DREAM

122 51 65
                                    

Tekan sebelum membaca
————————-

Kim Sohyun mempelajari berkas dan berdiskusi bersama sang suami, Kim Jeha. Mengenai langkah-langkah yang harus diambil. Demi menjaga kestabilan kondisi perusahaan.

"Mereka adalah orang-orang yang berhubungan dengan Choi Yoojin. Mereka harus dikeluarkan, karena aku menemukan bukti mereka melakukan hal ilegal yang mulai merugikan perusahaan", Kim Jeha memberi bukti-bukti yang ada.

"Ini tidak mungkin. Bukankah mereka orang-orang lama? Dedikasi mereka cukup tinggi selama Appa menjabat", Sohyun mengetahui hal tersebut setelah mempelajari profil orang-orang yang dimaksud Kim Jeha.

"Karena kita tidak pernah tahu. Kapan uang yang akan berbicara. Choi Yoojin menggerakkan mereka dengan uang, dan ancaman", jelas Kim Jeha.

 Choi Yoojin menggerakkan mereka dengan uang, dan ancaman", jelas Kim Jeha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Itu benar, Hyun. Oppa disini merasakannya. Bagaimana mereka tidak memihak Oppa sama sekali. Saat Choi Yoojin mengambil semua saham milik Oppa. Ternyata, uang itu digelontorkan ke mereka oleh Choi Yoojin. Agar mereka memihak Choi Yoojin saat itu", Yoongi turut menambahkan.

Sohyun memancarkan raut wajah kesedihan, saat mendengar fakta yang ada. Bahwa kakak lakinya telah menjadi korban kejahatan Choi Yoojin.

"Kami akan mengembalikan apa yang menjadi hak Oppa. Bersabarlah, Oppa", ucap Sohyun.

"Aku tidak mempermasalahkan hal itu. Tapi lebih kepada harga diriku", Kim Yoongi cukup kesal karena merasa di pecundangi oleh Choi Yoojin saat itu.

"Hyeongnim, bertahanlah dengan hatimu yang lapang. Aku dan Sohyun akan mengusahakan yang terbaik", janji Kim Jeha pada Kim Yoongi.

"Kim Jeha, terima kasih karena kau selalu melakukan yang terbaik untuk keluarga besar kita", Kim Yoongi menepuk bahu Kim Jeha sebelum meninggalkan ruangan.

Tidak ada kata yang bisa menggambarkan bagaimana bangganya seorang Kim Yoongi pada Kim Jeha. Apalagi dengan perubahan status Kim Jeha yang kini berubah sebagai adik iparnya.

Selepas kepergian Kim Yoongi dari ruangan. Kim Jeha memperhatikan sang istri yang masih berkutat dengan beberapa lembar kertas di tangan. Begitu fokusnya Sohyun, hingga tidak menyadari bahwa sang suami sedang memperhatikannya dari sebrang meja.

"Sohyun-ah, apa kau sudah makan?", tanya Kim Jeha setelah melihat jam di tangan yang telah menunjukkan waktu pukul 12 siang.

"Nanti saja. Setelah ini aku akan ke pameran bersama Eomma. Mungkin aku akan makan siang setelahnya", jawab Sohyun membereskan berkas-berkas bawaannya lalu mulai bersiap-siap.

"Kalau begitu, aku akan mengantarmu"

"Oppa lupa?"

Kim Jeha mengernyitkan dahi sambil memikirkan maksud perkataan sang istri.

S T R O N G E S T [ C O M P L E T E ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang