Bradley terus berfokus pada pikiran nya semalam, sehingga dia tidak memperhatikan atau bahkan menyentuh makanan yang di hidangkan di hadapannya.
Saat ini keluarga Hemswrt sedang sarapan bersama, semua tampak senang dan menikmati makanan masing-masing kecuali Bradley, yang asyik pada pikirannya sendiri.
Makanan lezat khas Italia, yaitu spaghetti dengan saus bolognese yang begitu sedap, dengan toping udang goreng yang terlihat begitu enak. Jangan di tanya siapa juru masak mereka, tidak lain adalah Angel dan Angelina. Keduanya sangat suka memasak, karena itu keduanya selalu menjadi juri masakan untuk keluarga mereka. Dan itu membuat keharmonisan dan juga kedekatan antara kedua twins dengan keluarganya menjadi lebih kuat dari sebelumnya.
Bahkan Angel dan Angelina di sediakan dua kursi khusus untuk mereka saat acara makan keluarga bersama seperti saat ini.
Angel melihat Bradley terus melamun dan tidak memperhatikan atau menyentuh makanannya.
"Tuan Bradley..."
"Haa ??... Err... Ya..." Ujar Bradley tersadar dari lamunan nya.
Hal itu, membuat Bradley menjadi bahan perhatian untuk keluarganya sendiri, semua menatap ke arah Bradley dengan rasa penasaran yang tinggi.
"Anda tidak memakan sarapannya ??"
"Oh, aku makan.. tenang saja.. hanya masalah kecil.." ujar Bradley langsung memakan makanannya, membuat semua yang ada disana justru terdiam dan bingung dengan tingkah Bradley.
Tidak lama, sebuah nada handphone berbunyi, rupanya handphone milik Raymond berbunyi disana.
"Maaf..." Lalu Raymond berdiri dan pergi ke arah balkon rumah untuk bertelepon, karena Raymond tahu tata krama saat makan, yaitu tidak boleh mengangkat telefon di ruangan makan.
Sementara itu, Bradley memakan spaghetti tanpa menghiraukan rasa lezat disana, dan pikirannya hanya fokus pada peristiwa tadi malam.
~selesai sarapan, dan Raymond segera berangkat dari kantor~
Semua pihak keluarga Hemswrt saat ini tengah bersantai setelah menikmati sarapan mereka. Ada larangan bagi mereka untuk masuk kamar setelah makan, kecuali saat makan malam. 4B duduk asyik berdekatan dan saling mengobrol satu sama lain, hingga Brick menyadari jika mereka kehilangan satu anggota lainnya.
"Err.. Bryan, dimana Bradley ??"
"Aku tidak tahu, seingat ku dia tadi pergi duluan sebelum kita."
Brick kemudian berdiri, dan segera berlalu dari sana mencari Bradley, sekaligus menuntaskan rasa penasaran nya kepada Bradley, yang bersifat sangat aneh tadi di meja makan.
Brick mencari kesana dan kemari, hingga...
"Bodoh !!! Bagaimana bisa kalian membiarkan orang lain membunuh, bajingan itu ?!"
Suara itu...
Suara Bradley....
Segera Brick menuju ke arah suara tersebut, hingga mendapati Bradley berdiri di atas balkon rumah, dengan anak buah Bradley, yaitu Key.
Key tampak duduk menunduk diam disana, dan Bradley justru emosi besar saat ini. Terlihat matanya memandang tajam ke arah Key, dan terlihat begitu emosi saat ini, bahkan Key tidak berdaya hanya untuk berbicara jika tuannya itu sudah marah seperti ini.
"Tuan.. saya sendiri tidak tahu,jika lelaki itu memiliki beberapa musuh."
"Kau sudah mencari salah satunya ?!"
"S...sudah tuan..."
"Siapa namanya ???"
"Err......."
"Siapa namanya ?!!" Ujar Bradley tidak sabaran.
"Namanya... Chani... Tuan ??"
"Itu tidak mungkin !!!! Jangan pernah memberikan aku, informasi palsu !!! Aku tahu jika kak Bratt yang menembak dan membunuh Chani ?!! Dan aku tahu sendiri, orang yang membunuh lelaki bejat itu adalah lelaki ?!!" Ujar Bradley dengan begitu emosi, membuat Key tampak ketakutan disana.
"S...saya hanya menemukan informasi itu, tuan..."
"Grrr... Sudah sana, pergi ?! Informasi yang kau berikan, memberikan jalan buntu ?!"
"Baiklah tuan..."
Lalu Key pergi dari sana dengan cepat atau jika tidak, dia akan menjadi bahan emosi dari tuannya itu. Sementara Bradley menarik nafas panjang dan berat, menahan emosi begitu besar yang dia rasakan saat ini.
Brick melihat dan mendengar semuanya, pikirannya tertuju, apa yang sebenarnya di katakan oleh Bradley, lelaki bejat itu siapa ?? Dan apa maksudnya lelaki ?? Brick merasa ini menjadi tanda tanya besar.
Setelah Key pergi, Brick muncul dan berbicara kepada adiknya. Disaat itu Bradley tampak memegang keningnya sembari berfikir entah apa.
"Bradley ??"
Bradley menoleh dan terkejut melihat Brick ada disana, ekspresi nya berubah 180°. Bradley tersenyum ramah kepada Brick.
"Kak Brick ?? Ada apa ??" Tanya Bradley dengan nada lembut, membuat Brick berfikir.
Kenapa Bradley sangat mudah sekali merubah perasaan dan juga suara emosinya, dia terlihat tidak ada masalah sama sekali, bahkan terlihat begitu ramah saat ini, seakan seperti matahari yang bersinar cerah.
"Err.. aku mencari mu, dari tadi..."
"Ohh.. tadi aku ada urusan sebentar, makanya aku disini."
"Urusan dengan Key ??"
Bradley mengangguk.
"Memang masalah apa ??"
"Hanya masalah sepele, kau tidak perlu khawatir. Oh ya, lebih baik kita pergi sekarang, atau semua akan curiga." Ujar Bradley berjalan dengan ringan membuat Brick bertanya-tanya dalam hati.
Jangan-jangan Bradley adalah bipolar...
Atau alter ego ???
❤️ ~ ❤️ ~ ❤️ ~
Maaf buatnya pendek 😖😖😖
Author kaya kehilangan ide + motivasi 😖😖😖
Di tambah pelajaran semakin susah + tugas semakin sulit 😵😵😵
Tapi Author usahain biar bisa update buat kalian..
Maaf juga kemarin banyak komentar belum sempat di balas 😵😵 notifikasi komentar kalian kebanyakan tenggelam, dan Author kemarin buru-buru ngerjain tugas 😖😖
Oke sekian dan terima kasih..
KAMU SEDANG MEMBACA
My Five Devil
Romance21 ++++++ Warning : > Adegan threesome dan Foursome. > Adegan mature. > Kata-kata yang mengandung unsur mature. > Kekerasan seksual. Seharusnya keduanya tidak menyukai atau bahkan mencintai kelima lelaki bejat yang sudah membunuh kedua orang tuanya...