Bab 42

228 7 18
                                    

"Jimin cepatlah!! Kita bisa terlambat kalau kau terus berada dalam kamar mandi" teriak Taehyung mengingat sudah hampir satu jam Jimin berada dalam kamar mandi, ini adalah hari kelulusan mereka dan Taehyung sudah tidak sabar untuk datang ke kampus meski mereka masih memiliki waktu yang cukup untuk bersantai tapi daritadi Jimin belum juga menunjukkan batang hidungnya

Taehyung kembali mendekati pintu kamar mandi dan menggedornya "yakk bantet keluar sekarang atau kulepas pintu kamar mandimu ini" ucap Taehyung kesal namun kemudian dia terdiam saat mendengar erangan kesakitan dari dalam kamar mandi, sangat pelan tapi Taehyung yakin dia tidak salah mendengar

Taehyung mencoba mendengarnya dengan seksama kemudian merasa khawatir saat dia benar-benar yakin bahwa itu adalah suara kesakitan

Dengan sekuat tenaga Taehyung mencoba mendobrak pintu kamar mandi milik Jimin dan setelah beberapa kali mencoba akhirnya pintu itu terbuka dan bisa Taehyung lihat Jimin yang sedang kesakitan tergeletak dilantai

Taehyung segera menghampiri Jimin dan membantunya untuk duduk "Jimin kau baik-baik saja?" Pertanyaan itu terdengar konyol saat kondisi Jimin sendiri sudah terpampang nyata bahwa dia sedang tidak baik-baik saja "a..aku aku akan panggilkan yang lain" baru saja Taehyung akan beranjak tapi sebuah cekalan pada tangannya membuatnya berhenti

"Ja..jangan!!" Ucap Jimin terbata

"Tapi

"A..ambilkan saja o..obatku" Taehyung segera beranjak dan mengambil obat milik Jimin dan juga segelas air putih yang ada diatas meja

Jimin segera meminum obatnya dan memejamkan mata menunggu reaksi obat yang mulai bekerja

"Ji..Jimin gwe.. gwenchana?" Tanya Taehyung lirih bahkan matanya sudah berkaca-kaca, sungguh pemandangan seperti ini adalah hal yang sangat dibenci oleh Taehyung terlebih yang mengalaminya adalah sahabatnya sendiri, itu benar-benar sangat menyakitkan bagi Taehyung

Jimin tersenyum tipis, mencoba terlihat baik-baik saja "aku baik-baik saja Tae, jangan khawatir"

"Jangan khawatir bagaimana bodoh, kau sedang kesakitan"

Jimin terkekeh mendengar nada kesal Taehyung "iya aku kesakitan tapi sekarang sudah baik-baik saja"

"Tapi kau masih pucat" ucap Taehyung kembali pada nada lirihnya

"Tidak apa-apa Tae, aku benar-benar sudah baik-baik saja"

"Jangan coba membodohiku jim, aku sudah mengenalmu selama bertahun-tahun kalau kau lupa, jadi aku tau benar saat ini kau mencoba untuk berbohong padaku"

"Tae"

"Katakan saja kalau memang sakit Jim, jangan menahannya, kita bisa pergi kerumah sakit sekarang"

"Tidak Tae, ini adalah hari kelulusan kita, aku sudah menunggu begitu lama untuk hari ini dan aku tidak mau semuanya kacau hanya karna aku harus dirawat lagi dirumah sakit"

"Tapi Jim"

"Tae aku baik-baik saja, aku sudah meminum obatku dan sekarang sudah tidak sakit lagi" bohong itu adalah kebohongan karna pada kenyataannya rasa sakit jimin hanya reda sebentar kemudian datang lagi

"Hei jangan menangis" ucap Jimin mengusap air mata Taehyung yang sudah menetes "aku tidak suka melihat kau menangis Tae"

"Dan aku tidak suka melihat kau kesakitan Jim" lirih Taehyung tertunduk

"Taehyung-ah lihat aku!!" Taehyung menatap wajah Jimin yang kian memucat "berjanjilah untuk tidak menangis hari ini!!" Taehyung hanya menggeleng kecil menanggapi ucapan Jimin, ntahlah hatinya merasa sangat takut dan gelisah

It's sadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang