A.7

201 41 11
                                    

 
Seseorang tidak akan berharga
Saat bukan berada di tempat
Yang tepat . . .

-

Sesampai di rumah Arash bergegas
Masuk ke rumah karna hawa dingin
Yang masuk ke dalam tulang nya.
Saat tiba di depan pintu sosok cantik
Angkuh bersedekap dada menatap
sinis ke arah Arash dengan tajam.

" bagus banget pulang jam segini
lu pikir siapa bisa seenak jidat di rumah ini !" hardik Arina menoyor
Kepala Arash ia melihat bahwa
Seraggam Arash basah tapi ia
Seolah buta tidak melihat apapun.

manik hitam Arash memandang
Wajah cantik Arina didepanya.
" maafkan Arash kak karna pulang
terlambat " terang Arash jujur.

Karna Arina tidak mau mendengarkan penjelasan Arash
Dia maju selangkah lalu berbisik
di telinga arash pelan. " dengerin
Gw ga pernah anggap lu sebagai adik
Gw.sekalipun lu sekarat di depan gw"
Setelah berbicara Arina pergi
dari hadapan Arash yang kini masih
Memantung di depan pintu dengan
Wajah pucat badan kedinginan.
Seperti ada jarum yang menusuk
Dada Arash saat ini saat mendengar
pengkuan dari Arina kakak kandungnya.hatinya sakit tapi
ia harus berusaha lebih kuat agar
ibu dan Kakaknya mau mengakui
Keberadaanya di rumah ini.

Setelah selesai berganti baju Arash
Segera keluar dari kamar menuju
Dapur untuk mengerjakan tugas
Seperti biasa.di dapur ada bi ina
yang sedang memasak untuk makan
Malam saat melihat Arash datang
Memegang cucian kotor di keranjang
Dengan cepat bi ina langsung mengambil keranjang di tangan Arash

" aden ,jangan mengerjakan tugas bibi
Aden baru saja pulang sekolah.bibi
Sudah memasak makanan untuk aden
Sebaiknya aden makan siang dulu"
Jelas bi ina berbicara dengan Arash.

Namun hanya di tanggapi senyum
Oleh Arash ia tetap Membawa
keranjang cucian ke belakang
Untuk di cuci di mesin cuci.
Bi ina tidak bisa melakukan hal lebih
Jika maria tau maka dia akan di pecat.
Tapi di sisi lain bi ina tidak tega
Melihat Arash di perlakukan seperti
Pembantu selama 3 Minggu di rumah
Ini ,andai Tuan mudanya Ridho ada
Di rumah pasti Arash tidak akan
Di perlakukan seperti sekarang.

Aden , bi ina yakin kamu anak
Yang baik ,semoga tuan Muda Ridho
Cepat kembali ke rumah
Batin bi ina dalam hati berharap.

-

Setelah selesai mencuci Arash juga
mencuci mobil ,memotong rumput
Hingga tugas mencuci piring Arash
Juga yang mengerjakan semua.
Namun Arash menikmati semua itu
Ia malah senang jika ibu dan kakaknya juga senang.semua akan
Arash lakukan agar Ia di anggap
Sebagai anggota keluarga ini.
Matahari tenggelam di gantikan
Oleh malam pada pukul 8 malam
Arash baru saja selesai makan di meja makan karna ibu dan kakaknya sudah
Selesai makan tanpa mengajak dirinya. Ketika hendak mencuci piring tubuh Arash menjadi lemah
Semua di sekitar Arash berputar putar bahkan pandangan Arash
Menjadi tak jelas.ia sadar mungkin
dirinya demam ia hendak mengambil
Air putih untuk minum obat tapi
Apadaya saat ini kepalanya pusing.
Karna tidak kuat menahan tubuhnya
Ia langsung terjatuh di lantai sebelum
Sebuah tangan kekar menangkap
Tubuhnya cepat.

" Arash .. ! Arash ..! " suara ridho
Terdengar panik.di pandangan Arash
Ia seperti melihat wajah Ridho yang
Panik tapi sebelum ia berbicara
Kesadaran mengambil Arash.
Kepala Arash terkulai lemah di lengan
Kokoh ridho yang masih mengenakan
Jas kantor bahkan tas kantor nya
Ia lempar ke sofa untuk segera
menangkap tubuh adiknya.

" apa yang terjadi selama aku pergi.
Ibu ,arina kalian ... "! Geram Ridho
Langsung membawa Arash untuk
Ke rumah sakit.

" Arash bertahan sebentar "
Ucap Ridho panik menatap wajah
Pucat pasi Arash.Ridho menunggu
di samping brankar Arash dengan
menggenggam tangan adiknya lembut.kata dokter Arash terkena tipes karna pola makanya yang tidak
Teratur.Hati Ridho merasa bersalah
Karna meninggalkan Arash sendiri
Di rumah seharusnya ia membawa
Arash bersamanya.

