A.15

144 30 3
                                    


Perhatian nya tidak berubah
meski dia kau acuhkan

Di gudang tua yang penuh debu barang
barang lama yang tak terpakai arash
terikat kuat tak bisa bergerak.tetesan darah
menetes di lantai yang berasal dari
pipi arash yang di gores oleh pisau kecil.
mata arash menatap datar sosok laki laki
yang mengenakan kaos berlapis jaket
memainkan pisau berlumuran darah
dihadapan arash santai.
" lihat wajahmu yang tengil ini sudah
menjadi semakin tampan karna darahmu
sendiri " berucap ramah

Arash merasakan perih namun abai
menjawab orang dihadapannya .
" baguslah jika semakin tampan aku
senang karna adikmu akan iri padaku "
sahut arash sombong

Bugh

Satu pukulan mendarat di pipi arash
hingga membuat sudut bibir arash berdarah. " oh , kau semakin terlihat
tampan jika wajahmu memiliki luka ini !"
mencengkram dagu arash kuat.

Arash senyum tipis membalas.: " jangan
membuat ku terlihat tampan karna
adikmu juga akan merasakanya juga "

Senyum di bibir dino tampak hilang
dengan marah dino menenangkan
arash kuat hingga menabrak tumpukan
karpet besar hingga menimpa tubuh arash.
Brukkk

Dino hanya melihat arash yang tak sadarkan diri tertimpa karpet besar.
ia hendak menghampiri arash tetapi
terdengar teriakan panik di luar.
" bos ! Bos ! Ada polisi mengepung
tempat ini !"

Dino menoleh kaget terkejut ia lantas
keluar langsung mengunci gudang
lalu membuang kunci gudang ditepi kolam.
Ridho segera masuk saat polisi berhasil
menangkap anak buah dino di luar.
Ia segera mencari arash tergesa gesa
saat menemukan sebuah pintu tergembok
ridho segera menghampiri untuk membuka
Brak ! Brak!

Gembok belum terbuka hingga
Asap mulai keluar dari balik pintu
membuat ridho semakin panik.
" Rashyy !!! Rashyy !" teriak ridho
tetap berusaha membuka pintu sampai
tanganya berdarah karna memukul
menggunakan batu.

" tolong mundur biar kita bantu "
seru polisi membatu lalu menendang
dengan kuat hingga terbuka.keluarlah
asap dari ujung gudang yang ternyata
Ada konsleting listrik membakar korden.

" Rashy !! " seru ridho saat melihat arash
tertimpa karpet besar dengan cepat
mengeluarkan arash lalu mengendong
keluar dari gudang untuk menghindari
api yang semakin besar.

Sesampai di mobil ridho memeluk
Arash erat yang pingsan di pelukan nya.
saat pipi arash masih mengeluarkan
darah ridho dengan hati hati menggunakan
ujung bajunya untuk menyeka darah arash.

" jangan pergi tinggalin abang rashy ."

_

Arina menunggu dirumah dengan gelisah
sudah hampir 24 jam tapi belum ada kabar
dari ridho ia ikut cemas jika sesuatu
terjadi pada arash. " ridho lama ,kenapa
belum ada kabar sih !"

Maria datang membawa makananan
kesukaan arina lalu menyuruh duduk.
" sayang makan dulu ya ,kamu belum
makan sedikit pun nanti sakit lho "

Arina tidak menurut perkataan maria
menolak makanan dari maria halus
" ga mah ,arina ga laper kok "

Maria meletakkan piring di meja tamu
" oh jadi kamu ga mau makan karna
anak sialan itu !" kesal nya

" mah ,berhenti ngatain arash anak
sialan dia itu adek ku !" ungkap nya

Maria menoleh ke arah arina tak percaya
" sayang ,sejak kapan anak sialan itu
Jadi adek kamu ?"

Arina langsung terdiam saat keceplosan
bicara ia hendak pergi tapi di tahan
maria cepat. " jawab mama ! Sejak kapan
kamu anggap anak itu sebagai keluarga kita.!"

Memejamkan mata menghela nafas pelan
Arina menatap maria serius . : " mah
suka atau tidak arash tetep menjadi
bagian keluarga kita anak papah "
tegas arina pergi dari hadapan
Maria.

" ada apa dekat arina ! Kenapa dia
seperti menerima anak sialan itu
di rumah ini !" marah maria

Drt ..

Maria langsung menjawab telfon
" halo nak , bagaimana hasilnya?"

" lancar tante cuma ada polisi datang
Jadi terpaksa kita kabur .. "
Sahut seberang kesal

" oh , baguslah tapi kamu sudah
memberikan suntikan kan..?"
Balas maria tanya

" belum sempat tante ,aku kasihan.
Untuk urusan membunuh aku ga ikut
campur tante " sahut seberang
langsung mematikan telfon sepihak.

" baiklah ini masih awal jadi harus
pelan pelan agar ridho tidak curiga "
Gumam maria tanpa sadar ada cctv
yang mengawasi.
_

Dokter keluar mendorong brankar arash
saat melihat arash menggunakan masker
serta penyangga leher membuat ridho
Sakit seperti di nyeri tertusuk pisau.
Arash dibawa ke ruangan icu karna kondisi nya belum stabil.Tubuh ridho langsung
Ambruk tetapi di tahan oleh seseorang.

" ridho ! Lho kenapa ?! Gimana keadaan arash !" tanya arina khawatir

Ridho melihat ke arah arina terdiam
perasaan arina mulai takut sendiri.
" cepet jawab gimana keadaan arash!
Gw ga butuh lu diem!" sentak arina
semakin khawatir

Wajah ridho menuduk tak menatap arina
" rashy dia masuk ke ruang icu karna
tulang lehernya patah hampir membuatnya
ga selamat rin " lirih ridho

" apa .. Ridho jangan bercanda! " sahut
Arina berkaca kaca menutup mulut.

Ridho memandang wajah arina lurus
" lho lihat mata gw ! Apa gw lagi bercanda Sekarang !"

terlihat jelas kebenaran di mata ridho
yang merah bahkan suara ridho menjadi
serak seperti akan menangis.
" ga ,gw percaya seka-rang dho.. Hiks.."
balas arina meneteskan air mata menuduk.

" gw gagal jaga arash untuk kedua kali
Rin ,gw gagal jadi kakak "

dengan lembut arina memeluk ridho
hangat memberikan usapan dipunggungnya . : " dho lu ga gagal jadi kakak tpi gw yang ga bisa ngejar mereka
saat bawa arash pergi " arina berkata jujur

" kita harus jaga arash mulai sekarang
Gw janji bakal berubah demi jadi kakak
yang baik buat arash " janji arina bersungguh

Ridho mendongak melihat arina
" lu bilang apa ?" ulang ridho

" gw - gw bakal berubah untuk jadi
kakak -yang ba- baik buat Ar-ash "
Ulang arina gengsi tidak melihat ridho

Ridho tersenyum bahagia mengusap
Rambut arina sayang : " gw bakal
pegang janji lo rin ,gw seneng lu udah
bisa nerima rashy "

Arina mengangguk pelan berkata
" beri gw kesempatan buat jadi kakaknya
Ras-syh "

" jadi lu mau ikutan manggil rashy bukan
arash ya rin " ejek ridho pelan

" nggak ,siapa yang ikutan gw bakal
Ngasih panggilan khusus buat arash "
Balas arina tak mau kalah.
dibalik obrolan hangat mereka ada
ketakutan terbesar yang menyelimuti hati.
Takut jika arash akan pergi meninggalkan
mereka sebelum mereka membuat
Arash bahagia.

- mmm.....





Alhamdulillah bisa update..
Makasih udah mampir jangan lupa
Vote kalo suka cerita ini ☺

 Alone Rain  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang