Twenty three : Bradley vs Angelina

20.6K 615 224
                                    

"Bagaimana keadaan mu ??"

"Sudah lebih baik.."

Roxelia menaruh nampan air putih nya di atas meja nakas, dan memandang suaminya, Raymold yang terbaring dengan raut wajah yang jauh lebih baik daripada sebelumnya. Wajah Raymold kini mulai terlihat membaik, dan kondisi suhu tubuhnya begitu stabil. Rasa pusing di kepalanya juga sudah menghilang.

"Baguslah kalau begitu.."

Roxelia mendekati tempat tidur, Raymold. Lelaki psikopat itu tampak ingin bermanja disana dengan istrinya.

"Roxelia~ ayo kemari dan belai rambut ku~" ujar Raymold sedikit manja, membuat Roxelia terkekeh geli.

Dia segera mendekati Raymold, menaruh kepala Raymold di atas pahanya dan membelai rambut Raymold dengan begitu lembut. Roxelia berfikir, kenapa ibunya begitu kejam dan jahat kepada Raymold, hingga menyiksa suaminya itu sampai di usia tua seperti ini.

"Raymold..."

"Hmmm ???"

"Apakah ada yang kau sembunyikan dari ku ??"

"Apa maksudmu, honey ??"

"Hubungan antara kau, Raymond dan Mom Aisle." Ujar Roxelia, membuat Raymold tersentak kaget, lalu memutar kepalanya dan memandang ke arah Roxelia dengan tatapan terkejut dan kaget.

"Tunggu.... Honey.. apa maksud mu ?? Aku sudah jelaskan... Semuanya..." Raymold berbicara sedikit gugup, dan itu membuat Roxelia sedikit curiga.

"Lalu kenapa bisa sampai separah ini ?? Mom Aisle membunuh orang tua kalian berdua-"

"Mereka bukan orang tua ku, kalau kau mau tahu. Mereka hanya iblis yang menyamar menjadi manusia, dan berdalih menjadi orang tua kami." Ujar Raymold memotong pembicaraan Roxelia, saat menyebut nama orang tua.

Sepertinya Raymold sama sekali belum bisa melupakan semuanya dan mengubur masa lalu yang sangat buruk itu. Memang benar, Raymold adalah salah satu korban paling menderita, entah dari kedua orang tuanya, atau dari psikisnya. Daripada Raymond yang mungkin tidak separah Raymold, mungkin...

Dan perkataan itu membuat Roxelia tersadar jika ucapannya sudah melewati batasan. Dia seharusnya tidak membuat Raymold semakin down dengan ucapan tersebut.

"Aku... Minta maaf.."

"Jangan pernah menyebut kedua orang itu, sebagai orang tua ku. Jangan pernah.." ujar Raymold memutar kepala dan tubuhnya membelakangi Roxelia.

Roxelia terdiam, merasa bersalah karena menyebutkan sesuatu yang seharusnya tidak dia sebutkan di hadapan Raymold saat kondisinya seperti ini, sangat tidak baik. Roxelia menarik kakinya, Raymold menyadari jika istrinya hendak menarik kakinya, Raymold mengangkat kepalanya hingga Roxelia menyingkirkan kaki nya dari kepala Raymold.

Lelaki psikopat itu menaruh kepalanya lagi, di atas ranjang tanpa alas bantal apapun. Hingga...

Dia merasakan pelukan hangat dari belakang, Raymold menoleh dan mendapati Roxelia tengah memeluk suaminya dari belakang. Raymold melihat Roxelia tersenyum ke arahnya.

"Kau marah, jadi aku menenangkan mu dengan memeluk mu. Lagipula ini salah ku, membuat mu menjadi marah." Ujar Roxelia merasa bersalah, dan seketika Raymold membelai rambut Roxelia dengan lembut.

Raymold tersenyum senang, dia menarik kepala Roxelia hingga kepala wanita itu berada di atas bahu dengan tubuh berada di bawah kasur.

[Bisa bayangin ??]

Raymold membelai rambut dari Roxelia dengan lembut.

"Aku tidak marah, aku hanya sedih membayangkan peristiwa masa lalu yang begitu kelam." Ujar Raymold.

My Five DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang