BESTFRIEND

347 101 118
                                    

Tekan sebelum membaca
————————-

Jam makan malam pun telah tiba. Sohyun memutuskan untuk mengajak Jisoo dan Yerim ke salah satu restoran terbaik yang ada di London.

"Selamat datang. Meja untuk berapa orang?", sapa salah satu karyawati restoran yang bertugas.

"Selamat malam. Tolong siapkan meja untuk 3 orang", jawab Sekretaris Kim.

"Tidak. Tolong siapkan 1 meja untuk 4 orang", sahut Sohyun dengan cepat.

Alhasil, 3 kepala seketika menatap ke arah Sohyun. Ketiganya cukup terkejut, karena ini kali pertamanya Sohyun akan berada bersama Sekretaris Kim dalam satu meja yang sama.

"Baik. Smooking or no smooking?"

"No smooking please", jawab Sekretaris Kim dengan wajah yang masih kebingungan atas keputusan Sohyun.

Sang pramusaji pun segera mengarahkan keempatnya ke salah satu meja, dekat dengan jendela.

"Silahkan duduk dan memilih menu makanan. Jika sudah siap untuk memesan, bisa memanggil salah satu dari kami", ucap si pramusaji dengan ramah.

"Terima kasih", jawab sekretaris Kim.

Setelah semuanya terduduk pada kursi masing-masing. Bersiap untuk memilih menu makanan dan minuman yang ada di menu. Barulah keempatnya mengucap masing-masing menu makanan dan minuman yang diinginkan. Pada sang pramusaji yang siap mengambil orderan mereka.

Kepergian sang pramusaji sempat membuat keheningan yang terjadi selama beberapa menit. Keheningan yang terjadi karena keputusan Sohyun beberapa menit yang lalu.

"Agassi, jika anda merasa tidak nyaman. Aku akan pindah ke meja lain", ujar sekretaris Kim memecah keheningan.

"Aku hanya ingin menunjukkan sisi kemanusiaanku. Sekaligus sebagai permintaan maafku. Tapi jika kau merasa tidak nyaman satu meja denganku, maka kau bisa pindah", jawab Sohyun dengan cukup serius.

Keheningan kembali terjadi. Atmosfer yang sedikit terasa asing, membuat Yerim akhirnya bersuara.

"Aigoooo.... bisakah kita makan malam dengan tenang? Bukankah ini pertanda baik. Itu tandanya Sohyun kami sudah cukup dewasa. Karena mau mengenyampingkan egonya dengan meminta maaf. Kim Oppa juga jangan merasa sungkan dengan kami bertiga", ucap Yerim.

"Benar. Karena selama beberapa hari ke depan. Kita berempat akan banyak menghabiskan waktu bersama", Jisoo menimpali.

"Terimakasih Agassi", sekretaris Kim sekali lagi bersikap formal.

"Bisakah kami memanggil Sekretaris Kim dengan sebutan Oppa?", tanya Yerim ragu.

"Kim Yerim!!", Jisoo memperingatkan Yerim untuk bersikap tidak di luar batas.

"Anda bisa memanggilku dengan sebutan apapun", jawab sekretaris Kim dengan sangat sopan.

"Kalau begitu, bisakah Kim Oppa memotret kami bertiga?", Yerim memberikan kamera miliknya pada sekretaris Kim.

"Tentu saja", sekretaris Kim mengambil kamera dari tangan Yerim.

"Setelah itu foto kami satu per satu ya Kim Oppa, hehe", Yerim masih melanjutkan permintaannya pada sekretaris Kim.

Sohyun yang mendengar permintaan menggelikan dari Kim Yerim, segera menolak mentah-mentah.

"Aku tidak perlu", sahut Sohyun.

"1... 2... 3...", suara klik pada kamera pun berbunyi.

Yerim seketika meminta kembali kameranya, untuk melihat hasil jepretan dari sekretaris Kim.

S T R O N G E S T [ C O M P L E T E ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang