Malam semakin larut dan udara yang semakin dingin mulai menusuk permukaan kulit namun sepertinya itu tidak berpengaruh bagi Jimin yang tengah terduduk ditepi sungai Han.
dia tidak melakukan apapun sejak ia sampai disana, hanya terus menunduk dan menangis didalam diam.Ingatannya kembali pada kejadian 10 tahun yang lalu
*Flashback on*
"Hallo Appa, kenapa Appa dan eomma belum juga datang? acaraku sebentar lagi akan dimulai!!" tanya Jimin kecil yang saat itu akan mengadakan acara pentas disekolahnya
"Sebentar ya sayang, appa sedang dalam perjalanan sekarang" terdengar sang Appa yang saat itu sepertinya sedang menyetir.
"Appa cepatlah kalau terlambat lagi seperti sebelumnya lihat saja Jimin tidak akan mau berbicara dengan Appa lagi" ucap Jimin merajuk
"Jim jangan seperti itu, Appa kan sudah diperjalanan jadi tunggu saja, tidak baik untuk menyuruh orang buru-buru saat sedang menyetir" tegur jin
"Jin hyung benar Jim, apa kau ingin terjadi sesuatu pada Appa dan eomma hanya karna terburu-buru untuk Sampai kesini" timpal Yoongi dengan nada suara yang lembut
"Tidak Hyung!! Aku tidak ingin itu terjadi" Jimin kecil menggeleng
"Kalau begitu bersabarlah eoh!!" Yoongi Mengelus Surai hitam milik sang adik
"Nee Hyung" ucap Jimin menunduk "Appa tidak apa-apa jika terlambat sedikit tapi berhati-hatilah" ucap jimin pada ponsel yang masih terhubung dengan Appanya itu.
"Nee sayang jangan khawatir, sebentar lagi appa akan sampai" tuan Park menambah kecepatannya dia tidak ingin melewatkan kesempatan untuk melihat putra bungsunya itu seperti sebelum-sebelumnya.
"Yeobo jangan mengebut, turunkan kecepatannya" tegur nyonya Park yang masih bisa didengar oleh ketiga putra mereka
"Tenang saja semi lagipula jalanan sedang sepi sekarang, aku tidak ingin terlambat lagi untuk menghadiri acara pentas Jimin" ucap tuan park menenangkan istrinya
"Iya aku tau tapi jalanan sedang sangat licin sekarang jadi lebih baik berhati-hati" tegur semi mengingat saat itu hujan baru saja redah
"Nee tenang saja"
"Appa berhati-hatilah tidak perlu terburu-buru acaranya juga belum dimulai" ucap jin yang mendengar nada panik dari eommanya.
"Iya sayang tenang saja" ucap tuan Park
"Appa tidak perlu terburu-buru, aku bisa menu...
"Yeobo awas...." Teriak nyonya Park dan
Brakkkk
"Eomma" teriak jin dan yooogi bersamaan
Jin merebut ponsel dari tangan Jimin "Hallo Appa...eomma... Apa kalian baik-baik saja??"tanya jin panik
"H..Hyung" Jimin sudah mulai menangis
"Tenanglah Jim" Yoongi membawa Jimin kedalam pelukannya, dia masih belum tau apa yang terjadi tapi dia punya firasat itu bukan sesuatu yang baik.
"Hallo eomma" jin masih terus berusaha memanggil orangtua mereka, berharap ada yang akan menjawabnya dan mengatakan bahwa semua baik-baik saja
"Appa tolong jawab aku" teriak jin frustasi bahkan air matanya sudah mulai menetes tanpa ia sadari"Hallo.." jin terperanjat saat ada seseorang yang menjawab telfonnya, tapi dia bingung siapa karna dari suaranya dia tau itu bukan Appanya
"Hallo siapa ini" tanya jin
"Aku pengendara yang kebetulan lewat, begini orang yang punya ponsel ini mengalami kecelakaan"
Deg..
Hancur sudah harapan jin
"A..apa maksudmu?" Tidak, jin berharap ini hanya kecelakaan kecil saja ,pasti orang tuanya akan baik-baik saja, setidaknya begitulah jin berusaha meyakinkan hatinya
KAMU SEDANG MEMBACA
It's sad
General Fiction"Kenapa hyung? kenapa kau menjadi sangat dingin padaku? ini sudah sepuluh tahun tapi semenjak hari itu kau tidak pernah lagi bersikap hangat padaku" lirihnya sambil menatap sendu kearah mobil yang kini sudah mulai menghilang dari pandangannya "Hyun...