seventeenth : balas dendam 2

14.2K 589 253
                                    

"disini rumahnya ?!" Ujar Bratt menunjuk rumah berwarna hijau itu.

"Kalian siap ??"

"Siap ??"

"Ayo kita bersenang-senang !!" Ujar Brick menyeringai.

Keempat lelaki itu keluar dari mobil, dan segera mendobrak pintu rumah tersebut sembari menodongkan senjata guna mempersiapkan diri jika ada masalah disana. Mereka melihat keadaan rumah begitu sepi, dan tidak ada tanda-tanda kehidupan disana.

"Cari dia, kita akan berpencar." Ujar Brick.

"Baiklah..." Ujar Bryan, Brandon, dan Bratt mereka segera berpencar mencari kemana dokter jalang itu.

Brick sendiri mencari dokumen penting yang mungkin berguna baginya, untuk menjadi bukti kejahatan dokter gila itu, tapi tidak ada dokumen apapun disana. Dan Brick menyadari jika lemari dokumen yang satu, tampak acak-acakan dan seperti ada orang yang mengacak-acak dokumen tersebut, bahkan ada kertas yang berjatuhan di atas lantai.

"Apa dia segila itu, sampai dokumen nya sendiri di acak-acakan sendiri ??" Ujar Brick.

"Semuanya kemari !!!"

Tiba-tiba suara Bryan dari ruang bawah tanah terdengar begitu panik dan shock. Segera ketiga lelaki lainnya berlari ke arah ruang bawah tanah, dan...





Mereka melihat tubuh dokter itu sudah gosong dan mati, karena alat itu telah menyetrum nya hingga 3 jam lamanya. Dan tulisan menggunakan darah yang seperti nya di tujukan kepada mereka bertiga.

Hey brother... This is my gift for you all, I hope you like it :)

Tulisan semakin seram saat ada emoticon senyum di akhir kalimat, sungguh hal itu membuat mereka merasa begitu heran. Ketiganya mencari informasi atau sesuatu benda yang di tinggalkan orang yang telah membunuh dokter gila itu, tapi tidak ada yang bisa menemukan nya.

"Siapa yang membunuhnya ??" Tanya Bratt.

"Jangan-jangan Bradley.." ujar Bryan.

"Mana mungkin, itu mustahil. Aku yang menyelimuti nya saat dia tidur.." ujar Brick.

"Tapi, lihat dia memanggil kita, Brother.." ujar Brandon.

"Atau Bianca ??" Ujar Bratt.

"Itu lebih mustahil lagi.." ujar Bryan, dan Brandon menatap datar ke arah Bratt.

Brick mencari tahu, tentang siapa dan mengapa orang itu membunuh sang dokter gila ini, dan menuliskan pesan seperti ini kepada mereka bertiga. Brick sama sekali tidak menemukan jawaban atau apapun disana.

"Lebih baik kita pulang, sebelum terlambat.." ujar Brandon.

"Bisa-bisa Mom dan Dad mencurigai kita berempat." Ujar Bryan.

Brick menghela nafasnya berat, "Baiklah, aku juga tidak menemukan petunjuk apapun."

Mereka berempat keluar dari rumah tersebut, dan tanpa sadar jika seseorang melihat mereka dari kegelapan sembari tersenyum manis.

"I hope you liked it, brothers..."

~ ~ ~

Keempat lelaki itu hanya bisa terdiam, mereka berfikir tentang siapa yang membunuh dan membuat tulisan menyeramkan itu. Mereka tetap tidak bisa mengetahui siapa dan mengapa, dan alasan orang itu membunuh dokter gila tersebut.

Keempat nya asyik dalam pikiran masing-masing hingga tanpa sadar mobil mereka sudah sampai di rumah mereka sendiri. Mereka turun dari mobil.

"Aku akan melihat Bradley, di kamarnya.." ujar Brick langsung masuk ke dalam rumah.

My Five DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang