21.

87 22 6
                                    


Khawatir menyerang hati ..

.

.
Ridho terbangun ditempat yang asing
Hanya ada hamparan ilalang dengan
angin yang menerpa rambutnya lembut.
Kaki panjang Ridho berjalan tanpa
alas kaki ia mulai melihat sekeliling
hingga mendapat satu sosok yang sedang
terbaring di atas bukit.

Ridho mulai berjalan mendekat semakin
jelas ia segera berlari saat tau siapa
yang terbaring di atas bukit.jantungnya
berdetak kencang ,rasa takut menyelimuti
hati ,sosok itu penuh luka bahkan kedua
kakinya berlumuran darah diatas bukit hijau.

Ridho langsung menyentuh untuk melihat
siapa yang  sedang sekarat didepanya.
Nafas tercekat  ,terkejut saat melihat
orang yang ia kenal.

" ARASHH  ....!!!! "

seru ridho keras langsung membawa Arash
ke pangkuanya cepat. Matanya bekaca kaca
memandangi wajah Arash yang penuh darah
dan memar.

" arash  ! bangun ini abang! kenapa
denganmu ! arash buka matamu !"
wajahnya  mulai basah.

" rashy kamu dengar abang ga !"

" rashy ,buka matamu lihat abang sekarang !"

" Bangunlah ! Rashy ! Jangan buat
abang takut ...!

" AAAA.... ARASH !!!! "
teriak ridho pilu mendekap erat arash
kepelukanya menangis.
-

" Arash !! "

panggil Ridho terbangun dari tidur dengan
nafas pendek,  penuh keringat dileher dan dahi. Ridho segera bangun saat merasakan
wajahnya basah ia langsung menghapus cepat.

" mimpi itu  ... , itu terlalu nyata kenapa
aku menangis    " berseru pelan.

foto arash berada disebelahnya ia ingat
Sekarang ,Ia tertidur dengan posisi memeluk
foto arash karna terlalu rindu dengan adiknya.
pikiran Ridho campur aduk sekarang apalagi
Ia melihat arash sekarat didalam mimpinya.
seolah arash sudah pergi meninggalkanya.

Jam masih menujukan pukul 3 pagi
Jadi ia memutuskan untuk sholat Tahajjud
agar hatinya lebih tenang.Ridho bergegas
Wudhu lalu sholat dengan khusyuk.

dipersetiga malam ini Ridho berdoa
mengangkat tanganya kepada Rabb Nya
Sang pemilik Alam semesta.

Ya Allah ..
Ya Rabb ku ..
Hamba mu ini memohon ketenangan hati
dari kegundahan dari setan
Lindungilah keluargaku dari  bahaya
yang Hamba tidak tau..
Engkau pemilik nyawa manusia
Hamba berpasrah diri kepadamu Ya Rabb ku
hanya kepadamu Hamba meminta ..

selesai sholat Tahajud  , Ridho merasa
Beban berat di hati dan pundak hilang
digantikan perasaan tenang namun perasaanya tiba tiba  mendadak tak tenang.

" sebaiknya besok aku kerumah om widjaja untuk melihat arash ,"
serunya lalu berbaring untuk tidur dikamar arash.

———

Mentari bersinar hangat memasuki kamar
bernuasa putih yang kini telah dirapikan
oleh Ridho yang telah selesai mandi dan
berpakaian rapi karna Ridho berniat untuk
berkunjung ke Rumah widjaja ,Ridho
tak peduli jika dirinya diusir oleh Widjaja
karna memaksa untuk bertemu Arash.
Saat ridho melangkah keluar ,arina
datang dengan wajah sembab memberikan
Koran ke Ridho tanpa banyak bicara.

" kenapa memberiku koran? "

" baca.. " pendek Arina memberi.

Ridho akhirnya menerima koran dari Arina
Lalu membuka halaman kedua.
Pembantaian  keluarga konglomerat
         menewaskan 1 keluarga

 Alone Rain  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang