Yoo Chaerim juga datang ke pesta.
Bersama sang kekasih bernama Choi Jaeha. Cucu dari perancang busana tradisional terkenal yang memiliki bisnis di berbagai negara. Begitulah yang terdengar dari bisikan orang-orang ketika keduanya memasuki ruang pesta.
Choi Jaeha pria yang tampan. Tinggi dan putih. Tampak elegan dengan jas mewah yang katanya ia rancang sendiri khusus untuk menghadiri pesta Min Songyi dan suaminya Hwang Jinsung. Selain meneruskan bisnis keluarga, Jaeha mendirikan pula merek busananya sendiri di Paris.
Chaerim dan Jaeha datang di saat pesta akan berakhir. Dan Kim Seokjin, menatap keduanya tanpa berkedip sedikit pun.
Sementara Seyi, mengamati drama yang ada di depan matanya dari deretan meja minuman sambil meneguk jus jeruk. Sayang sekali tidak ada popcorn di sini.
Seyi menukar jus jeruk menjadi minuman bersoda ketika melihat Chaerim dan kekasihnya berjalan ke arah Seokjin usai mengobrol dengan Songyi dan Jinsung.
Ketiganya berbincang. Seyi bisa melihat hanya dari punggung Seokjin betapa tercabiknya hati lelaki itu.
Entah apa yang mereka bicarakan kini Chaerim dan Jaeha menatap pada Seyi sambil tersenyum. Tak lama kemudian Yoo Chaerim berjalan ke arahnya.
Oh sial. Seyi benci berbincang-bincang lagi. Ia ingin segera pergi ke kamar dan tidur.
"Selamat malam, Nyonya Kim," Chaerim menyapa. Dibalas Seyi dengan senyum kecil terpaksa dan satu anggukkan. "Yoo Chaerim," katanya sambil menjulurkan tangan.
"Ya, aku tahu. Mantan kekasih Seokjin." kata Seyi sambil menyambut tangan Chaerim, bersalaman.
Terlihat Chaerim agak terkejut karena perkataan Seyi sangat berterus terang. Meneguk ludah ia membalas, "Apa saya membuat Nyonya Kim tidak nyaman?"
"Aku tidak nyaman dengan panggilan 'Nyonya Kim'."
"Oh, hmm, maafkan aku—"
"Seyi saja."
"Maafkan aku Seyi,"
Seyi mengangguk kecil. Sekilas ia melirik lagi ke arah Seokjin. Seyi melihat Jaeha yang pergi setelah Songyi menghampirinya, kemudian datang beberapa orang bersama Songyi untuk berbincang dengan Seokjin selepas Jaeha pergi.
"Suasana di luar sangat bagus. Bagaimana jika kita berbincang di luar?" Chaerim mengusulkan dengan ramah.
Acara diadakan semi outdoor, suasana di luar tak kalah indah dengan bunga-bunga dan lampu-lampu yang menawan. Penuh keromantisan.
Meletakkan gelas yang dipegang ke meja Seyi menjawab, "Baiklah."
Mengikuti langkah Chaerim dari belakang, mata Seyi bergerak menelaah setiap gerak gerik dari Chaerim. Lalu Seyi menarik ujung bibirnya. Ternyata tipe idaman Seokjin adalah wanita tinggi, bentuk badan ideal, dan ada kemewahan dalam dirinya. Chaerim adalah seorang perancang busana seperti kekasihnya, tentu saja mereka adalah pasangan yang mewah.
"Jaeha pasti sedang menemui Tuan Min sekarang,"
Langkah Chaerim berhenti ketika kalimat itu ia katakan. Seyi turut menghentikan langkah. Keduanya bercengkrama di tepi kolam renang.
Beberapa orang masih menikmati pesta di luar ruangan. Mungkin karena malam semakin gulita, udara malam yang dingin, dan pesta sudah akan selesai banyak para tamu memilih untuk menikmati pesta di dalam ruangan atau pun kembali ke kamar masing-masing.
"Jaeha baru tiba di Seoul tadi pagi lalu siangnya berangkat ke Jeju, tetapi pesawat kami tertunda sangat lama. Beruntung kami bisa datang sebelum pesta berakhir,"
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT TIME
Fanfiction𝙎𝙖𝙖𝙩 𝙞𝙩𝙪, 𝙝𝙖𝙧𝙞 𝙗𝙪𝙧𝙪𝙠 𝙢𝙚𝙣𝙙𝙖𝙩𝙖𝙣𝙜𝙞 𝙋𝙖𝙧𝙠 𝙎𝙚𝙮𝙞, 𝙙𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙢𝙖𝙠𝙞𝙣 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙪𝙧𝙪𝙠 𝙨𝙖𝙖𝙩 𝙙𝙞𝙧𝙞𝙣𝙮𝙖 𝙢𝙪𝙡𝙖𝙞 𝙝𝙞𝙙𝙪𝙥 𝙗𝙚𝙧𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙥𝙧𝙞𝙖 𝙗𝙚𝙧𝙣𝙖𝙢𝙖 𝙆𝙞𝙢 𝙎𝙚𝙤𝙠𝙟𝙞𝙣. |2021|