"Hyung hentikan ini dan ayo pulang sekarang" Hoseok menatap sendu pada Seokjin yang kini perlahan sudah mulai kehilangan kesadarannya, pasalnya ini pertama kalinya bagi Hoseok melihat Seokjin yang begitu sangat kacau setelah kematian kedua orangnya.
"Diamlah Hoseok-ah, aku sedang tidak ingin pulang" Seokjin kembali menenggak segelas wine yang ada didepannya, Seokjin tidak bisa mengendalikan dirinya sampai tanpa sadar dia sudah menghabiskan sebotol wine dan itu membuatnya mulai kehilangan kesadaran
Karna kemarahan Seokjin memilih pergi kesebuah bar,tempat yang selama ini tidak pernah dia datangi dan untuk pertama kalinya dia juga meminum minuman beralkohol, dan dalam keadaan setengah sadar dia menelfon Hoseok dan memintanya untuk datang, jadi disinilah mereka sekarang.
"Hyung sudah cukup!!" Hoseok menahan tangan Seokjin yang akan kembali mengambil minuman "berhenti meminum itu Hyung!! Kau tidak pernah meminum ini sebelumnya lalu ada apa denganmu hari ini?" Tanyanya yang memang belum tau alasan kenapa Seokjin menjadi seperti itu, karna saat dia datang Seokjin sudah mulai mabuk dan tidak menjawab pertanyaan darinya, Seokjin hanya terus mengatakan "Aku merasa sakit dibagian sini" sambil menunjuk arah dadanya.
"Hyung ada apa sebenarnya? Apa kau memiliki masalah?
"Masalah? Aku memang selalu memiliki masalah hoseok-ah, dia tidak pernah mau pergi dari hidupku" ucap Seokjin sembari tertawa namun perlahan tawanya tergantikan dengan sebuah isakan "hiks...kenapa masalah tidak pernah berakhir dalam hidupku hoseok-ah?" Lirihnya "tidak masalah jika itu menimpaku tapi kenapa dia harus menimpa jiminku?" Lanjutnya
"Apa maksudmu Hyung?" Tanya Hoseok bingung
"Jiminku Hikss Jiminku sakit, dia kesakitan hiks.."
"Jimin sakit? Dia sakit apa Hyung?"
Hoseok bingung tentang yang dikatakan oleh Seokjin, pasalnya selama ini dia tidak pernah mendengar kalau Jimin sedang sakit"Dia sakit hoseok-ah Hikss, dia pasti sangat kesakitan selama ini" Seokjin menelungkup wajahnya dimeja dan perlahan mulai menutup mata
"Sakit apa sebenarnya yang dimaksud oleh jin hyung" gumamnya
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Hyung ini sudah larut malam, kenapa jin hyung belum pulang juga?" Tanya Jimin khawatir, sejak tadi dia hanya terus mondar-mandir ditengah ruangan sambil melihat jam tangannya dan pintu utama secara bergantianSedangkan Yoongi, dia hanya duduk sambil memangku laptop miliknya, sejujurnya dia juga merasa sangat khawatir terlebih Seokjin sedang tidak sehat dan pergi dalam keadaan marah namun dia tidak ingin memperburuk keadaan dengan bereaksi sama seperti Jimin, setidaknya salah satu dari mereka harus tetap tenang untuk bisa mengendalikan keadaan
"Hyung..." Seru jimin kesal saat Yoongi tak merespon ucapannya
Yoongi menutup laptopnya dan meletakkannya keatas meja, setelah itu baru dia menatap Jimin
"Hyung tidak tau Jim, lagipula jin hyung bukan anak-anak lagi, dia pasti akan pulang saat dia mau"
"Setidaknya ayo cari dia Hyung"
"Kau ingin mencarinya dimana Jim?"
"Dimana saja, asal tidak hanya diam dirumah, berdiam diri seperti ini membuatku menjadi lebih tidak tenang Hyung"
"Itu akan sia-sia Jim, lebih baik kita tunggu saja dia dirumah"
"Tapi...
Ucapan Jimin terhenti saat mereka mendengar suara deruman mobil yang memasuki pekarangan rumahDan tidak lama terdengar suara bel berbunyi..
Jimin segera berlari kearah pintu utama dan langsung membuka pintu namun pemandangan didepannya membuatnya terkejut
KAMU SEDANG MEMBACA
It's sad
General Fiction"Kenapa hyung? kenapa kau menjadi sangat dingin padaku? ini sudah sepuluh tahun tapi semenjak hari itu kau tidak pernah lagi bersikap hangat padaku" lirihnya sambil menatap sendu kearah mobil yang kini sudah mulai menghilang dari pandangannya "Hyun...