Five.

69 10 4
                                    

Strongest human in Night Raven College; and her engagement.

Gurat crimson menggulung lapisan cumulonimbus; mengapus gemuruh yang semula riuh dari kerajaan langit. Semilir anila berembus, bermesraan dengan reranting pohon aras, berbisik membawakan kabar dalam alunan suara daun yang saling bersandung.

Tampak seorang hawa tengah membiarkan elemen tak terlihat mengajak surainya menari dalam hening. Bola mata biru sedalam samudra memandang samar dari lantai dua tempat kakinya memijak. Begitu memesona, menebarkan segala afsun dengan dipadu dengan ranum merah jambu dan peraingainya yang senantiasa hangat. Pendiam, lagi sederhana.

Dara muda itu—manusia. Sejatinya, Night Raven College memiliki lima "manusia" murni bagi mereka untuk disandingkan dengan the Great Seven yang sudah mempunyai bakat sihir sejak lahir. Lima manusia ini sengaja diambil untuk dipelihara, diperhatikan, dan dipelajari. Bukan sebagai kelinci percobaan untuk sebuah eksperimen sihir, lain. Ini merupakan langkah awal sederhana dari opini yang berkembang dalam masyarakat Twisted Wonderland; bahwa sejatinya, manusia dengan penyihir itu memiliki bakat dan kemampuan yang sama. Empat manusia terpilih itu memiliki satu figur yang dijadikan pemimpin; sebab, sosoknya lah yang paling tangguh di antara mereka; bukan hanya tahan banting, ia juga dituntut memiliki nalar cepat untuk bisa disandingkan dengan barisan kepala asrama yang angkuh.

Tidak ada yang bagus sebagai permulaan, termasuk manusia ini juga yang mengalami hal demikian. Ia dipandang sebelah mata sebab tak memiliki kemampuan sihir sama sekali. Gadis muda berkepribadian tangguh ini memiliki anggapan bahwa sihir bukanlah segala sesuatu yang mampu menyelesaikan semua masalah. Tidak. Tidak semua makhluk hidup membawa bakat sihir sejak dilahirkan di dunia. Maka, lima manusia pure tanpa ada darah keturunan penyihir tadi benar-benar belajar dari nol dalam akademi paling ternama di negeri sihir.

Dan berkat usaha, kelima wanita—manusia—ini merupakan golongan yang paling dihargai dan dilindungi dalam Night Raven College.

"Andela."

Lantas, sepatu pantopel yang melapisi kaki mungil si empu nama langsung memutar. Menampilkan seulas senyum kala usapan kepala diterima dari Leona Kingscolar yang datang sepasang dengan Vil Schoenheit, gadis itu tak menghilangkan kurva di ranumnya.

"Mengapa di sini?" Vil bertanya lebih dulu. "Sisanya belum datang?"

Andela menggoyangkan kepala, indikasi bahwa pertanyaan yang dilontarkan oleh Vil sudah memiliki jawaban sejak awal.

"Kamu, 'kan, Prefect, mengapa jarang sekali berbicara, sih?" Vil menyambung, tak lupa melantunkan tawa ringannya.

"Yah... dia hanya banyak bicara dengan kadal, dan kekasihnya saja." Leona memberi jawaban jelas, tak sulit mendengar tawa ringan Andela setelahnya.

"Malleus adalah yang pertama menerimanya di sini. Maka, aku tak heran." Mengendikan bahu, Vil berujar.

Namun, kejujuran dan kebaikan merupakan mata uang yang senantiasa berlaku di mana saja. Bagai sisi koin yang selalu berdampingan, keduanya tidak akan bisa dipisahkan. Sifat alami daripada makhluk hidup yang disebut sebagai "manusia" atau "makhluk fana" yang seperti itu yang dicari dalam Night Raven College. Untuk mengimbangi kedengkian dan rasa iri dari ketujuh pemuda egois yang memiliki gelar Great Seven di sana, adanya manusia murni dengan segala kerendahan hati dan kesejukan wajahnya sangat diperlukan apabila pertemuan diadakan dan berakhir nyaris dengan perang sihir. Ia—Andela—yang tak banyak melakukan apapun mampu meredam semua bara api hanya dengan memandang dalam diam saat argumen tak pernah absen saat tatap muka.

Sayup suara lain menggema di sepanjang koridor, diikuti sepatu bertumit yang melangkah menimbulkan irama seiring kaki menekan pijakan, tak butuh waktu lama untuk yang lain menyadari dua kepala asrama yang bergabung. Riddle Roseheart yang selalu tempramental kini tiba berdampingan dengan Azul Ashengrotto yang senantiasa licik.

NestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang