Bab 9

157 16 0
                                    

Jimin terbangun setelah tertidur cukup lama,dilihatnya waktu sudah memasuki jam satu siang

"pantas saja aku merasa lapar".
Jimin turun kebawah menuju dapur dan membuka lemari tempat menyimpan makanan.

"Kosong" serunya saat melihat tidak ada satupun makanan didalam lemari

"oiya aku lupa biasakan memang tidak akan ada makanan saat siang karna tidak ada yang pulang"

Jimin bingung karna dia tidak pandai memasak, bisa-bisa dapur akan menjadi seperti kapal pecah jika dia mencoba memasak tapi jika meminta pelayan untuk memasak itu akan menggangu pekerjaan mereka atau bahkan istirahat mereka mengingat ini sudah memasuki waktunya istirahat bagi para pelayan.

Perhatiannya teralih saat mendengar pintu utama dibuka dari luar

"jin hyung" serunya saat melihat jin memasuki rumah

"Ini" jin meletakan sekantong plastik yang dia bawa "dilemari pasti tidak ada makanan " jimin membuka plastik yang ternyata berisi makanan itu.

"Hyung tumben sudah pulang?" Tanyanya bingung

"Hanya untuk mengantar itu sekarang Hyung harus kembali kekantor" jin meninggalkan Jimin sendiri menuju keluar rumah karna dia sudah harus kembali kekantor seperti yang sudah dia katakan.

"Hyung pulang hanya untuk mengantarkan makanan untukku?!!" sungguh Jimin tidak bisa menyembunyikan rasa senangnya, dia langsung makan dengan lahap selain karna memang lapar dia juga senang karna itu pemberian dari Seokjin.
.
.
.
.
1 Minggu sudah berlalu sejak Jimin sakit dan dia sudah mulai masuk kuliah satu hari setelah jin memintanya untuk beristirahat dirumah, Jimin senang karna sudah sehat dan akhir-akhir ini rasa sakit kepalanya juga tidak lagi sering datang contohnya selama seminggu ini dia hanya mengalaminya satu kali.
Namun disisi lain Jimin juga merasa sedih karna kini sikap Seokjin sudah kembali dingin lagi padanya padahal sebelumnya Jimin pikir bahwa sikap hangat jin sudah kembali.

Drttt.....drttt....
Ponsel disaku Jimin bergetar, dia segera mengambilnya dan dilihatnya nama siapa yang tertera disana "Namjoon hyung"

"Dia pasti akan memarahiku karna tidak mengunjunginya" semenjak keluar dari rumah sakit terakhir kali Jimin tidak pernah datang lagi meski Namjoon selalu memintanya

"Hallo Hyung" ucapnya saat sudah menjawab panggilan dari Namjoon

"Apa kau sedang berusaha lari dari janjimu Jim?" Sesuai tebakan Jimin, Namjoon marah padanya, dia bahkan tidak repot-repot untuk sekedar membalas sapaan darinya.

"Tidak Hyung aku hanya.....

"Hanya mau mengulur waktu" potong Namjoon "sudah berapa kali aku katakan Jim penyakitmu bukan sesuatu yang bisa kau anggap remeh, itu kanker jim kanker!! dia bisa saja menyebar dengan sangat cepat dan tanpa kau sadari bisa saja merenggut nyawamu kapanpun tanpa kau tau" Jimin menjauhkan sedikit ponsel dari telinganya, Namjoon benar-benar sangat marah dia bahkan berbicara dengan nada yang menggebu-gebu. Jimin bahkan bisa mendengar deru nafasnya yang naik turun karna kemarahannya.

"Hyung aku...

"Aku tidak mau mendengar alasanmu lagi Jim, hari ini kau harus datang kerumah sakit atau aku yang akan datang ke rumahmu dan memberitahu semuanya pada jin hyung" ancam Namjoon

"Nee Hyung" Jimin hanya bisa pasrah,lebih baik dia menuruti Namjoon daripada semuanya menjadi lebih buruk.

"Jimina.." Jimin menoleh saat seseorang memanggilnya " kau sudah lama sampai?" Tanya Taehyung saat sudah berada disamping Jimin

"Belum, baru beberapa menit yang lalu" mereka berdua berjalan menyusuri lorong kampus

"Jim apa kau mau datang kerumahku hari ini? Kookie merindukanmu katanya!"

It's sadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang