.....
Assalamualaikum ..
Apa kabar semua ny...??
Semoga selalu sehat dan bahagia
masih ada yang nungguin arash????
Masih kah???Tetesan air hujan masih terlihat jelas
di daun daun seperti embun pagi..
Duduk di atas brankar dengan selang infus
yang masih menenpel di tangan ,tangan
putih mengupas apel memotong menjadi
beberapa bagian lalu memberi kepada
pemuda yang sedang menatap datar
ke arahnya.arina yang di tatap datar
oleh arash hanya bisa tersenyum canggung." emm .. ini gw di suruh ridho buat ngupasin lo buah " seru arina gengsi
arash melihat apel yang di kupas arina
mengambil lalu memperhatikan seksama
seolah apel itu beracun. " orang yang dulu benci sekarang jadi perhatian itu mencurigakan .." sahut arash tajamArina menatap arash dengan perasaan bersalah. : " tapi gw ga naruh racun dalam
apel itu rash "Mata arash melirik kemudian mengigit satu potong apel mengunyah nya pelan.
" ternyata apelnya ga beracun mungkin makanan lain bisa beracun " ucap arash ceplosArina menuduk menghela nafas pelan
memejamkan mata lalu melihat arash
" rash , gw tau mungkin dimata mu gw
jahat tapi itu dulu rash"Arash berhenti mengunyah meletakkan apel lalu memandang wajah arina.
" jika dengan ini mau ambil perhatian dari gua maka lu salah karna adek lu udah mati sejak kedatangan nya di rumah "Arina melihat kebencian dari sorot mata
Arash yang menatap padanya .
" rash gw tau dulu jahat sama lo tapi
sekarang gw bakal jadi kakak yang baik "
Sahut arina menyentuh tangan arash pelanArash menepis tangan arina " gua ga butuh
Simpati busuk lu " dingin arash bicaratiba tiba ridho datang sontak membuat
Arina segera menghapus air mata diwajahnya segera berdiri untuk keluar.
Ridho yang melihat raut wajah sedih
Arina menahan arina tapi ditepis oleh
Arina . " dho gw pulang duluan mamah manggil " seru arina langsung pergiridho masih berdiri di depan pintu lalu
segera meletakkan makanan di nakas
mengeluarkan mangkok lalu mengisi
dengan bubur ayam hangat.
" rashy abang keluar sebentar buat beli
bubur ayam tadi arina datang bawa apa ?"" itu .. " tunjuk arash ke buah apel yang terkupas di nakas samping nya.
Hah .. Buah ..? Tumben dia sampe ngupasin segala padahal dia ga bisa ngupas buah
Monolog ridho" oh buah apel , sekarang giliran makan bubur biar perutnya ga kosong" ucap ridho menyuapi arash tapi di tahan oleh arash.
" kenapa rashy ? Kamu marah sama abang ?" bingung ridho
Arash mengambil sendok lalu menyuapkan
ke ridho tanpa aba aba ridho langsung mengunyah dengan terkejut. " abang harus makan dulu ," sahut arash senyum kecil
tanpa sadar.Hati ridho seperti di curi seseorang kala
mendengar arash memperhatikan dirinya
apalgi arash sempat tersenyum walaupun sebentar. " tapi abang mau kita makan berdua rashy " sahut ridho cepat.Arash tak menjawab tetapi ikut makan
walau hanya sedikit membuat euforia
dalam hati kecil ridho.jika ridho dan arash
terlihat bahagia maka arina sedang
memperhatikan interaksi antara Ridho
Dan arash membuat arina diam diam
cemburu melihat meneteskan airmata.
Gua ga bakal nyerah buat dapetin hati arash
Monolog arinaArina memutuskan untuk pulang karna maria sudah menelfon berulang kali.
.
.
Vania sudah berdadan rapi didepan kaca
ia hari ini berniat untuk menjenguk arash
di rumah sakit tempat kakaknya berkerja.
Saat vania keluar kamar mamahnya datang
memberikan paper back ke vania.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alone Rain
FanfictionArash pemuda biasa yang kebetulan bersekolah elit namun siapa sangka ternyata perjalanan Arash bukan Hanya dalam sekolah saja.. Teka teki mulai terlihat dengan perlahan.