Taehyung termenung melihat pemandangan kota Seoul yang terlihat lebih indah dimalam hari namun fokusnya tidak ada pada pemandangan malam yang indah itu fokusnya entah sedang terarah kemana,sepanjang perjalanan dia hanya diam dan memilih menatap keluar jendela mobil,ya Taehyung memutuskan untuk pergi bersama yoongi dan seokjin kerumah sakit, mendengar cerita yoongi tentang diagnosa namjoon membuat Taehyung merasa sangat bersalah,dia tidak menyangka bahwa keegoisan nya akan membawa jimin pada situasi seperti ini
Taehyung terus larut dalam lamunannya sampai sebuah tepukan pada bahunya membawa kesadarannya kembali kedunia nyata
"tae kita sudah sampai,ayo turun" ucap seokjin
Taehyung memperhatikan sekelilingnya dan benar saja mereka sudah sampai diparkiran rumah sakit, sepertinya dia terlalu larut dalam lamunannya disepanjang perjalanan sehingga tidak sadar sudah sampai kerumah sakit
Taehyung hanya mengangguk kemudian ikut turun "ayo masuk" ajak seokjin, disepanjang jalan koridor rumah sakit Taehyung hanya terus menunduk dan memainkan jarinya setiap langkahnya mendekati ruangan jimin membuatnya semakin gugup dan takut, apa dia sanggup untuk melihat keadaan sahabatnya itu
"Tae masuklah kedalam Hyung dan jin Hyung akan menunggu diluar" ucap yoongi
"Kalian tidak ikut masuk" tanya Taehyung
"Kalian butuh waktu tae dan Hyung yakin kau akan lebih leluasa kalau seorang diri" jawab seokjin
Yoongi menepuk bahu Taehyung pelan saat melihat ada kekhawatiran yang terlihat dari raut wajah dan nada suaranya
"Tenangkan dirimu tae dan masuklah temui sahabatmu,Hyung yakin dia merindukanmu" ucap yoongi
Taehyung mencoba untuk menenangkan dirinya,jujur saja mendengar perkataan yoongi barusan justru membuatnya ingin menangis,sudah sebulan jimin terbaring koma dirumah sakit dan selama itupun dia tidak pernah menjenguknya atau bahkan menanyakan kabar sahabatnya itu, setelah lebih tenang akhirnya Taehyung melangkah masuk kedalam ruangan jimin, baru saja Taehyung melangkahkan kakinya tapi dia sudah merasa sesak didalam ruangan yang sebenarnya cukup luas itu dan tidak jauh dari tempatnya berdiri Taehyung bisa melihat sahabatnya yang terbaring dengan mata yang masih setia tertutup,tidak ada yang berbeda sejak terakhir kali Taehyung melihat sahabatnya itu kecuali tubuh yang semakin kurus dan pipi yang semakin tirus, dengan langkah yang berat Taehyung berjalan mendekati ranjang persakitan jimin dan duduk dikursi sebelahnya, dengan tangan bergetar Taehyung meraih jemari mungil sahabatnya itu, jemari yang dulu bantet dan sangat lucu kini terasa lebih kecil dari sebelumnya
"H..hai Jim ini aku Taehyung sahabatmu" sapa Taehyung dengan suara yang bergetar, saat ini dia sedang mati-matian menahan air mata yang terus berdesakan ingin terjun dari pelopak matanya, Taehyung tidak ingin menangis dipertemuan mereka setelah lama tidak bertemu
"Maaf tidak mengunjungimu selama ini, aku hanya merasa sangat takut untuk bertemu denganmu,kupikir kau mungkin akan membenciku setelah sikapku yang buruk padamu" Taehyung terus mengelus tangan jimin sambil memperhatikan wajahnya yang terlihat sangat pucat, pemandangan itu sangat menyesakkan bagi Taehyung
Jimin, sahabatnya yang selalu ceria, cerewet dan selalu terlihat baik-baik saja kini sedang terbaring sekarat dihadapannya
"Jim apa kau tidak ingin bangun? Aku hiks...aku sangat merindukanmu, apa kau tidak merindukanku jiminie pabo, lihat aku mengejekmu jadi bangunlah dan hajar aku seperti biasanya, bangun Jim hiks.. bangunlah Park jimin hiks..." Tidak peduli seberapa keras Taehyung mencoba untuk tak menangis tapi nyatanya keadaan jimin selalu berhasil merobohkan pertahanannya
"Maaf hiks..maafkan aku atas apa yang sudah kulakukan, kau boleh menghukumku dengan cara apapun tapi tolong bangunlah hiks..bangunlah Jim...tolong jangan menghukum ku dengan cara seperti ini, tolong jangan menghukumku sejahat ini jebal Jimina bangunlah hiks.." Taehyung menangis menumpahkan segala rasa sesak di dadanya, tangisan yang bahkan mampu membuat orang lain paham seberapa besar rasa sakit yang sedang dia rasakan
KAMU SEDANG MEMBACA
It's sad
Ficção Geral"Kenapa hyung? kenapa kau menjadi sangat dingin padaku? ini sudah sepuluh tahun tapi semenjak hari itu kau tidak pernah lagi bersikap hangat padaku" lirihnya sambil menatap sendu kearah mobil yang kini sudah mulai menghilang dari pandangannya "Hyun...