" abang minta maaf karna meninggalkan Arash sendiri bersama
Ibu dan Arina " ucap Ridho membelai
rambut basah Arash.

Pintu ruang rawat terbuka seorang
Pria muda tampan berjas dokter
Berjalan menghampiri Ridho
sahabatnya yang menunggu adiknya.

" dho lu tenang aja ada gw di sini
Mending lu pulang deh istirahat biar
Gw jagain adik lu " saran masaji menepuk pundak ridho.

Ridho menoleh sambil senyum tipis.
Raut wajahnya tampak lelah sekarang
Namun membalas perkataan masaji
" gak aji ,gw mau pulang sebentar
Buat ambil baju ganti buat Arash
Tolong jagain Arash bentar" pinta
Ridho

Masaji mengangguk pelan menjawab
Pertanyaan Ridho mengisyaratkan
Agar Ridho segera pulang.setelah
Kepergian Ridho masaji menatap
Wajah pucat Arash dengan lekat.
" mata nya mirip banget sama Ridho
Dan Arina tapi wajahnya lebih ke tante Maria.cakep ni anak pasti
Adek gw seneng gw jodohin wkwk "
Gumam masaji teringat adik centilnya
Yang suka dengan cwok cakep.
'

Ridho pulang ke rumah langsung
Menuju kamar Arash untuk mengambil baju ganti untuk Arash.
Saat berada dalam kamar Arash
Pintu kamar Arash terbuka lebar
" ARASH.. ! lu ngapain di kamar bukannya bersihin ruang tv "!
Seru Arina masuk ke dalam kamar
Namun tubuh Arina menegang
Kala yang ia temui bukan Arash
Melainkan Ridho dengan wajah
Merah padam menatap tajam dirinya.
Sontak Arina langsung keluar dari
Kamar tapi di tahan oleh Ridho.

" mau kemana ..? Kenapa lu nyuruh
Adek gw buat bersihin ruang tv? Apa selama gw pergi lu jadikan Arash
Pembantu di sini.."!? Tekan Ridho
di akhir kalimat dingin.

Arina berbalik badan ke arah Ridho
Menatap balik saudaranya.
" siapa suruh bawa gelandangan
Ke rumah ini ? Mending gw jadikan
Pembantu biar dia berguna"
Sarkas Arina berani pada Ridho.

Urat urat di leher Ridho menegang
Bahkan ia meremas tangan Arina
Kuat tak peduli jika saudaranya
Kesakitan. " gw ga nyangka kalau kita ini saudara kembar. Sejak kapan
Gw anggap lu itu saudara gw arina ..?!

Wajah Arina terkejut mendengar
Penuturan Ridho yang dingin padanya ,mata Arina mulai merah
Berair namun ia tetap memasang
Wajah datar pada Ridho.

" bagus dong klo gitu .., "
Balas Arina

Ridho melepaskan tangan Arina kasar
" dengar baik baik ,mulai sekarang
Kita bukan saudara lagi. Bahkan lu
Ga berhak buat sedikit pun adek gw
Kalau gw tau lu sentuh adek,gw
Ga akan segan buat kasih pelajaran
Sama lu Arina " jelas Ridho dingin
Mengunci kamar Arash berlalu dari
hadapan Arina membawa pakaian
Arash. Arina masih berdiri bulir
bening jatuh di pipinya menatap
Kepergian Ridho dengan terluka.

" sejak dia datang sikap lu berubah
Dho ,liat aja gw bakal buat lu kehilangan adek yang lu lindungin"
Dendam Arina dengan air mata berlinang.tak berselang lama Maria
Pulang dari butik lalu segera
Menghampiri putrinya yang terlihat
Menangis di depan kamar Arash.

" sayang kamu kenapa , cerita sama
Mama ngapain kamu di kamar anak
Sialan ini " tanya maria lembut

" mah - .. " panggil Arina langsung
Memeluk maria erat sambil
Menangis.Maria terkejut tapi
Tangan lentiknya mengelus
rambut Arina lembut sambil
Mendengar kan cerita Arina
Dengan suara serak menangis.

" anak itu , telah membuat Putra kesayangan mamah berubah .kamu
Tenang saja mamah ga akan biarkan
Dia merebut Ridho dari kita"
Ujar Maria bicara menenangkan.

Terkadang kesalapahaman akan
Menjadi awal kehancuran sebuah
Ikatan dalam keluarga ....



#

Sabtu ,23 April 2022
Udah update yowww
Ojo lali vote okeeee
Matur suwun wes mampir 🥰

 Alone Rain  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang