beserta anak Omah yang lain tidak datang?

Karena Papah Nicko tidak memberitahukan itu. Benar-benar tidak memberitahu kerabatnya yang jauh.

Tapi kenapa Omah dan Mamah Nicko tidak hadir? Karena Papah Nicko melarang keras dua wanita itu untuk tidak datang ke pernikahan putranya itu. Bahkan sempat ada pertengkaran di sana.

Bagaimana sama Mamah Nara? Wanita itu hanya bisa menuruti ucapan kakak iparnya.

Wanita itu berusaha kuat berdiri dengan tegak dan tegar melihat putri cantiknya tengah menghampirinya.

Sendiri, benar-benar sendiri. Tidak ada yang menemani wanita itu.

"Selamat ya sayang."

"Makasih banyak Mah."

Nara tersenyum getir melihat kesana-kemari yang hanya ada dirinya, mamahnya, dan Nicko.

Papah Nicko yang sekarang jadi mertuanya, sudah pergi tanpa berucap sedikitpun.

Ya, pergi. Meninggalkan putra dan menantunya.

"Mah, maafin aku ya."

Air mata kedua wanita itu keluar membasahi pipi mereka.

Sedangkan Nicko hanya menatap mereka berdua tanpa arti.

Tatapannya terlihat biasa namun datar, seperti kosong. Padahal hari weeding nya.

Cowok itu tersenyum tipis, lantas memeluk sang Tante yang kini menjadi mertuanya.

"Tolong jaga Nara ya Nicko."

Nicko mengangguk pelan, "Aku mau bawa Nara."

Pelukan itu terlepas. Kedua pasang mata menatap seksama wajah serius Nicko.

"Bawa Nara?" Bingung wanita itu.

Cowok bersetelan jas putih mengangguk, "Aku mau mulai hidup sama Nara."

Bagus, tapi, "Deketkan? Tidak jauh dari rumah Omah?"

Bibir itu tersenyum tipis, "Lihat nanti." Menatap Nara yang menatapnya penuh tanya.

Jari terlapis sarung tangan, Nicko bawa ke genggaman nya. Mengamit ke lima jari lentik itu.

"Mau hidup bersama?"

Tanpa pikir banyak dan lagian juga sudah menikah, cewek itu mengangguk dan tersenyum, "Iya, aku mau."

Mereka berdua pun melangkah bersama dengan jari yang masih tergenggam erat.

Wanita paruh baya yang masih berdiri disana, tersenyum getir melihat punggung anaknya yang semakin menjauh keluar dari tempat saksi pernikahan mereka.

"Selamat tinggal sayang. Semoga kamu bahagia."

Bahagia?

Tepat kaki melangkah keluar dari gedung itu, Nicko membisikan sesuatu ke Nara.

"Selamat datang. Selamat datang di pernikahan neraka kita."

"Cuma ada dua pilihan. Selamat bersama atau mati bersama."

🔥 E N D 🔥

sbntr, jangan ngereog dlu
keep calm, ada lanjutan kehidupan mereka

selamat puasa ygy!!!

LANJUTANYA DI

HAPPINESS!!!

SECRET RELATIONSHIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang