23

80 20 6
                                    

Angin selalu berubah disetiap keadaan
seperti keadaan yang merubah semuanya
matanya terpejam seolah tak terbuka
aku takut jika harta kecilku di ambil
dari tanganku ...

...

bulan telah berganti seperti hari yang telah
berlalu secepat menit ke detik seperti wajah
dingin adiknya yang kini semakin tirus
setiap hari layaknya hati yang larut terbawa
angin kesedihan menghancurkn Ridho.
tangan kecil itu masih terpasang infus
bahkan alat yang Ridho harap segera
dilepas kini telah lama berada dalam
tubuh arash selama 4 bulan.
Namun hal itu tak membuat Ridho putus asa
ia semakin giat untuk berkerja dan berkunjung ke rs untuk bergantian berjaga
dengan Arina saudaranya yang telah berubah
180% menjadi kakak perempuan baik untuk Arash.

Arash dinyatakan mati otak oleh para dokter
setelah 1 kali kehilangan detak jantung
saat melewati masa kritis kala itu ,disaat
itulah harapan Ridho seakan pupus
jika bukan karna Arina yang bersikeras
untuk tetap mempertahankan Arash dengan
dukungan Masaji sahabatnya yang selalu
memberi dukungan untuk Ridho.

" Rashy .. apa mimpimu sampai tak kunjung bangun ,apakah kau marah pada abang .."
ucap ridho sendu mengelus rambut Arash
penuh sayang.

"Jika memang marah, pukul abang! ,benci abang ! itu lebih baik daripada Rashy terbaring disini ... " pelan ridho berkata.

" Abang takut jika Rashy pergi karna Abang
terlambat datang saat itu ,jika abang tau
kembalimu waktu itu menjadi seperti ini
Maka abang - tidak akan membiarkanmu kembali .. " seru Ridho menyesal.

Seseorang berdiri tak jauh dari Ridho berjalan
mendekat ke brankar Arash mengusap punggung lebar lembut.

" ridho jangan menyalahkan dirimu sendiri
ini adalah kecelakaan ,aku yakin Arash
akan bangun membuka mata kembali "
suara menenangkan kanumi kekasih Ridho
gadis berdarah jepang indo berwajah kecil.

Wajah sembab Ridho terangkat saat mendengar suara halus kanumi hatinya
menjadi lebih baik walau sedikit.
" kanumi kenapa tidak bilang datang ke sini "
tanya ridho.

" aku sengaja datang untuk memberi kejutan
untuk Arash " sahutnya halus mengambil
kotak besar lalu membukanya.

" apa yang kau bawa kanumi ..?" penarasan
ridho saat kanumi mengeluarkan sebuah
kue ulang tahun berangka 17 diatasnya.

" ta-da hari ini ulang tahun Arash
yang ke 17 aku membuatnya sendiri "
ucapnya tersenyum manis.

Hati Ridho seketika tersentuh melihat kasih
sayang kekasihnya untuk Arash adiknya.
" kanumi , kau ingat ulang tahun arash
Bagaimana a-ku bisa lupa - "
lupa ridho berkata hampir menangis kembali.

kanumi segera meletakan kue lalu memeluk
Ridho cepat mengusap punggung kekasihnya
pelan. " jangan menangis ini adalah hari lahir
Arash seharusnya kita berdoa agar Arash
cepat bangun .." hibur kanumi kepada Ridho.

tak berselang lama Arina ,masaji datang ke kamar inap arash masing2 membawa kado
Kanumi tersenyum senang sedangkan Ridho
langsung berdiri lalu melirik ke arah kanumi.

" ka- numi kau yang merencakan semua
i_ ni " putus ridho lirih.

Kanumi mengangguk manis merangkul
Arina hangat berujar " tidak semua ini
sebenarnya adalah rencana Anira aku hanya
membuatnya lebih ramai " jelasnya.

Arina melihat Ridho sekilas lalu berjalan
mendekati brankar Arash membelai
kepala Arash lembut.
" aku ga peduli lo marah sama gw dho ,tapi
gw ngelakuin ini agar Adik tampan gw semakin panjang umur dan cepat sadar .."
akhir Arina menekan kata diakhir sendu.
setelah pertengkaran waktu itu hubungan Arina -Ridho menjadi renggang seolah berjarak walaupun mereka setia bergilir menjaga Arash namun tidak sedekat dahulu
sekarang sejak kehadiran Kanumi membuat
jarak antara Arina dan Ridho sedikit membaik.
sebenarnya ini adalah bagian dari rencananya kanumi.

 Alone Rain  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang