34.

35 7 0
                                    

...

Pov arash

Hari ini suasana diluar kamar rawat inap
sangat berisik seperti sebuah pertengkaran
namun aku mengenali suaranya. Entah apa
yang ingin dia lakukan sekarang hingga membuat Abang marah sampai berkata kata kasar. Aku terlalu banyak berpikir
hingga tak sadar menggenggam sebuah pisau buah sampai melukai tanganku sendiri. Jika bukan karna suara kak kanumi
yang terkejut melihatku melukai tangan sendiri aku tidak akan sadar. Lagi lagi aku harus diberi suntik penenang yang membuatku langsung mengantuk.
Sebelum menutup mata , aku melihat kesedihan diwajah Abang setelah kepergian ibu kami.

'Bahkan , dia tidak pernah menganggap aku
sebagai putranya ,tapi melihat situasi sekarang membuat ku serba salah'
Batin Arash saat rasa ngantuk mulai datang lalu tertidur.

End Pov
..

Ridho telah selesai berkemas untuk segera berangkat ke jepang bahkan dia juga telah selesai mengganti baju Arash
dengan pakaian biasa.Rencana Ridho untuk membawa Arash ke jepang agar kondisi Arash membaik dan menjauh dari maria. Namun hari ini Arash mengamati Ridho dengan seksama seolah ingin tau
Kemana Ridho akan membawanya pergi.
Ridho  tersenyum ke arash lalu segera membawa Arash keluar dari ruang rawat bersama kanumi.

Saat berada dilorong rumah sakit  suara maria terdengar membuat Ridho segera membawa Arash pergi untuk masuk ke dalam mobil. Tiba tiba tubuh Arash lemah terjatuh , dengan cepat ditahan Ridho.

" Rashy , ada apa ! Apa yang terjadi!!
bertanya khawatir menahan tubuh Arash.

Arash  menatap ke bawah kakinya
yang tiba tiba lemas tak berdaya.melihat Arash menatap kakinya  membuat Ridho segera membawa Arash kembali kedalam Rumah Sakit takut jika sesuatu hal buruk terjadi. Maria melihat Ridho terburu buru mengendong Arash masuk kembali ke dalam Rumah Sakit  mengikuti dengan langkah khawatir.

'apakah racunya sudah mulai beraksi pada Arash.. Jangan sampai itu terjadi...
Batin maria berkata dalam hati.

Dokter langsung memeriksa keadaan Arash setelah selesai , menghampiri Ridho untuk berbicara sesuatu.  selesai berbicara Ridho berjalan
menghampiri Arash yang sedang duduk di atas bed. membelai rambut Arash.

" Rashy , kita tunda dulu perjalananya.
Jika nanti  semuanya sudah selesai kita akan langsung berangkat ke jepang"
berbicara dengan arash yang tampak
mengerti perkataan Ridho.

Kanumi langsung masuk dengan terburu buru saat mengetahui bahwa sesuatu terjadi pada Arash , setelah kepergianya untuk  mengambil  surat pernyataan dari
Rumah Sakit.

" sayang..! apa yang terjadi pada Arash.. "
panik kanumi langsung melihat seluruh tubuh Arash dari khawatir.

Ridho menghela nafas pelan.
menatap Kanumi sedih. " Dokter bilang bahwa ada yang  salah dengan kaki Rashy , jadi harus dirawat disini untuk lebih lanjut "

wajah kanumi terkejut mendengar perkataan Ridho. " apa ! bagaimana bisa ! bukankah keadaan Arash sudah membaik sayang , Apa yang sebenarnya terjadi .. "
bertanya penasaran.

" aku juga tidak mengerti tetapi semoga bukan hal buruk yang akan menimpa Rashy ,"  berucap tenang.

Kanumi mengangguk  menanggapi
Ridho lalu membelai pipi Arash.
" Rashy jangan khawatir , semuanya akan baik baik saja. kesehatan Rashy lebih utama sekarang " berkata  lembut ke Arash.

Namun Arash hanya diam menatap kanumi dan Abangnya yang terlihat sedih bercampur khawatir. lalu mentap ke arah kedua kakinya yang terasa mati rasa.

Awan hitam terlihat dilangit sebelum badai besar datang menghadang ....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 Alone Rain  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang