YANG KATANYA MINTA DOKI-DOKI VIL _Amy_desu HIH ADA-ADA AJA DEH. 😂😂😂 But, I hope You like it, dear.
Who needs more Attention?
Vil menghela napas di atas sebuah sofa tempat di mana ia sedikit menyandarkan tubuhnya setelah rangkaian pemotretan yang cukup menyita waktu. Membiarkan amethystnya bersembunyi dibalik kulit tipis kelopak mata, menampakkan sebagian besar leher jenjang saat tengkuknya bertemu bagian puncak sofa.
Menjalani segudang agenda, pergi dari satu negara ke negara lain memang menyita seluruh tenaga dan pikiran. Jika saja tidak dibarengi dengan vitamin dan mencuri-curi waktu tidur, Vil mungkin tidak akan bisa untuk bangun sebab kondisi tubuh yang kurang fit. Namun baiknya, Vil pandai mengatur waktu—termasuk mendengarkan lektur panjang dari manajernya serta beberapa pihak penanggung jawab agensi di mana ia direkrut sejak kecil membuatnya terbiasa dengan hingar bingar yang dicecapnya.
Sang adam mengerjap, kembali membiasakan diri dengan cahaya lampu yang cukup terang dalam ruang istirahatnya. Sudah berapa jam ia tidak membuka ponsel? Sudah berapa lama ia mungkin mengabaikan pesan seseorang? Ibu jarinya mengusap layar, memastikan tidak ada pesan yang terlewat satu pun. Alisnya berkedut menyadari ada yang janggal dari pesan-pesan atau daftar panggilan masuk yang sempat terabaikan.
Tidak ada namamu di dalam list panggilan masuk atau pesan baru yang diterimanya. Sudah dua hari berlalu semenjak kau dan Vil saling mengirim pesan. Namun sejak kemarin hingga saat ini, Vil tidak menerima satu pesan baru darimu. Menekan markah telepon di mana namamu tersimpan dalam kontaknya dilakukan, namun sepertinya, Vil tidak kunjung mendapat apa yang ia mau.
"Huh?" pandangannya kembali memastikan tepat pada layar ponsel, tersambung namun tidak ada suara yang mengangkat dari sebrang sana. Dilihat lagi waktu room chat terakhir, dan Vil segera sadar kau pun tidak aktif sejak terakhir kalian bertukar pesan.
Sebentar—di saat seperti ini, Vil harus menggunakan akal sehatnya untuk berpikir rasional. Vil paham betul kalau kau juga bukan pengangguran. Kau memiliki beberapa cabang butik—dan kau juga berprofesi sebagai dosen muda. Tidak ada alasan kuat bagi Vil untuk mencurigaimu apakah kau memang sengaja abai padanya atau tidak. Vil paham betul kalau kau tidak akan berbuat aneh-aneh, ia mengerti akan sebuah fakta bahwa kau adalah miliknya, dan ia adalah milikmu.
Pandangannya teralih memerhatikan cincin di jari manisnya dengan senyum yang cukup tipis. Bukan sesuatu yang berlebihan, apalagi mencolok untuk dirinya yang selalu menginginkan kesempurnaan di atas kemewahan. Cincin perak itu hanya dihias dengan ukiran yang sederhana, bertahtahkan sebuah batu ruby yang begitu mungil. Benar, cincin itu merupakan simbol buhul kau dan dirinya sebagai tunangan. Kau sempat bertanya mengapa Vil malah memilih batu ruby di atas cincin pertunangan, bukan amethyst seperti warna matanya, dan Vil hanya menjawab singkat yang membuat kau tersenyum menanggapinya saat itu; "agar aku merasa kau selalu di sisiku walau jarak kita terpisah."
"Schoenheit, waktu istirahatmu habis."
Seseorang dari balik pintu terdengar mengetuk, membuyarkan segala ingatan manis yang tengah dirangkai dalam diam oleh Vil. Menengguk air mineral sebelum bangkit, Vil kembali memastikan diri dalam pantulan cermin yang merefleksikan tubuhnya sebelum menyambung pemotretan terakhir dan pulang ke mansion sang ayah,
"Agenda terakhir minggu ini, benar?"
"Seharusnya seperti itu,"
Alisnya bertaut, menambah kerutan di keningnya dengan manik yang cukup tajam untuk dipandang dengan waktu yang lama, "Apa maksudnya?"
"Selanjutnya Kingdom of Rose."
Bola mata menggulir malas menunda jawaban untuk sosok yang berbicara dengannya saat ini. Tidak memakan waktu lama sampai orang agensinya mendengar jawaban dari Vil dengan nada datar sebagai persetujuan akan jadwal yang telah ditentukan,

YOU ARE READING
Nesta
FanfictionNesta; pure. a Twisted Wonderland antology. credit: Disney-Twisted Wonderland, Aniplex, and our dear Yana Toboso-sensei. Aku mah minjem karakternya aja dari kemaren-kemaren.😂😂 Enjoy, Kantokusei-san. Welcome!! first published: August 15, 2022. by...