fourteenth : sakit ??

43.7K 660 281
                                    

Roxelia bersenandung setelah selesai mandi, tubuhnya di lilit dengan handuk dan rambutnya juga di lilit dengan handuk lainnya. Wanita itu melihat Raymold masih asyik tertidur dengan selimut yang di peluk erat oleh nya.

"Astagaa.. kenapa Raymold belum bangun ?? Ah sudahlah biarkan saja."

Roxelia melepaskan handuknya, dan mencari pakaian yang cocok untuknya. Setelah berganti baju dan mengeringkan rambutnya mengenakan hairdryer, sembari melirik ke arah Raymold yang masih saja belum bangun dari tidurnya. Roxelia sedikit heran, karena Raymold tidur dengan mempererat selimut nya, seakan merasa kedinginan.

Roxelia segera menyudahi aktivitas nya, dan kemudian melangkah mendekati Raymold yang masih berbaring disana. Roxelia melihat Raymold wajahnya begitu pucat, dan sayu. Memang Raymold tadi sempat tidak bangun untuk sarapan, karena Raymond mengatakan kepada nya jika Raymold tidak bisa tidur semalam, jadi Roxelia membiarkan Raymold masih tertidur.

"Raymold... Wajah mu pucat sekali ?? Raymold.. bangun, kau kenapa ?? Sakit ??"

"Erghhh Roxelia..." Raymold membuka matanya dengan perlahan dan tampak kesulitan. Roxelia memegang kening Raymold yang terasa begitu panas dan hangat.

"Aku kedinginan..." Ujar Raymold dengan nada serak sakit nya. Tentu saja Roxelia panik.

Tapi seketika dia ingat, jika Raymond sempat berpesan, jika terjadi sesuatu pada Raymold, Roxelia harus menelfon Raymond. Sepertinya Raymond memiliki insting yang kuat sebagai seorang kakak.

Roxelia segera menelfon Raymond dengan cepat. Beberapa menit kemudian Raymond mengangkat telfon nya, dan terdengar lelaki itu dari seberang.

"Jadi bagaimana, Roxelia ??"

"Raymond... Ini Raymold... Tubuhnya sangat panas..."

"Biarkan aku bicara padanya sebentar.."

Roxelia menempelkan Handphone ke telinga Raymold yang tampak begitu lemah saat ini.

"Raymold ??"

"Hmmm ??"

"Apa penyakit itu datang lagi ??"

"Aku rasa iya, rasanya sangat menyiksa sekali. Badan ku terasa begitu panas, tapi aku kedinginan dan kepalaku terasa sangat berat dan begitu pusing." Ujar Raymold.

"Baiklah, aku akan kirimkan alamat rumah sakit di handphone ini, dan suruh Brick untuk mengantar menggunakan mobil."

"Ku rasa tidak perlu, itu terlalu merepotkan.."

"Kau ke rumah sakit sekarang, atau aku pulang dan menyeret mu ke rumah sakit ?!"

"Astaga... Kau ini, baiklah, aku akan ke rumah sakit sekarang."

"Aku akan telfon dokter yang dulu pernah menangani sakit mu, jangan khawatir. Aku pastikan kau akan sehat."

"Hmm..."

Raymond lalu mematikan telefon tersebut, dan Roxelia menarik lagi handphone nya dari telinga Raymold.

"Bagaimana ??"

"Dia menyuruhku ke rumah sakit, alamat rumah sakit akan dia kirimkan kepada mu. Dan Brick yang akan mengantar kita kesana."

"Baiklah, bersiaplah, aku akan siapkan baju mu dan mengganti baju ku, lalu kita pergi. Oke ??"

"Hmm.."

Raymold menghela nafas nya, bahkan setelah tua seperti ini, Raymond sama sekali tidak berubah. Dia selalu panik dan langsung merawat Raymold apapun yang terjadi, bahkan Raymond rela meninggalkan pekerjaan nya demi mengantarkan Raymold ke rumah sakit. Dan hal itu pernah beberapa kali terjadi, tapi Roxelia tidak pernah tahu penyakit apa yang di derita Raymold sampai harus ke rumah sakit, dan menyewa dokter pribadi.

My Five DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang