bonus chapter 3 : kembali normal

1.8K 70 89
                                    

Setelah beberapa hari, kondisi Roland membaik. Berkat psikolog yang membantu, serta seluruh keluarganya. Akhirnya Roland mulai bisa kembali seperti semula, meskipun dia masih tetap menyalahkan diri sendiri, tapi seluruh keluarga tetap mendukungnya. Mereka terus menyatakan jika ini bukan kesalahan Roland, melainkan kelalaian anggota keluarga yang lain.

Kalau saja mereka memperhatikan Roland dan Raland waktu itu, mungkin keduanya tidak akan mengalami penculikan hingga menyebabkan kematian seperti ini.

"Bagaimana kondisimu ??"

"Aku sudah mulai membaik."

Seorang lelaki, dia adalah psikolog yang benar-benar membantu dan menolong Roland dari tekanan batinnya. Lelaki itu bernama Barcley. Lelaki itu sekilas mirip seperti Raland, hanya saja versi dewasanya. Bahkan tingkahnya mirip seperti Raland, lelaki yang ceria, ramah dan penuh senyum itu selalu membawa suasana tersendiri bagi Roland.

Dan seperti biasa, ini adalah waktunya dia untuk berbicara dengan dokter Barcley. Roland sangat dekat dengan lelaki itu, Barcley begitu ramah, baik dan sangat penyabar. Usia nya juga masih sangat muda, sama dengan Roland yaitu 23 tahun. Tapi Barcley sudah banyak membantu orang yang mengalami tekanan batin, stress dan kondisi psikis yang tidak terkendali.

"Baguslah kalau begitu, aku sangat senang kau sudah mulai terlihat begitu ceria saat ini.." Ujar Barcley tersenyum dengan ramah kepada Roland.

"Tidak, ini semua berkat mu. Aku sedikit.. Mulai bisa melepaskan semuanya.." Ujar Roland dengan senyum, meskipun nada bicaranya masih bergetar penuh keraguan, apakah dia benar-benar bisa melepaskan kepergian Raland dengan mudah ?? Entahlah.

"Tidak perlu terlalu dipaksa, lakukan saja apa yang membuatmu senang. Maka secara perlahan, kau bisa melupakan semuanya." Ujar Barcley.

"Kenapa.. Kau sangat yakin ??"

"Aku mengalami hal yang sama denganmu Roland.. Saat aku masih kecil, aku terpisah dengan saudaraku." ujar Lelaki itu sedikit sedih, tapi mencoba tersenyum meskipun tatapan matanya memberikan tatapan penuh luka.

"Benarkah ??" Roland terkejut dengan perkataan dari lelaki yang tampak begitu ceria, dan selalu tersenyum, tertawa dengan mudahnya ternyata mengalami hal yang sama seperti yang dia rasakan.

"Yeah, dan secara kebetulan kita mengalami kejadian yang persis. Roland, aku juga terpisah dari saudara kembar ku. Berbeda denganmu, aku sampai sekarang belum bisa menemukan saudara kembar ku. Entah dia melupakan ku atau mungkin aku yang melupakan nya." Ujar lelaki itu, matanya tampak ingin menangis tapi dia menahannya. Dia tidak boleh menangis di hadapan semua orang, dia yang harus membantu orang mengatasi masalah.

"Benar-benar.. Kebetulan yang aneh.." Ujar Roland tersenyum sedikit ragu, ya.. Bukan ragu karena cerita itu, tapi ragu..

Apakah dia Raland ?? Ah tidak, Raland sudah meninggal.. Roland menggelengkan kepalanya, ini hanya kebetulan semata, kan ?? Dokter juga sudah memperlihatkan tubuh Raland yang penuh luka, dan sudah pucat. Jadi mustahil dia adalah Raland.

"Maafkan aku, cerita ku justru membuat suasana ini menjadi suram. Harusnya aku membantumu.." Ujar lelaki itu kemudian tersenyum dengan ramah seakan menutupi matanya yang berkaca-kaca.

"Tidak, hanya saja..."

"Iya ??"

"Kau mirip dengan saudara kembar ku, Raland."

Barcley sedikit tersentak kaget, terdiam sesaat mendengarkan nama itu dan kemudian terkekeh pelan, "Nama yang unik, aku yakin dia adalah anak yang baik. Percayalah dia pasti sudah bahagia di atas sana." Ujar Barcley tapi itu membuat Roland sedikit curiga.

My Five DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang