A.17

115 29 6
                                    

_

.
.

Hari telah berlalu setelah kejadian dirumah
Sakit yang membuat ridho semakin waspada terhadap sekitarnya.sejak
Saat itu ridho memutuskan untuk
membawa arash ke rumah Widjaja karna
Ia yakin keluarga angkatnya lebih
bisa menjaga arash daripada dirinya.
Ridho sedang berbincang dengan
widjaja diruang tamu.
arash tengah
berada di kamar bersama dengan
Rafa bermain game bersama.
Rani masuk ke kamar besar putranya
dengan membawa susu untuk mereka.

" rafa ayo minum susu dulu , sudah
main gamenya sekarang tidur siang"
perintah rani memberi segelas susu ke rafa.

Rafa segera meminum susu lalu berbaring
dipangkuan arash manja berkata.
" rafa mau tidur disini mamah sama
kak arash " rengek rafa menempel
pada arash.

" biar mah ,rafa tidur disini." sahut arash
berkata mengelus rambut rafa pelan.

Rani mencium kening arash lembut.
" ya sudah mamah keluar ya kamu juga
harus istirahat ,jangan main hape"
ujar rani keluar dari kamar arash menutup
pintu perlahan.

Rani sekarang tengah berada didapur
menyiapkan makan malam kebetulan
Ridho akan ikut makan malam bersama.

aku bersyukur ridho menjaga arash
selama kami pergi ke luar negeri'
Batin rani sambil memasak dibantu
pelayannya yang setia sampai sekarang.
Di ruang tamu suasana sedikit hening
setelah ridho menceritakan tentang
kejadian yang menimpa arash
belakangan ini kepada widjaja.

Widjaja mendengarkan dengan tenang
menatap Ridho yang kini menuduk
dalam diam seolah telah melakukan
kesalahan.widjaja meminum teh hijau
dari china lalu meletakkan di meja.

" Ridho kamu ingat dengan pesan saya
waktu itu di rumah sakit " suara wibawa
widjaja memasuki telinga ridho.

Ridho mengangguk pelan . " saya masih
Ingat om " balas ridho sopan.

Widjaja tidak akan menyangka jika putranya arash akan dalam bahaya
yang selalu mengancam nyawa.
Ia menatap ridho seksama lalu memberi
Secarik kertas kepada Ridho.

" ini adalah bayaran buat kamu karna
sudah menjaga arash selama ini,tapi saya
ingin kamu tidak muncul dalam kehidupan
arash ..?!" seru widjaja to the poin.

ekspresi terkejut terlihat jelas diwajah
Ridho yang tak berkata kata dihadapan
widjaja.Jujur hati Ridho seperti di gores
oleh pisau sehingga menimbulkan rasa
perih. " baiklah saya tidak akan muncul
lagi di hadapan arash.saya mengerti om"
sedih Ridho berkata lemah

Rani yang tak sengaja mendengar percakapan Suaminya dan Ridho kakak
Kandung Arash sock saat mendengarnya.
Apa yang mas widjaja katakan ! Kenapa
Mas Ridho tega berkata seperti itu !
Batin Rani kecewa ia langsung datang
untuk berkumpul bersama suaminya.

" eh Ridho menginap di sini saja
Malam ini sekalian makan malam bersama
kamu mau kan ..." seru rani ramah kepada Ridho yang tampak kecewa bercampur
sedih.

Ridho tersenyum ke arah Rani.
" terimakasih tante ,tapi saya harus
pulang karna besok harus kerja"
tolak halus ridho menarik koper Arash
untuk diberikan kepada Rani.

Rani menerima koper arash dengan
perasaan bersalah. " Ridho kamu yakin
tidak menemani arash tidur ?"
Tanyanya berhati hati.

" tidak tante ,mamah menunggu untuk cepat pulang " pamit ridho kepada
Rani dan Widjaja.

Widjaja menatap Ridho dengan raut tak
terbaca sedangkan Rani segera menghentikan Ridho cepat.
" Ridho tunggu! ,kamu bisa main kesini
untuk bertemu arash jangan khawatir !"
ujarnya Menyakinkan Ridho.

Ridho mengangguk pelan. " tante tapi
Om widjaja ga _ " balas Ridho tapi
di potong oleh rani.

"Kamu ga perlu takut dengan om widjaja
karna ada tante di sini ..!" seru rani berkata
melirik suaminya seketika widjaja langsung
mengalihkan pandangan ke arah lain.

Ridho mengontrol ekspresi wajahnya
untuk terlihat tetap tenang walau hatinya
kacau resah. " tante ,om Ridho minta maaf karna lalai dalam menjaga arash.mulai sekarang Ridho tidak akan menganggu arash jika ini demi kebaikannya"

Widjaja tetap diam sedangkan Rani
mendengar dengan raut wajah sedih.
ridho memandang dua orang yang
selama ini sudah merawat dan menjaga
Adiknya saat keluarga nya sendiri kacau.
" kalau begitu ridho pamit om ,tante"
Seru ridho berpamitan dengan rani dan
widjaja melangkah keluar pintu.

Mobil ridho sudah keluar dari rumah besar
widjaja ,sejak tadi ia berdiri melihat
semua yang terjadi tanpa bersuara.
namun didalam matanya ada jejak
kesedihan yang tak terlihat kakinya
melangkah berjalan membuka jendela.

' untuk apa datang jika pergi meninggalkan lagi ... '
Batinya kecewa meremas sebuah foto
dua orang pemuda tampan ,yang tua
merangkul yang lebih muda dengan
bahagia dengan latar pengunungan.

Takdir itu seperti teka teki yang tidak
bisa di prediksi bagaimana hasilnya..

.
.

Assalamualaikum..
Hai .. Update tapi sedikit
Semoga ga terlalu mengecewakan
Readrs yang membaca
Di usahakan tetap update kok
Semua ceritanya..
terimakasih udah mampir dan vote














 Alone Rain  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang