Tok..tok..tok
"Hyung boleh aku masuk?"
"Masuklah Jim
Ceklek
"Kau belum tidur Hyung?""Sudah, Hyung tidur dalam keadaan mata terbuka"
"Hah? " Jimin hanya melongo mendengar perkataan Hyung nya itu.
"Bahkan saat disini pun Hyung masih saja bergelut dengan laptop itu" ucap Jimin saat Yoongi masih saja fokus dengan laptopnya
"Jika Hyung tidak bergelut dengan laptop ini, bisa jadi mulai besok kau tidak akan lagi menerima uang sakumu"
"Cihh sombong sekali, padahal harta Appa kan memang sudah banyak"
"Iya memang, tapi kalau Hyung tidak bekerja lama-lama harta peninggalan Appa pasti akan habis dan bisa-bisa kita jatuh miskin"
Jimin memilih untuk diam, sampai kapanpun dia tidak akan menang jika berdebat melawan Yoongi
"Apa kau begitu merindukanku Jim, sampai ingin tidur disini"
"Cihh siapa juga yang ingin tidur disini Hyung jangan kepedean"
"Benarkah? Lalu kenapa kau membawa boneka chimmy mu? Bukankah kau akan memeluk boneka itu saat akan tidur" tebak Yoongi
"Ini...emm..itu aku hanya ingin memeluknya saja"elak Jimin
"Begitu ya, sayang sekali padahal Hyung ingin kau tidur disini malam ini"
"Kalau dipaksa ya sudah aku akan tidur disini" Jimin langsung merebahkan tubuhnya di kasur milik Yoongi
"Cihh bilang saja memang ingin tidur disini" dengus Yoongi
Yoongi menutup laptopnya dan memilih naik kekasur berbaring disebelah Jimin yang membelakanginya
Ditatapnya punggung milik adiknya itu, ada rasa rindu yang membuncah dalam hatinya, terlebih saat tau bagaimana Jimin melewati hari-harinya selama ini, itu membuat Yoongi merasa bersalah
"Jim...
"Hmmm
"Mianhe"
"Untuk apa?"
"Maaf karna Hyung tidak ada saat masa sulitmu, maaf karna membiarkanmu merasa kesepian selama bertahun-tahun dan maaf karna tidak bisa menjadi Hyung yang baik untukmu"lirihnya
"Apa yang kau katakan Hyung? Itu semua bukan kesalahanmu, mungkin memang sudah takdirku yang begini" ucap Jimin tanpa menatap Yoongi, sejujurnya dia merasa sedih saat mendengar ucapan Yoongi, dia takut akan menangis kalau dia menatap Hyungnya itu.
"Hyung merindukanmu jiminie" gumam Yoongi yang masih dapat didengar oleh jimin
Jimin membalikkan badannya dan langsung memeluk Yoongi, masa bodoh jika Yoongi mengejeknya toh ini juga Yoongi yang memulainya.
"Aku..aku juga merindukanmu hyung, sangat merindukanmu" Yoongi tersenyum saat mendengar suara parau milik Jimin, bisa dia tebak saat ini Jimin pasti sedang menangis
"Tunggulah Jim, tunggulah sebentar lagi setelah itu kita bisa berkumpul bersama lagi" ucap Yoongi seraya mengelus surai hitam milik Jimin
"Aku harap begitu Hyung, aku harap aku masih mempunyai waktu yang banyak untuk bisa terus bersama kalian"batinnya
.
.
.
.
.
"Pokoknya aku ingin ikut Hyung!" Rengek Jimin yang ingin mengantar Yoongi kebandara"Tidak Jim!! kau harus pergi kekampus, kau sudah bolos kemarin apa kau ingin bolos lagi hari ini?"
"Aku bisa meminta Taehyung untuk mengizinkanku"
KAMU SEDANG MEMBACA
It's sad
General Fiction"Kenapa hyung? kenapa kau menjadi sangat dingin padaku? ini sudah sepuluh tahun tapi semenjak hari itu kau tidak pernah lagi bersikap hangat padaku" lirihnya sambil menatap sendu kearah mobil yang kini sudah mulai menghilang dari pandangannya "Hyun...