33.

57 6 0
                                    

.
.
.
.






Suasana dingin diluar jendela tetesan air hujan membasahi taman dibawah ,pandangan Ridho terpaku menatap ke luar jendela suara pintu mengalihkan atensi Ridho lalu  menoleh.
suara troli bergerak masuk didorong oleh perawat laki laki mulai mengecek keadaan Arash.Ridho melihat dari samping saat perawat mulai menyutikan ke infus Arash.
lalu mulai mencatat semunya setelah
selesai perawat keluar dengan troli.

tangan Ridho membelai rambut Arash
pelan menatap kondisi Arash dari atas sampai bawah hatinya terasa sakit.
mungkin Arash terlihat baik baik saja namun sebenarnya kondisi Arash lemah.
mengingat bagaimana racun yang disuntikan lewat infus Arash saat itu.
Sungguh hati Ridho marah ingin berteriak dihadapan Maria karna berusaha membunuh Arash dibawah pengawasanya.

" rashy,setelah keadaanmu membaik kita akan pindah ke luar negeri,kebetulan abang dipindahkan kesana kamu harus ikut abang," Ridho bercerita menatap Arash.

" Abang ga bisa ninggalin kamu disini sendirian karna abang takut mama akan menyerangmu lagi," berujar pelan sampai suara pintu terbuka membuat Ridho langsung diam.

" pagi Ridho! pagi Arash !" sapa kanumi hangat masuk.

" pagi juga.. kenapa datang memangnya ada libur dari kantor?" tanyanya ke kanumi.

kanumi mengangguk semangat dengan ceria. " iya  ada walaupun sehari makanya aku datang buat temenin Arash sama kamu"

Senyum hangat terbit diwajah Ridho.
" terimakasih udah datang buat jenguk Arash tapi dia masih belum bangun,"
berkata melirik Arash.

" ga apa apa Ridho,lagipula bukanya semalam Arash baru bisa tidur jam 2 ya?"
balas kanumi bertanya merapikan selimut arash lembut.

" oh iya Rashy tidur jam 2 tadi malam setelah lelah menangis dipundakku"
sahut Ridho santai.

Kanumi mendengarkan dengan tenang menatap Ridho yang tertunduk ke bawah.
" Ridho, jangan takut Arash pasti sembuh
apalagi punya kakak hebat seperti kamu"

tangan kanumi menggenggam tangan besar Ridho lembut disambut oleh Ridho hangat.
" kanumi terimakasih sudah menerimaku dan keluargaku dengan tulus ,"

" jangan berbicara begitu Ridho,kamu adalah duniaku begitu juga keluargamu adalah keluargaku," berujar tulus menatap Ridho.

Wajah terharu Ridho terlihat jelas dimata
kanumi yang memandang laki laki kuat
dihadapanya Kanumi berjanji akan bersama Ridho apapun yang terjadi.
karna kanumi telah menjadikan Ridho
Satu satunya pemilik hati dan jiwanya.

" raf..a..a .. " panggil Arash lirih.

Kanumi langsung menoleh begitupun Ridho
mereka berdua langsung mendekat ke Arash.

" Rashy.. ,ini abang raffa sedang pergi,"
ucap Ridho bohong wajahnya berubah cemas.

Manik mata Arash terbuka pelan,air mata mengalir diujung menetes menatap udara kosong ke atas.mata Ridho berkaca kaca
menahan suaranya serak bergetar.

" tenanglah Rashy.. tenang okeeh.lihat
ada abang disini semuanya hanya mimpi,"
berujar menghibur  membelai rambut Arash.

" Ridho jangan menangis ," suara kanumi lirih.

Ridho melihat kanumi menggeleng pelan.
" Lihat Rashy ada kak kanumi disini dia selalu menemani Rashy disini,"
berseru tenang ditelinga Arash.

 Alone Rain  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang