My Five Devil

chapter 9 : kebenaran Barcley

Khusus untuk hari ini, Author update dua kali, jadi diselesaikan hari ini.

Chapter bonus yang terakhir bakal update nanti sore..

Soalnya Author mau fokus nyari kerjaan + mau ngetik cerita untuk diterbitin secara online. Jadi cerita di wattpad secepatnya diselesaiin, atau gak malah hiatus.

Udah itu aja dari Authornya..

Happy reading 😊😊😊

"Jadi, ada apa ?? Kenapa kalian.. Memanggil ku kemari ??"

Dokter Barcley bingung, saat seluruh anggota keluarga Hemswrt duduk menghadap ke arahnya dengan ekspresi mengintimidasi nya seakan dia adalah seorang yang menyembunyikan sesuatu fakta. Meskipun ya lelaki itu sangat bingung, dan heran apa yang mereka lakukan sebenarnya ??

"Dokter Barcley, kalau boleh aku tahu.. Siapa kau sebenarnya ??" Tanya Raymond dengan penuh penekanan, membuat Barcley bingung bukan main.

"Err... Maksudnya.. Nama panjang ?? Baiklah, nama ku adalah Barcley Davanial, aku lupa siapa keluarga asliku dan wajah mereka.. Jadi aku membuat nama marga untukku sendiri. Err.. Ada apa ?? Apakah kalian mengetahui keluarga asliku ??" tanya Barcley senang diakhir ucapannya, apakah keluarga yang meninggalkan nya kini masih hidup ?? Atau meninggal karena penculik yang membuatnya terpisah dari keluarga dan saudara kandung.

"Apa kau tidak.. Mengingat apapun tentang nama Raland ??"

Barcley kembali menegang mendengar nama itu, dia terdiam lalu tatapannya berubah menjadi sendu, "Kenapa kau bertanya seperti itu ??"

"Maafkan aku, secara diam-diam aku mengambil sample darahmu, dan.. Golongan darahmu sama dengan milik Raland. Apakah kau.. ??" Raymold menghentikan ucapannya, Barcley terdiam, menatap ke arah Roland. Matanya kembali berkaca-kaca dan tampak sedih.

"Roland.. Kemari lah.."

Roland mendekati Barcley dengan ragu-ragu tapi dalam hatinya berdetak tak karuan, apakah Barcley benar-benar Raland ?? Apakah saudara kembarnya masih hidup ?? Mata Barcley kembali berkaca-kaca ingin menangis, tapi dia berusaha menahan sekuat tenaga.

"Kau.. Mau tahu dimana saudara kembar mu ??"

Roland mengangguk dengan penuh antusias, "Apakah.. Kau raland ??"

Barcley menggelengkan kepalanya pelan, "Bukan... Tapi.."

Barcley meraih tangan Roland, dan mendekatkan ke arah jantungnya, membuat Roland merasakan detak jantung itu, tapi dia merasa sangat aneh. Kenapa Barcley justru membawa tangannya pada dadanya ??

"Jantung yang berdetak ini... Adalah milik Raland." Ujar Barcley tersenyum sendu, ucapan itu membuat Roland membeku sejenak, terpaku, kaget, dan tidak percaya, merasa bingung dengan ucapan Barcley.

"Ma...maksudnya ??"

"Aku akan ceritakan semuanya. Mungkin ini waktu yang tepat.. Aku minta maaf tidak menceritakan ini dari awal.."

Flashback

Raland menangis di atas tempat tidur, tubuhnya terasa sangat sakit, dan tulangnya seakan patah semuanya. Dia bahkan tidak bisa lagi merasakan dirinya. Banyak sekali korban anak-anak disana, karena itu perawat masih kebingungan kesana dan kemari, keluarga korban masih belum dihubungi semuanya, karena beberapa anak masih dalam kondisi kritis.

Raland diantara anak-anak yang menangis, yang berbeda Raland menahan suaranya jadi hanya memperlihatkan ekspresi jika dia sangat tersiksa saat ini.