Keesokan harinya Taehyung sengaja berangkat lebih pagi dan berniat untuk mengunjungi Namjoon sebelum kekampus untuk bertanya perihal obat yang dia temukan semalam.
Tok...tok...
"Masuk" ucap seseorang dari dalamCeklek..
"Selamat pagi Namjoon hyung" sapa Taehyung
"Oh Taehyung? Selamat pagi juga" balas Namjoon "duduklah"
"Ada apa Tae? Kenapa datang sepagi ini?" Tanya Namjoon saat Taehyung sudah duduk dihadapannya
"apa kau sedang sakit?" Sejujurnya Namjoon menjadi sedikit takut sejak kedatangan Jimin untuk memeriksakan dirinya. Dia takut mendapat kabar buruk lagi dari orang-orang terdekatnya.
"Ahh tidak Hyung, aku tidak sakit"
"Lalu kenapa datang kesini bahkan sepagi ini?" Tanya Namjoon heran
"Begini Hyung" Taehyung mengeluarkan obat dari dari dalam tasnya dan memberikannya pada Namjoon "bisakah Hyung beritahu aku ini obat apa?"
Namjoon menyerngit
"Itu punya temanku Hyung, aku hanya ingin tau" jelas Taehyung menjawab kebingungan Namjoon
"Tunggulah sebentar aku akan memeriksanya"
"Nee Hyung"
"Tae apa temanmu itu sedang sakit parah? Tanya Namjoon setelah selesai memeriksa
"Tidak, memangnya kenapa Hyung?"
"Jika dia tidak sakit lalu kenapa dia punya obat ini"
"Memangnya itu obat apa Hyung?" Tanya Taehyung bingung
"Ini obat pereda rasa sakit untuk seseorang yang mengidap kanker otak tae"
"A..apa?"Taehyung tertegun dengan apa yang baru saja dia dengar. "Kanker otak?" tanyanya memastikan
"Iya Tae, dan ini sudah dosis tinggi yang menandakan bahwa kanker itu sudah memasuki stadium akhir" jelas Namjoon
"I...itu tidak mungkin Hyung" Taehyung tidak ingin percaya apa yang baru saja didengarnya
"Tapi ini memang benar Tae,Memangnya siapa temanmu itu?" Tanya Namjoon, namun beberapa detik kemudian "tunggu!! Apa ini..." Entahlah kini pikiran Namjoon hanya tertuju pada satu nama
"Jimin" ucap Taehyung lirih "obat itu milik Jimin" bahkan kini matanya sudah mulai berkaca-kaca
Namjoon terkejut "bagaimana Taehyung bisa mendapatkan obat ini?" Batinnya
"Apa kau tau soal ini Hyung?" Tanyanya Lirih
"Tae aku...
"Jawab aku dengan jujur Hyung, apa kau tau soal ini?" Taehyung sedikit menaikkan nada suaranya bahkan kini air matanya sudah mulai mengalir
"Iya"Namjoon hanya pasrah menjawab pertanyaan Taehyung, sepertinya dia memang sudah tidak bisa menyembunyikannya
"Saat Jimin pingsan ditoilet apa itu juga karna ini?"
"Iya" lagi-lagi jawaban Namjoon seperti sebuah pukulan untuk Taehyung. sebenarnya Taehyung sudah curiga tentang hari itu namun dia tidak berpikir akan separah ini.
"Lalu kenapa kau berbohong saat itu"
"Mianhe Tae, Jimin memintaku untuk merahasiakannya"
"Dan kau menurutinya" Taehyung merasa sangat marah sampai dia tidak sadar sudah memanggil Namjoon tanpa embel-embel Hyung
"Aku tidak punya pilihan Tae, Jimin terus memohon padaku dan dia berjanji untuk menjalani pengobatan jika aku tidak memberitahu siapapun" jelas Namjoon
Taehyung mulai kembali menangis, hatinya terasa sakit mengetahui kebenaran tentang sahabatnya itu.
"Jimin bodoh, kau benar-benar sangat bodoh, aku akan benar-benar menghajarmu karna telah membohongiku hiks..dasar bodoh" Namjoon menghampiri Taehyung dan memeluknya
KAMU SEDANG MEMBACA
It's sad
General Fiction"Kenapa hyung? kenapa kau menjadi sangat dingin padaku? ini sudah sepuluh tahun tapi semenjak hari itu kau tidak pernah lagi bersikap hangat padaku" lirihnya sambil menatap sendu kearah mobil yang kini sudah mulai menghilang dari pandangannya "Hyun...