Twenty Four. (I)

54 6 0
                                    

14 days. #G7 #7Q

"Shu, lekaslah pakai ikat pinggangmu."

"Sebentar, gege. Aku—"

Pantulan cermin di Heartslabyul merefleksikan dirinya dengan balutan jubah upacara. Riddle menahan tawa kecilnya melihat kebingungan Yinyue Shu yang mengatur ikat pinggang di lingkar mungilnya. Hal itu membangkitkan insting murni Riddle untuk menjulurkan tangan pada vice-dorm leader-nya. "Biar aku membantumu."

"Gege..." Yinyue terkesima sejenak, menyaksikan bagaimana Riddle sampai melingkarkan lengan di pinggangnya. Tidak sekali dua kali memang Riddle membantunya. Inilah salah satu mengapa Yinyue memanggil Riddle dengan gege, atau biasa dianggap sebagai kakak laki-laki dari kulturnya. "Terima kasih."

Dalam gerakan sederhana seperti mempertemukan kedua ujung ikat pinggang besar itu, Riddle seakan-akan memberikannya dekapan. Namun, yang ada sebenarnya adalah gestur afeksi dari kepala asrama ke wakilnya. Apalagi, wakil mereka adalah perempuan. Heartslabyul dijaga oleh naga air dari kultur negara ketimuran yang menjadikan nasi sebagai makanan utama. Khas dari namanya yang agak sulit dilafalkan. Bagaimana rupa naga air utuh yang tidak memiliki sayap—tidak seperti Malleus Draconia. Serta tanduk kehijauan dengan ujung putih itu menjelaskan bahwa ia bukanlah makhluk biasa seperti yang lain.

Yinyue menundukkan kepala dalam formal. Tingkat kepercayaan yang ia tunjukkan ke Riddle sebagai tanda apresiasi.

"Bukan masalah. Mari ke cermin untuk menghadiri rapat."

Dalam perjalanan kecilnya. Riddle bertukar cakap dengan Yinyue mengenai hal-hal terkait institut atau asrama. Atau, hal-hal lain yang semestinya tidak perlu dibicarakan di luar lingkup asrama. Namun, apa boleh dikata. Riddle mengagumi bagaimana cara naga air itu bertutur. Seperti lantunan musik yang menyejukkan batin.

Seperti yang diharapkan, tindakannya begitu gentleman di mana ia menunggu Yinyue di seberang cermin, dan segera menangkap tangannya begitu sebagian tubuh si naga berhasil melalui pintu khas Night Raven College.

"Ah, seperti biasanya. Kita datang terlalu awal."

"Sepertinya." Riddle mendudukkannya di kursi yang biasa ia tempati. Persis di depan bendera Heartslabyul di sisi pijar yang menyala. Riddle menaruh kedua tangannya di bahu Yinyue. "Apakah mereka tidak ingat?"

Yinyue dengan bola mata sage berpupil lurusnya memandang tak paham pada Riddle. Sebelum telinga runcingnya mendapat bunyi lain yang segera disusul dua sosok yang ia kenali. Leona Kingscholar, dengan snow leopard Leah Hortensia. Bedanya, Leona kini menggendong Leah yang cenderung jarang menunjukkan ekspresi itu seperti anak-anak; satu lengan kokohnya di bawah kaki Leah, dan tangan lain di punggung kecilnya. Ekor Leah juga melingkari lengan Leona, seakan-akan tidak ingin lepas darinya. Selanjutnya, Azul Ashenggrotto datang beriringan dengan Andela Tone. Betapa mengejutkannya si Andela, vice dorm leader paling muda di antara yang lain—dan paling ceriwis.

Terdengar, Andela menyapa orang-orang yang sudah tiba lebih dulu. Sebelum Leah menghampirinya, dan memeluk ia dari belakang. Tetap tanpa emosi.

"Habibi, tunggulah!"

"Kamu lama sekali, Nahla! Ah-haha."

Kalim Al-Asim datang seperti lomba lari dengan sepupunya, dan tunangannya dari kecil; Nahla Sahar. Ia masih tertawa ringan saat gadis muda itu menarik napas, dan membuangnya yang dilakukan dengan repititif.

Lalu, sosok lain datang dengan vice dormleadernya. Masih sepupu dengan Kalim, dan Nahla. Satu kampung yang sama. Datang-datang, mereka langsung berpelukan satu sama lain.

NestaWhere stories live. Discover now