Bab 1

557 31 2
                                    

Annyeong...
Ini adalah cerita pertama aku, jadi aku minta maaf kalau ada banyak kesalahan dan masih kurang dapat feelnya.

Aku gak pinter basa-basi jadi kita langsung aja ya😁

Selamat membaca.....

Disuatu tempat dikota Seoul tepatnya dikediaman keluarga Park yang terbilang cukup megah tengah ramai dengan orang-orang yang berpakaian serba hitam.
Ruangan itu dipenuhi dengan kesedihan dan isakan tangis dari ke-3 namja yang tengah meringkuk ditengah kedua peti yang berisi seorang wanita dan pria yang kini tampak pucat.
Ketiga namja itu terus saja menangis sambil terus memandang kedua orang yang kini tidak akan bisa lagi membuka mata mereka.

"Eomma hiks...kenapa? kenapa eomma pergi meninggalkan Seokjin?"ucap seorang namja yang bernama Seokjin yang saat itu berusia 17 tahun

"Sekarang aku harus bagaimana eomma? Kenapa eomma meninggalkan kami, bahkan appa pun juga pergi meninggalkan kami"Lanjutnya sambil melihat seorang pria yang juga terbaring didalam sebuah peti disamping wanita yang Seokjin sebut sebagai eomma.

"Seokjin-ah"

Seokjin menoleh saat namanya dipanggil oleh seseorang yang ternyata adalah park seon adik dari Appa nya.

"Ya paman" Sahutnya

"Nak kami tau kau sangat terpukul dengan kepergian kedua orang tuamu kami juga begitu,tapi hidup harus terus berjalan dan kau harus tetap kuat untuk adik-adikmu, karna mulai sekarang mereka hanya bisa bergantung padamu"ucap park Seon mencoba untuk menguatkan anak dari hyungnya itu.

Dia menatap sendu wajah namja dihadapannya, terlihat kerapuhan dari sorot matanya kemudian dilihatnya juga kedua namja yang sedang berpelukan sambil menangis disamping peti  kedua orang tua mereka.hatinya merasa sakit melihat pemandangan yang ada didepannya,dimana kakak dan kakak iparnya tengah berbaring kaku ditempat tidur terakhir mereka dan ketiga keponakannya yang harus mulai hidup tanpa sosok dari kedua orang tua disisi mereka mulai sekarang.

"Seokjin.. ada yang ingin paman katakan padamu" dia diam sejenak sambil terus menatap wajah keponakannya yang dipenuh dengan air mata "kami akan membawa Yoongi bersama kami keamerika"Lanjutnya

"Apa" Seokjin terkejut dengan apa yang dikatakan sang paman. "Tapi kenapa?" Lanjutnya

Park Seon memegang pundak Seokjin

"Paman hanya ingin mengurangi beban mu,kau masih terlalu muda untuk menanggung semua beban dipundakmu,tapi paman juga tidak bisa membawa kalian semua karna mulai sekarang kau harus belajar bertanggung jawab atas perusahaan Appamu,semua itu tidak akan mudah terlebih dengan usiamu yang sekarang,itulah kenapa paman akan membawa Yoongi agar kau bisa lebih berfokus pada perusahaan dan kami akan membiarkan Jimin bersamamu agar kau tidak merasa kesepian"

"Tapi....

"Saat Yoongi nanti sudah menyelesaikan pendidikannya paman janji akan mengembalikannya kesini,saat ini Yoongi berumur 15 tahun memang masih akan sangat lama tapi paman janji akan membawa Yoongi untuk mengunjungi kalian setiap kali liburan sekolah" ucap Seon memotong ucapan jin

"Baiklah paman" ucap jin setelah menimbang sejenak, sebenarnya sangat berat untuk berpisah dengan adiknya tapi dia juga tau bahwa apa yang dikatakan oleh pamannya itu memang benar, dia tidak mungkin bisa mengurus kedua adiknya mengingat dia akan mulai sibuk sekarang,jadi mau tidak mau Seokjin harus rela berpisah dengan adiknya itu.

Dan pada hari itupun Yoongi pergi bersama pamannya keamerika.

Apakah dia tidak keberatan? Tentu saja Yoongi sangat keberatan,dia tidak ingin berpisah dari Hyungnya terlebih lagi adiknya Jimin yang saat itu masih berusia 10 tahun,terlebih saat Jimin terus memeluknya dan memintanya untuk tidak pergi itu membuat hati Yoongi sangat sedih.

It's sadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang