- 15

17.5K 371 79
                                    

...

"Halo?"

Nara menghembuskan nafasnya beberapa kali menetralkan deguban jantungnya, saat mendengar suara maskulin milik seseorang yang memergokinya sedang melakukan hal aneh di kamar.

Ah, malu sekali jika mengingat kejadian dua minggu yang lalu.

"Ya ada apa?"

"Selama dua minggu sibuk?"

Nara reflek menggigit bibirnya, "Emm.. iya."

"Sayangnya lu nggak pandai berbohong." Tebak Nicko yang tepat sasaran.

Cewek itu seketika merutuki dirinya di dalam hati.

"Kemana aja?"

Mata itu berselancar menatap sekeliling kamar, mencari jawaban yang pas supaya hal memalukan tak terjadi lagi di depan cowoknya.

"Banyak yang harus dikerjain. Maaf."

"Sesibuk itu?"

Nara menggigit kukunya sebentar, "Lagian biasanya kalo aku telepon kamu, kamu juga sibuk. Aku sehari bisa telepon kamu sampai tiga kali, tapi kadang kamu nggak angkat telepon aku. Tapi aku nggak pernah bawa serius itu. Aku juga nggak pernah nuntut kamu buat telepon aku balik atau duluan. Selalu aku duluan."

"Jadi lu mau balas dendam?"

Gini lagi gini lagi, nggak di telepon nggak ketemu secara langsung pasti aja dibumbui perdebatan kecil.

"Aku nggak balas dendam Nicko. Aku lagi sibuk aja. Kenapa perasaan kamu sensitif mulu ke aku?"

"Ya emang gw nggak boleh punya pertanyaan kayak gitu?"

Nara menghela kecil, "Boleh banget." Jawabnya lemah.

Hening beberapa saat.

"Yaudah kalo lu sibuk, mau ketemuan nggak?"

Nara berpikir sejenak, "Kan bulan ini kita udah ketemuan beberapa kali. Lagian mau ulangan juga. Dan kita bakal ketemu di rumah Omah pas tahun baru."

Nicko terdiam.

"Emang kamu mau apa?"

"Nothing."

Kini Nara terdiam. Tapi tidak berlangsung lama. 

"Mau video call an?" Usul cewek itu.

"Udah malam."

Cewek itu tetap mengajak sang pacar video call an.

"Kok cuma rambutnya doang?" Menatap layar yang hanya terdapat rambut dan hidung cowok itu.

"Emang lu maunya apa?"

"Mukanya."

"Ngantuk."

Nara mendengus, "Yaudah tidur."

"Just it?"

Nara mengangguk, "Emang mau apa? Dinyanyiin?"

"Ya mikir aja lah."

"Kamu bukannya punya cewek lain? Kenapa nggak minta sama dia?"

"Gw lagi nggak ada cadangan, dan nggak berniat. Lagian kalo punya, gw nggak bakal sleep call sama dia."

Nara tersenyum kecil.

"Masa?"

"Percaya nggak percaya masa bodo sih. Gw nggak peduli. Perspektif lu aja."

Nara mengangguk seraya tersenyum.

"Kamu tahun baru dateng ke rumah Omah kan?"

"Liat aja."

Bibir itu mengerucut kecil, "Nggak asik kalo nggak dateng."

Nicko berdehem.

"Emang ada acara apa aja?"

Kepala itu menggeleng, "Usahain datang, nanti kamu nginep di rumah aku."

"Nggak janji."

Nara mendesah pelan, "Sesibuk itu kamu tahun baru?"

Geraman terdengar, "Temen-temen gw pada mau sewa villa tahun baru nanti. Ya kali gw nggak ikut."

Kedua sudut bibir Nara menurun, "Mereka pasti bawa pacarnya. Kamu kenapa nggak ngajak aku?"

"Nyusahin."

Nara terdiam.

"Aku tidur duluan ya. Good night."

....

Next?

SECRET RELATIONSHIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang