"Roland...."
"Biarkan aku disini, Chani... Aku ingin sendiri."
Wanita itu, Chani menghela nafasnya berat. Melihat temannya itu duduk tersungkur di depan batu nisan, sembari memberikan tatapan mata datar seakan tidak menunjukkan emosi apapun. Chani kemudian duduk di sebelah Roland.
"Aku tidak akan meninggalkan mu dalam keadaan apapun."
"Aku sedang ingin sendiri."
"Oh dan membiarkan mu melakukan nya ?!"
"Kau berlebihan aku hanya menembak di bagian kaki ku sendiri."
"Berlebihan ?! Bagaimana jika kau berniat untuk bunuh diri ?!!"
"Aku akan melakukannya setelah aku membunuh bajingan itu, maka aku akan menembak kepalaku sendiri."
"Hentikan Roland !!!! Kau gila ?!!"
"Kau benar, aku memang gila saat ini."
Chani menetaskan matanya melihat temannya saat ini benar-benar hancur dan remuk. Chani sudah menyeret dan memaksa Roland untuk pulang, setidaknya biarkan beban ini tidak di pikul oleh Roland sendiri, tetapi keluarganya juga. Terutama untuk kakak-kakak nya.
"Sampai kapan ??"
"Apanya ??"
"Sampai kapan kau mau begini ?!! Disini sendiri, kau masih punya keluarga ?!!!!"
Roland hanya terdiam, dia enggan menjawab pertanyaan yang selalu keluar dari mulut Chani.
"Entahlah... Mungkin sampai aku....
Mati."
"Kenapa ????"
"Karena aku adalah lelaki pecundang yang tidak pernah bisa melindungi adikku sendiri, lelaki pecundang yang mengingkar janji."
Flashback
"Kak Roland... Huaa...."
Raland berjalan perlahan dengan tongkatnya menuju ke arah Roland sembari menangis. Roland dengan sigap mendekati nya dan memeluk nya. Membuat Raland melepaskan tongkatnya dan membalas pelukan Roland.
"Sshhhh ada apa dengan adikku ini, hmm ??"
"Mereka.... Mereka membully ku..."
Wajah Roland berubah menjadi kasar dan keras.
"Siapa yang beraninya membully adikku ?! Aku akan membunuh nya !!!"
"Kak.. kakak tidak perlu membunuh mereka..." Ujar Raland.
"Baiklah, sekarang apa yang adik kecil ku ini inginkan ??" Ujar Roland berubah menjadi lembut kepada adiknya.
"Aku hanya ingin kakak selalu melindungi aku, apapun yang terjadi. Janji ???" Raland mengangkat jari kelingking nya ke arah Roland.
Roland tersenyum dan mengaitkan jari kelingking nya ke arah Raland dan tersenyum.
"Aku janji."
Flashback off
"Roland... Ini semua bukan salah mu."
"Apapun yang kau ucapkan tidak akan merubah apapun. Ku harap kau bisa meninggalkan aku disini, aku ingin sendiri." Ujar Roland tanpa ekspresi apapun.
Chani menghela nafasnya berat, dia segera beranjak pergi dari sebelah Roland, dia tahu teman lelakinya itu sedang mengalami trauma, depresi dan begitu putus asa untuk saat ini, Chani tidak bisa mengelak, betapa sayangnya Roland dengan adiknya Raland.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Five Devil
Romans21 ++++++ Warning : > Adegan threesome dan Foursome. > Adegan mature. > Kata-kata yang mengandung unsur mature. > Kekerasan seksual. Seharusnya keduanya tidak menyukai atau bahkan mencintai kelima lelaki bejat yang sudah membunuh kedua orang tuanya...