season 2 _ A.20

110 19 6
                                    

Typo berterbaran . . .

.
.
.

Suara guntur menyambar dilangit ,kilat
datang silih berganti hujan deras turun
membasahi Rumah mewah widjaja yang
terdapat jasad tak bernyawa seorang satpam
penjaga rumah .didalam Rumah
mewah Widjaja suasana berubah menjadi
merah dihiasi darah widjaja terbaring tewas
tertembak didada dan kepala juga kaki kanan.
lampu masih menyala terang seolah
menjadi saksi pembantaian satu keluarga
konglomerat dimalam ini.

Suara ambulan terdengar didepan gerbang
mewah menjulang tinggi ,petugas ambulan
segera masuk bersama polisi yang dipanggil.
mereka terkejut saat melihat korban terbaring
diatas darah yang mewarnai lantai emas.
petugas langsung membawa jasad Widjaja
untuk dibawa ke ambulans ,4 petugas polisi
segera berlari ke lantai atas apakah
masih ada korban pembantian yang selamat.

mereka langsung masuk begitu
melihat pintu kamar terbuka dan menghampiri ternyata ada 3 orang
yang terluka amat parah ,bergegas
langsung mengecek keadaan korban.
Seorang polisi membawa Rafa keluar
ketika merasakan bahwa ada pergerakan
dari anak kecil yang sekarat.

" Anak ini masih bernafas ,cepat panggil ambulans !" seru membawa turun ke bawah.

Rani langsung ditutupi selimut saat keadanya
mengenaskan didepan lemari tertembak didahi. Sedangkan Arash terbaring penuh
luka serta kedua kaki yang penuh darah.

" sh..h .. Ra..faa.. "

lirih arash tersadar bersuara.

polisi yang sedang menutupi jasad Rani bergegas
menghampiri Arash yang bersuara lirih.

" Nak! Tahan sebentar ambulans akan datang
Jangan bergerak !"

" Ra..afaa.. adikku di..ma..na .. "

tanya Arash berusaha bangun tetapi kesusahan. " Rafaa.. Rafaa .. " panggil
arash serak menangis mencari sekeliling.

" tenanglah Nak, adikmu sudah dibawa
lebih dulu  ,tenanglah "

Sahut polisi menompang tubuh lemah
arash dilenganya tak lama petugas ambulas
datang membawa tandu langsung memindahkan arash cepat untuk dibawa kerumah sakit.

Arash  diam tak bersuara melirik ke
jasad Rani yang ditutupi selimut didepan
lemari ,tanganya terangkat ke arah Jasad
Rani hendak memanggil namun tersendat.

" .. Ma. . ma..ah "

panggil arash pelan tanganya terkulai lemah
di atas tandu tak sadarkan diri.

" cepat! Cepat! Korban pingsan !"
seru petugas dibelakang memegang tandu,
segera turun ke lantai bawah yang sudah
ramai oleh beberapa petugas polisi penyidik.
.
.
.

Ridho sedang berada dikamar arash sewaktu
Arash masih ditinggal dirumahnya barang barang
arash masih sama tak berubah sedikitpun.
mengambil bingkai foto arash yang diam
diam ia potret saat Arahs lengah.

mengambil bingkai foto arash yang diamdiam ia potret saat Arahs lengah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" Rashy , kapan kamu datang ke rumah,  Abang rindu ,"  ucap ridho meletakkan kembali dinakas sebelah kasur Arash.
Sering Ridho tidur dikamar arash saat
ia merasa lelah dengan pekerjaan kadang
Ia akan membersihkan sendiri kamar arash
Agar tidak berdebu jika suatu hari nanti
Arash ingin menginap dikamar ini.

Arina yang mengenakan baju tidur berdiri
didepan kamar arash memandang punggung
lebar Ridho yang membelakanginya.
Sejujurnya Arina rindu dengan Arash
bahkan ia candu dengan wajah arash
yang sangat mirip dengan ayah mereka.

" aku juga rindu dengan Arash tetapi ia
sekarang sudah hidup tenang dengan
keluarga angkatnya " ujar arina sedih
berjalan meninggalkan kamar arash.

Ridho menoleh saat merasakan kehadiran
Arina yang seolah berdiri diluar kamar arash.
Ridho memutuskan untuk tidur dikamar
arash lagi agar rasa rindunya menghilang
terobati.

" Rashy , bagaimana kabarmu .."
ucapnya sebelum ttidur nyenyak
kelelahan bekerja akhir akhir ini.
............,.........,.....,.......,..........,.............................

Rs.medistra Jakarta

Brankar didorong dengan cepat begitu sampai
di Rs Medistra Jakarta selatan menuju ruang
UGD ,Dokter segera turun tangan menyelamatkan pasien yang baru saja tiba.
disusul oleh Brankar yang berisi Arash segera
dilarikan ke IGD untuk mendapat pertolongan.
Rafa dan Arash segera mendapatkan pertolongan  dengan cepat  agar  nyawa
mereka selamat.

4 jam telah berjalan brankar yang berisi
Rafa didorong keluar dari UGD untuk dipindahkan ke ruang rawat sedangkan
arash segera menyusul dengan perban
dikepala ,tangan ,serta kedua kaki yang digips
akibat pukulan keras yang menyebabkan
kelumpuhan sementara.

Seorang dokter muda yang menangani
Arash segera keluar dari ruang igd.

" wajahnya mirip dengan adik Ridho ,apa
mereka orang yang sama ?"
pikirnya mengingat saat ia diberi tau oleh
Sahabatnya Ridho tentang adiknya
yang hilang sejak kecil.
...

Bersambung

 Alone Rain  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang