WITH YOU

133 50 70
                                    

Tekan sebelum membaca
————————-

Sinar matahari pagi mulai masuk menyelinap di sela-sela tirai yang sedikit terbuka. Kim Jeha yang pertama kali membuka mata. Segera mengambil ponsel yang berada di samping nakas.

Matanya tidak berkedip saat mengetahui bahwa jarum jam telah menunjuk di angka 8. Itu berarti dirinya telah amat sangat terlambat untuk berangkat ke perusahaan.

Ditambah, posisinya yang masih berada di atas ranjang. Bersama sang istri yang tertidur pulas.

"Mari kita tidur selama 15 menit lagi", Kim Jeha rasanya begitu enggan untuk beranjak dari atas ranjang.

Kim Jeha malah semakin menarik masuk Sohyun ke dalam dekapan tubuhnya. Memejamkan kembali kedua matanya. Setelah memasang alarm pada ponselnya.

 Setelah memasang alarm pada ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Suara ketukan pintu utama membuat Jang Miran berhati-hati untuk membukanya. Menatap sejenak ke arah dua wanita cantik yang tengah berdiri di hadapan sambil melempar senyum manis.

"Benarkah ini kediaman Jeha Oppa dan Sohyun? Kami berdua adalah sahabat mereka. Kami sudah berulang kali menghubungi keduanya. Tapi tidak ada jawaban. Apakah mereka di dalam?", tanya Jisoo yang berpakaian anggun.

"Ah... ya, mereka ada di dalam. Tapi.... Hmmm... sepertinya mereka belum bangun", jawab Jang Miran sedikit ragu.

"Apa?! Mereka berdua kan tipikal morning people. Tidak biasanya jam segini mereka masih tertidur. Apalagi ada Hakook", sahut Yeri tak percaya setelah melihat jam di tangan.

"Sebaiknya, anda berdua masuk terlebih dahulu", Jang Miran mempersilahkan masuk keduanya.

Di saat yang bersamaan, Sohyun dan Jeha keluar dari kamar dengan wajah yang tidak seperti biasa. Seakan kehilangan arah, Sohyun tiba-tiba berjalan masuk ke dalam ruangan Hakook.

"Nyonya muda Kim, Samonim Jun Jihyun baru saja mengajak Hakook jalan-jalan. Apakah Samonim tidak menghubungi Anda? Samonim melarang Saya untuk membangunkan Anda, Nyonya muda Kim", ucap bibi Hye seakan mencegah langkah kaki Sohyun.

"A—ku belum menyentuh ponselku sama sekali. Baiklah kalau begitu, Bi", mata Sohyun memandang ke arah Kim Jeha yang juga tidak dapat menutupi rasa canggungnya.

"Sarapan sudah siap, Tuan dan Nyonya"

"Terimakasih, Bi", jawab Kim Jeha yang berpenampilan kasual mengajak sang istri untuk menuju ruang makan.

"Jisoo Eonnie?! Yerim-ah?!", kedua mata Sohyun seakan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Melihat kedua sahabatnya tiba-tiba berada di ruang makan. Tanpa ada kabar maupun pemberitahuan sebelumnya. Sohyun segera berlari menuju keduanya untuk memberi pelukan.

Bahkan ini merupakan pertemuan pertama kali mereka. Setelah Sohyun dapat melihat.

"Akhirnya aku bisa melihat kalian berdua dengan mataku", tidak dapat di tutupi bahwa kedua mata Sohyun kini mulai berkaca-kaca.

S T R O N G E S T [ C O M P L E T E ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang