AT LEAST ONLY WE

166 46 44
                                    

Tekan sebelum membaca
————————-

Kim Jeha yang terbaring lemah. Meneteskan air mata saat melihat Sohyun dan Hakook. Berada dari balik ruangan SKY ROOM. Tangan Kim Jeha yang lemah seakan ingin meraih anak dan istrinya.

Ruangan SKY ROOM diubah menjadi Instalasi Gawat Darurat untuk memberi pertolongan pertama pada Kim Jeha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruangan SKY ROOM diubah menjadi Instalasi Gawat Darurat untuk memberi pertolongan pertama pada Kim Jeha. Agar tidak kehabisan darah.

"Kim Seokjin, jangan sampai Choi Yoojin tidak terselamatkan", ucap Kim Jeha dengan bibir yang kian pucat.

"Hyung! Mengapa kau masih memikirkan wanita laknat itu?! Keselamatanmu adalah fokus utamaku!", bisik Jungkook di dekat telinga Kim Jeha.

"Jika Choi Yoojin mati, dia tidak akan merasakan apa-apa. Biarkan dia tersiksa di dalam penjara seumur hidupnya. Itu akan menjadi ganjaran setimpal untuknya"

Jungkook benar-benar kesal pada awalnya. Namun, setelah mendengar penjelasan Kim Jeha. Jungkook segera mengangkat tubuh Choi Yoojin pada salah satu meja.

"Dokter, tolong berikan dia pertolongan pertama. Itulah perintah tuan Kim Jeha"

Dokter dari perusahaan keluarga Kim dengan begitu cekatan segera memberi pertolongan pertama pada Choi Yoojin.

Sohyun yang sempat tak percaya dengan apa yang dilakukan oleh tim dokter dari perusahaan keluarganya pada sang Bibi, si pembuat ulah. Melihat Jungkook keluar dari SKY ROOM untuk mengatakan sesuatu.

"Jeha Hyung yang memberikan perintah, untuk menolong Choi Yoojin agar dirinya tidak mati begitu saja. Choi Yoojin harus mendekam di penjara. Di adili dengan seadil-adilnya. Sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Begitulah pesan Jeha Hyung", bisik Jungkook pada Sohyun.

.

Sohyun menghampiri Kim Jeha yang kini telah di pindahkan ke kediamannya. Masih dengan bantuan peralatan medis di tubuhnya. Kim Jeha masih tertidur dengan cukup tenang.

Hingga kedua tangan Sohyun meraih salah satu tangan sang suami yang bebas dari kabel infus. Mengusap lembut punggung telapak tangan sang suami. Lalu digenggamnya dengan cukup erat.

 Lalu digenggamnya dengan cukup erat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
S T R O N G E S T [ C O M P L E T E ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang