- 20

12.1K 372 48
                                    

Kedua orangtua Nicko sudah satu jam lalu sampai dikediaman keluarga besarnya aka rumah omah. Sedangkan cowok itu masih belum kelihatan batang hidungnya, padahal cowok itu duluan menggunakan motornya. Tetapi hingga sekarang cowok itu belum sampai juga.

Kesasar? Tidak mungkin.

Tangerang ke Jakarta, hanya butuh waktu 1 jam jika macet, tapi jika tidak macet cuma butuh puluhan menit untuk Nicko menancapkan gas nya.

"Nicko kamu dimana? Kenapa belum sampe juga?"

"Masih di Tangerang, Bun. Aku ke sononya sedikit maleman."

"Kok gitu? Terus siapa yang bantuin Omah? Cuma kamu loh cowoknya sama Papah. Sedangkan Leo datengnya besok." Cerocos sang ibu negara yang terdengar panas ditelinga putranya.

Nicko berdecak, "Ya elah Bun."

"Ya elah ya elah. Emang kamu ada dimana sih? Di rumah pacar?"

Nicko berdecak seraya menyisir rambutnya kasar ke belakang.

"Di rumah temen. Mau bilang nggak jadi ikut sama mereka. Dipaksa Bunda." Dustanya, yang padahal berada di kolam renang umum.

"Good boy. Terus kamu kapan datengnya?"

Nicko pun naik ke tepian kolam renang, memperlihatkan tubuh basahnya yang terbalut kaos dan celana santai. Ck, cowok itu terlalu malas melepaskan kaosnya, kecuali jika berada di rumah atau bersama pacarnya.

"Aku bakal dateng. Nggak usah rempong. Mendingan enjoy disono, jangan mikirin aku." Ujarnya sambil mengusap rambut basahnya menggunakan handuk kecil.

"Bunda tunggu."

Tut!

Nicko menghela pelan, menatap lurus air kolam yang terlihat tenang. Kemudian beranjak ke ruang ganti untuk mengganti pakaian basahnya.

Dret!

Ikan bawel is video call..

"Dimana? Kok belum sampe?"

Nicko menatap wajahnya di layar hp, sambil mengacak rambutnya beberapa kali berharap kering cepat.

"Habis renang."

"Tumben. Nggak biasanya renang."

Nicko berdehem seraya duduk di kursi panjang yang berdekatan dengan motornya, sebelum meninggalkan tempat kolam renang.

"Udah lama nggak basah-basahan."

Nara mengangguk, "Bunda kamu udah sampe ya? Tadi aku denger dia lagi ngomelin kamu."

Nicko mengangguk, menatap sekitarnya yang lumayan sepi karena tempat yang dikunjunginya terbilang mahal. Kemudian beralih ke cewek yang sedang mengolesi sesuatu di bibir.

"Pap."

"Kan udah kemarin."

Nicko menggeleng samar, "Yang bibir."

Nara malah menggeleng, "Cepet ke sini, biar nggak usah pap lagi."

Sudut bibir Nicko tertarik sedikit, "Nantangin huh?"

"Ngg—"

"30 menitan on the way."

"Buk—"

"I can't wait to see your lips."

Tut!

As usually, hubungan mereka semakin membaik setelah pembicaraan di mobil. Tapi pastinya bumbu perdebatan selalu ada dihubungan mereka.

..


Next gak ges??!!!

SECRET RELATIONSHIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang