Nicko yang baru datang bukannya istirahat dahulu malah disuruh-suruh mengangkat ini-itu buat acara akhir tahun yang padahal besok masih ada waktu. Apakah keluarga besarnya seniat itu untuk menyambut pergantian tahun baru? Ck! Berbeda sekali dengan Nicko yang menurutnya setiap tahun sama saja suasana nya. Bedanya tahun ini, ada ceweknya.
"Udah ah! Nicko mau cari minum dulu."
"Tap—"
"Aku bilangin Omah nih?" Ancam Nicko ke papahnya yang rela sekali melihat putranya sengsara.
Pria itu berkacak pinggang melihat anaknya yang cuma kaos dipadukan celana chino, untung saja tampang anaknya ganteng.
"Sedikit lagi. Jangan setengah-setengah."
"Mah! Papah maksa Nicko nih! Nicko baru dateng loh!"
"Papah!"
Nicko tersenyum bangga, kemudian menjauh dari rumah Omahnya untuk mencari air, namun tujuannya berbeda setelah melihat mamahnya Nara keluar dari rumah.
"Tan."
"Baru sampe Nicko?"
"Iya Tan. Di rumah ada air nggak?"
"Ada. Ke rumah aja. Tante mau buang sampah dulu."
Nicko tersenyum semangat dan mengangguk ketika bahunya ditepuk beberapa kali.
"Oke Tan. Makasih ya."
"Kayak sama siapa aja."
Mereka berdua pun menjauh. Mamah Nara yang ke tempat pembuangan sampah, dan Nicko ke rumah tante nya dengan semangat membara.
Cklek!
Sepi.
Membuat senyuman terbit, lagi. Namun kali ini penuh arti.
Matanya menjelajahi pintu kamar, tapi matanya langsung tertuju ke pintu yang terdapat nama pemilik kamar. So, tunggu apa lagi?
Sebelum masuk ke kamar itu, Nicko membasahi kerongkongan dulu. Karena gini-gini ia masih manusia yang butuh minum.
Setelah menyelesaikan sesi dahaganya, langkahnya mendekat ke pintu kamar. Menggerakan kenop pintu yang menurutnya terasa ringan saat digenggam. Ah, pasti cewek itu tidak mengunci pintunya. Buktinya sang pemilik kamar sedang asik tidur tengkurep ditemani earphone.
Huft!
"Kamu? Kapan sampenya?"
"Kemarin."
Nara ingin merubah posisi tubuhnya, tapi ditahan cepat oleh tangan yang pemiliknya sudah tiduran disebelah menghadapnya.
"Bunda kamu udah tau?"
"Tante juga."
"Terus kok?"
Nicko mengecup singkat pipi Nara, "Tadi ketemu. Kebetulan gw lagi haus, di suruh mampir."
"Udah minum?"
Nicko mengangguk. Mengusap pelan punggung lembut Nara, sebelum menelusupkan tangannya disana.
"Kebiasaan."
Kamar itu seketika hening, hanya ada suara tarikan nafas keduanya.
"Bangun jam berapa?"
"Tujuh."
Mata itu terpejam menikmati usapan di setiap helaian rambutnya.
"Yaudah bobo. Nanti aku bangunin kalo udah sore." Bibir plump itu mengecup pelipis, pipi dan bibir Nicko ringan.
Lama kelamaan usapan di punggung Nara terhenti dikarenakan sang pemilik tangan sudah terlelap ke alam mimpi nya.
Nara tersenyum geli campur menahan gemas saat melihat tidur Nicko.
"Gantengnya nambah kalo lagi tidur." Membelai rahang ganteng itu menggunakan hidungnya.
"Serem sama galaknya udah nggak ada. Adanya cuma wajah lucu." Ujung hidungnya bertemu sekilas dengan ujung hidung mancung Nicko, sebelum mengecup lama pelipis dan rambut cowok itu.
"Sleep well Nickolas."
....
Pada mau double up nggak??
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET RELATIONSHIP
RomanceTentang sepasang sepupu yang melewati batas. © narberry_ , juli 2022