THE WITCH AND THE GIRL

118 47 95
                                    

Tekan sebelum membaca
————————-

Kim Soohyun membawa Jungkook untuk menginjakkan kakinya pada ruangan SKY ROOM. Karena ingin menunjukkan sesuatu yang sebelumnya tidak pernah sempat di tunjukkan pada Jungkook dulu. Saat dirinya masih berstatus sebagai menantu dari seorang Kim Soohyun.

"Jeon Jungkook, aku tahu segalanya yang terjadi. Tentang dirimu dan latar belakang keluargamu. Izinkan aku untuk memberi tahu soal apapun yang selama ini kau cari mengenai latar belakang keluargamu. Terutama, alasan di balik meninggalnya kedua orang tuamu", ucap Soohyun melangkah masuk ke dalam SKY ROOM yang diikuti oleh Jungkook di belakang.

Jungkook melihat ke arah sekeliling SKY ROOM. Tidak dapat di pungkiri bahwa dirinya cukup terpukau dengan ruang rahasia yang dibangun oleh Kim Soohyun. Dimana ruangan ini hanya bisa di akses oleh orang-orang tertentu saja.

"Apa kau siap mengetahui segalanya, Jungkook-ssi?", tanya Soohyun yang menolehkan kepalanya sejenak ke arah Jungkook.

"Sajangnim,  sebelumnya terimakasih karena Anda telah melakukan ini pada Saya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sajangnim, sebelumnya terimakasih karena Anda telah melakukan ini pada Saya. Izinkan Saya meminta maaf dari hati yang terdalam. Karena telah gagal menjaga Kim Sohyun, putri Anda. Serta gagal menjadi menantu yang baik bagi keluarga Anda", terdapat nada penyesalan di setiap kalimat yang Jungkook utarakan.

"Apapun yang terjadi di masa lalu. Biarlah menjadi suatu kenangan dan pelajaran bagi kita semua. Aku dan keluargaku telah menerima takdir yang saat ini harus kita jalani. Aku harap, kau dan Sohyun bisa menemukan titik terang. Utamanya berkaitan dengan Hakook, buah hati kalian. Meski kini Sohyun telah bersama dengan Kim Jeha, suaminya yang sekaligus akan menjadi Ayah sambung dari Hakook"

Jungkook tertunduk, menahan air mata yang mulai tidak bisa terbendung lagi. Mendengar petuah bijaksana dari Kim Soohyun, mantan Ayah mertua.

"Setelah ini, tujuan hidup Saya hanyalah melihat Hakook tumbuh dengan baik dan sehat. Meski hanya bisa Saya lakukan dari kejauhan, Sajangnim", sebuah kalimat dimana Jungkook pada akhirnya merelakan segalanya hanya demi kebaikan sang anak.

"Itu merupakan hal sama yang dilakukan oleh mendiang Ayahmu terhadap anaknya, yaitu dirimu. Rela mengorbankan apa saja demi putra tunggalnya. Belasan tahun yang lalu, Ayahmu dan Aku menjalin persahabatan yang membuat iri banyak orang disekitar kami. Terlebih lagi kami sama-sama memiliki pangkat yang akan membuat orang disekitar kami rela melakukan apa saja untuk menggeser kami", Kim Soohyun mengawali ceritanya dengan ekspresi wajah yang begitu tenang.

Sangat berbanding terbalik dengan ekspresi wajah Jungkook saat ini, yang terlihat begitu serius bercampur tegang di setiap kalimat yang di dengarnya dari mulut Kim Soohyun.

"Suatu ketika, ada seorang petinggi yang iri melihat prestasi kami. Pada saat itu Ayahmu berhasil mengukir prestasi sebagai salah satu perwira yang dapat menyapu bersih dan menuntaskan masalah jual beli penyelundupan senjata yang terjadi di pasar gelap. Hingga Ayahmu diberi hadiah naik jabatan oleh Negara. Prestasi yang membanggakan tersebut, siapa sangka malah membawa duka bagi kehidupan Ayahmu. Ayah dan Ibumu diberitakan meninggal dalam kecelakaan tunggal setelahnya. Dan meninggalkan seorang anak laki-laki yang dititipkannya padaku. Sesuai dengan isi surat yang ditulis oleh mendiang Ayahmu"

S T R O N G E S T [ C O M P L E T E ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang