Twenty.

27 6 3
                                    

Seven uninvited guests.

Sang dara menggelepar di permukaan kasur kala kamar yang menjadi tujuannya sudah ia jejaki. Masih dengan almamater kampus terbaik nomor dua seantero negeri di tempat ia hidup dan melangkah, engkau embuskan kasar napas yang tertahan dalam dada. Ujian kali ini usai, tetapi tugas-tugas sebagai anggota organisasi juga tidak akan bisa diangguri. Mungkin esok atau lusa, dara ini akan kembali menghirup udara kampus yang cukup asri dengan banyaknya pohon yang sengaja ditanam sebagai bentuk penghijauan untuk menekan polusi yang makin gencar membuat paru-paru terancam dewasa ini.

Inginnya, ikut dengan orang tua yang berada di luar kota—dengan tanggung jawab sebagai keluarga aristokrat yang masih mengatur ini itu dalam kehidupan seorang bangsawan, tetapi apalah daya bahwa ujian jauh lebih penting ketimbang segalanya.

Sudut bibirmu tertarik tipis kala mendengar voice note yang ditinggalkan oleh pria yang menjadi cinta pertamamu, ia membilang, semangat untuk hari-hari esok, ya! Ayah bangga padamu. Bayangan tentang wajah ayahmu yang teduh dan rambut yang tak lagi memiliki warna selaras jelaga itu membuatmu rindu. Kedekatan seorang anak perempuan itu cenderung ke ayah, benar?

Mungkin, ada baiknya jika engkau memutuskan untuk mengepak beberapa pakaian, dan menyusul orang tuamu yang terpaksa harus menunda kepulangan sebab beberapa hal. Dalam bilikmu yang didominasi oleh warna gelap, engkau mulai membuka tirai-tirai maroon yang ada; niatnya untuk membiarkan sirkulasi udara berputar sebagaimana semestinya. Menikmati sejenak fana senja hendak temaram bersama kesendirian dalam kastil yang dihuni selama 29 generasi, engkau tulis jurnal harian yang menjadi kebiasaanmu untuk merekam kejadian lewat sesuatu yang akan dibaca lagi dan lagi jika memiliki waktu luang.

Tablet besar kembali dihidupkan. Di meja dengan komputer tipis dan laptop, engkau belajar sejenak dengan lilin aromaterapi yang sengaja dihidupkan untuk menjadi waktu penentu usainya kaumengulik wawasan lebih dalam. Dalam literatur, subjek yang paling kauminati adalah antropologi sastra; yang menelaah karya-karya sastra lalu menghubungkannya dengan setiap aspek kehidupan atau konteks sosial lainnya. Sesekali, ambu lilin yang lembut menyapa indramu dalam senyap, hanya ada bunyi gores dari pena bulu yang berdansa dengan kertas—khusus untuk di kediaman keluargamu—dan ketikan-ketikan dari keyboard untuk menyelami web lebih lanjut, dan mengakses pada perpustakaan online.

Kaumengulur waktu sampai matahari terbenam dengan hal-hal produktif. Ada kejadian konyol saat engkau tidak berada di meja kursimu selama dua hari berturut-turut, dan malah berujung dengan kepala pening yang membuatmu tak mampu menentukan arah gravitasi. Dalam hati, kaumenertawakan diri sendiri karena keanehan yang mungkin tidak dimiliki oleh orang banyak. Sesuatu yang ditanamkan oleh ayahmu akan sangat membantu untuk beradaptasi seiring waktu berjalan. Pada dasarnya, setiap manusia diharuskan untuk produktif. Entah apa pun itu, yang diutamakan dalam hal produktif, usahakanlah sesuatu yang bersifat positif.

Main alat musik, sebagai bangsawan, tentu saja hal tersebut adalah mesti. Berkuda? Tidak perlu diragukan. Kemampuanmu dalam equestrian begitu alami yang menurun dari sang Ibu, sampai-sampai menyabet medali emas dalam beberapa kali pertandingan. Memanah? Kakekmu telah membuatkan busur dengan lengkung feminin dan ukiran di kayunya. Dituntut menjadi sempurna, padahal semua manusia tidak bisa dipaksa untuk menjadi serba bisa. Untungnya, ayahmu tidak terlalu memikirkan peraturan-peraturan ketat yang diwajibkan untuk ini itu. Agaknya, ayahmu juga yang telah membangun dinding kokoh untuk menghentikan tekanan-tekanan yang ada demi anak perempuan semata wayangnya.

Termasuk dalam hal-hal permainan online sekali pun.

Tidak ada yang tidak bisa memainkan Twisted Wonderland dalam gawai mereka. Setidaknya, ayahmu tahu kalau engkau memainkan beberapa video game dalam gawai dan komputermu. Namun, kausenantiasa mengatakan bahwa Twisted Wonderland merupakan comfort game karena pada bagian ritmis, di sanalah musik-musik baru bisa menjadi inspirasimu untuk menulis lagu.

NestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang