S T R O N G E S T [ C O M P L E T E ]

SHOUT OUT

Tekan ⭐ sebelum membaca
————————-

Jang Miran dan Bibi Hye meminta izin pada Sohyun untuk pergi berbelanja kebutuhan selama seminggu di supermarket terdekat. Keduanya baru dapat meninggalkan rumah, setelah Sohyun tiba. Sedangkan Jeha harus kembali ke perusahaan, setelah ada laporan bahwa sistem keamaan sedang diretas.

"Bagaimana jika kau dan Hakook ikut denganku? Aku harus kembali ke perusahaan karena ada suatu masalah", kata Jeha setelah mendapat telepon dari perusahaan.

"Masalah apa??", tanya Sohyun penasaran.

"Sistem keamanan diretas. Aku akan mengeceknya sebentar. Tapi, aku pasti kepikiran jika meninggalkanmu disini berdua saja bersama Hakook", Jeha merasa dilema.

"Pastikan kau menyelesaikannya dengan cepat. Rumah ini sudah dipenuhi oleh sistem keamanan yang langsung terhubung dengan ponselmu, bukan? Jadi apa yang harus kau khawatirkan? Aku akan baik-baik saja bersama Hakook disini", ucap Sohyun berusaha menenangkan Jeha.

Kim Jeha memegangi kedua bahu Sohyun, "Aku akan kembali dengan cepat. Karena malam ini adalah giliranku yang akan menidurkan Hakook", ujarnya sambil menatap dalam ke arah Sohyun yang tersenyum menganggukkan kepalanya.

Tidak lama setelah Sohyun masuk kembali ke dalam rumah. Tiba-tiba listrik padam. Hal ini terjadi untuk pertama kalinya.

Sohyun segera menuju ruangan Hakook. Itulah yang pertama kali ada dipikirannya. Memastikan bahwa Hakook akan baik-baik saja dalam dekapannya.

Segera mungkin Sohyun menggendong Hakook yang menatap sang Ibu yang bergerak panik. Sedangkan tatapan Hakook begitu tenang dan polos. Walau berada dalam kegelapan.

"Tenang Hakook-ah.... Eomma berada disini memelukmu. Kita akan baik-baik saja sampai orang-orang kembali pulang, eoh?", suara Sohyun mulai terdengar bergetar.

Sohyun memberanikan diri untuk keluar dari kamar. Dengan kedua tangan mendekap Hakook dalam pelukannya.

Saat itulah, seseorang berjalan mendekat ke arah Sohyun. Menggunakan pakaian gelap yang semakin membuat sosok tersebut tak terlihat dengan kondisi gelap gulita.

"S-siapa kau?! B-bagaimana kau bisa masuk kemari?!", Sohyun memberanikan diri untuk bertanya sambil mengeratkan dekapannya pada tubuh Hakook.

Sohyun yang menundukkan wajahnya. Hanya dapat melihat dua pasang sepatu formal. Perlahan kedua mata Sohyun berjalan menatap ke arah wajah pria di hadapannya.

Dengan bantuan sinar bulan yang sedikit masuk ke dalam ruangan. Sohyun berusaha mengingat wajah pria yang cukup familiar dalam ingatannya itu.