Arash pemuda biasa yang kebetulan bersekolah elit namun siapa sangka
ternyata perjalanan Arash bukan
Hanya dalam sekolah saja..
Teka teki mulai terlihat dengan perlahan.
Suara guntur menyambar dilangit ,kilat datang silih berganti hujan deras turun membasahi Rumah mewah widjaja yang terdapat jasad tak bernyawa seorang satpam penjaga rumah .didalam Rumah mewah Widjaja suasana berubah menjadi merah dihiasi darah widjaja terbaring tewas tertembak didada dan kepala juga kaki kanan. lampu masih menyala terang seolah menjadi saksi pembantaian satu keluarga konglomerat dimalam ini.
Suara ambulan terdengar didepan gerbang mewah menjulang tinggi ,petugas ambulan segera masuk bersama polisi yang dipanggil. mereka terkejut saat melihat korban terbaring diatas darah yang mewarnai lantai emas. petugas langsung membawa jasad Widjaja untuk dibawa ke ambulans ,4 petugas polisi segera berlari ke lantai atas apakah masih ada korban pembantian yang selamat.
mereka langsung masuk begitu melihat pintu kamar terbuka dan menghampiri ternyata ada 3 orang yang terluka amat parah ,bergegas langsung mengecek keadaan korban. Seorang polisi membawa Rafa keluar ketika merasakan bahwa ada pergerakan dari anak kecil yang sekarat.
" Anak ini masih bernafas ,cepat panggil ambulans !" seru membawa turun ke bawah.
Rani langsung ditutupi selimut saat keadanya mengenaskan didepan lemari tertembak didahi. Sedangkan Arash terbaring penuh luka serta kedua kaki yang penuh darah.
" sh..h .. Ra..faa.. "
lirih arash tersadar bersuara.
polisi yang sedang menutupi jasad Rani bergegas menghampiri Arash yang bersuara lirih.
" Nak! Tahan sebentar ambulans akan datang Jangan bergerak !"
" Ra..afaa.. adikku di..ma..na .. "
tanya Arash berusaha bangun tetapi kesusahan. " Rafaa.. Rafaa .. " panggil arash serak menangis mencari sekeliling.
" tenanglah Nak, adikmu sudah dibawa lebih dulu ,tenanglah "
Sahut polisi menompang tubuh lemah arash dilenganya tak lama petugas ambulas datang membawa tandu langsung memindahkan arash cepat untuk dibawa kerumah sakit.
Arash diam tak bersuara melirik ke jasad Rani yang ditutupi selimut didepan lemari ,tanganya terangkat ke arah Jasad Rani hendak memanggil namun tersendat.
" .. Ma. . ma..ah "
panggil arash pelan tanganya terkulai lemah di atas tandu tak sadarkan diri.
" cepat! Cepat! Korban pingsan !" seru petugas dibelakang memegang tandu, segera turun ke lantai bawah yang sudah ramai oleh beberapa petugas polisi penyidik. . . .
Ridho sedang berada dikamar arash sewaktu Arash masih ditinggal dirumahnya barang barang arash masih sama tak berubah sedikitpun. mengambil bingkai foto arash yang diam diam ia potret saat Arahs lengah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Rashy , kapan kamu datang ke rumah, Abang rindu ," ucap ridho meletakkan kembali dinakas sebelah kasur Arash. Sering Ridho tidur dikamar arash saat ia merasa lelah dengan pekerjaan kadang Ia akan membersihkan sendiri kamar arash Agar tidak berdebu jika suatu hari nanti Arash ingin menginap dikamar ini.
Arina yang mengenakan baju tidur berdiri didepan kamar arash memandang punggung lebar Ridho yang membelakanginya. Sejujurnya Arina rindu dengan Arash bahkan ia candu dengan wajah arash yang sangat mirip dengan ayah mereka.
" aku juga rindu dengan Arash tetapi ia sekarang sudah hidup tenang dengan keluarga angkatnya " ujar arina sedih berjalan meninggalkan kamar arash.
Ridho menoleh saat merasakan kehadiran Arina yang seolah berdiri diluar kamar arash. Ridho memutuskan untuk tidur dikamar arash lagi agar rasa rindunya menghilang terobati.
" Rashy , bagaimana kabarmu .." ucapnya sebelum ttidur nyenyak kelelahan bekerja akhir akhir ini. ............,.........,.....,.......,..........,.............................
Rs.medistra Jakarta
Brankar didorong dengan cepat begitu sampai di Rs Medistra Jakarta selatan menuju ruang UGD ,Dokter segera turun tangan menyelamatkan pasien yang baru saja tiba. disusul oleh Brankar yang berisi Arash segera dilarikan ke IGD untuk mendapat pertolongan. Rafa dan Arash segera mendapatkan pertolongan dengan cepat agar nyawa mereka selamat.
4 jam telah berjalan brankar yang berisi Rafa didorong keluar dari UGD untuk dipindahkan ke ruang rawat sedangkan arash segera menyusul dengan perban dikepala ,tangan ,serta kedua kaki yang digips akibat pukulan keras yang menyebabkan kelumpuhan sementara.
Seorang dokter muda yang menangani Arash segera keluar dari ruang igd.
" wajahnya mirip dengan adik Ridho ,apa mereka orang yang sama ?" pikirnya mengingat saat ia diberi tau oleh Sahabatnya Ridho tentang adiknya yang hilang sejak kecil. ...