thirty - one : kembali

7.1K 475 187
                                    

Tok....tok....tok...

"Ishh menyebalkan, siapa yang bertamu pada malam hari seperti ini ?! Benar-benar menganggu." Ujar Bryan yang saat ini sedang menikmati video panas di handphone nya sembari mengenakan earphone dan duduk di sofa di meja tamu.

Mendengar suara ketukan, membuat Bryan terpaksa bangkit berdiri dan segera melangkah menuju ke arah pintu depan. Bryan membuka pintu dan masuklah lelaki aneh dengan mengenakan tudung kepala.

"Hey..." Ujar Roland mengenakan tudung kepalanya, dan dia tidak menyadari jika saat ini dia masih mengenakan tudung kepala.

"Hantu bertudung !!!! Kyaaa !!!!!"

Teriakan itu sampai ke dalam, dimana Brick dan Bratt saat ini sedang duduk di ruang tamu, dan mendengar teriakan Bryan di depan.

"Hantu ?!"

Keduanya langsung menyiapkan senjata dan berlari ke depan, dimana Bryan masih berteriak ketakutan dan di depannya terlihat lelaki bertudung misterius disana.

"Hey aku bukan hantu..."

"Kyaaa hantu nya bisa berbicara !!!" Ujar Bryan berteriak.

"Menyerahlah hantu, kau sudah terkepung saat ini !!" Ujar Brick dan Bratt menodongkan senjatanya.

"Memang hantu bisa di tembak, ya ??"

"Hmm entahlahh.." ujar Bratt mengangkat bahunya.

Sementara Bradley yang merasa terganggu dengan teriakan tidak jelas dari kakak nya itu, segera keluar dari kamarnya dan segera keluar ke arah teriakan. Sejenak Bradley melihat, kak Brick, Kak Bratt menodongkan senjata ke arah lelaki bertudung, dan Bryan yang tampak ketakutan dengan nya.

"Astagaa ada apa dengan kalian ??"

"Bradley, tolong ada hantu yang bisa berjalan, bisa mengetuk, dan bisa berbicara.." ujar Bryan dengan nada ketakutan.

Bradley menatap ke arah lelaki bertudung, yang ternyata sama dengan orang yang duduk di pemakaman tadi.

"Oh, dia yang duduk di depan makam Raland, tadi.." ujar Bradley menjelaskan.

"Ternyata adikku kesayangan adalah seorang indigo yang bisa melihat hantu..." Ujar Bryan dengan nada kagum.

"Aku terharu adikku, ternyata kau indigo.." ujar Brick dengan nada terharu.

"Bagaimana aura nya negatif atau positif, katakan kepadanya jika dia tidak mau menganggu jangan kemari, kau tahu kan kami takut dengan hantu." Ujar Bratt.

Bradley tertawa terbahak-bahak.

"Dia ini bukan hantu, dia manusia. Mana ada hantu bisa berbicara. Aku yakin, kau tadi di takuti oleh hantu, iyakan ?? Makanya kau kemari. Aku sudah bilang, jangan di pemakaman malam hari.." ujar Bradley menunjuk ke arah lelaki bertudung itu.

Roland terdiam, ada keraguan bagaimana jika mereka marah ??

"Sebenarnya...." Roland membuka tudung kepala nya dan memperlihatkan wajah miliknya ke arah keempat kakaknya, membuat keempatnya terkejut bukan main.

"Sebentar... Wajah mu... Seperti ?? Roland ??" Ujar Bratt mengira-ngira.

"Kita harus cek, apakah dia Roland yang palsu atau bukan ?!" Ujar Bryan.

Bradley menarik tangan Roland dan mengecek nya.

"Tangannya mirip seperti Roland..." Ujar Bradley.

"Kaki nya ??"

Bratt pun mengecek bagian kakinya.

"Mirip seperti milik Roland."

Brick Hanya memandang datar ke arah ketiga adiknya yang jauh lebih gila, bagaimana bisa hanya melalui tangan dan kaki, mereka bisa tahu itu Roland ?? Pertanyaan macam apa itu, dan kenapa Bradley dan Bratt mau menuruti perintah nyeleneh dari Bryan ?? Mungkin Brick akan menguji, apakah keduanya akan melakukan hal yang sama jika Brick memberikan perintah nyeleneh.

My Five DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang