🐰 Ternyata sahabat menyimpan rahasia dengan begitu rapi. Luar biasa. 🐰
♪Kiara♪Aka berlari menghampiri Kiara yang baru saja hendak pergi. "Ikut aku."
"Lepas. Kia mau pulang!"
"Oke, aku ikut kamu pulang."
"Ya udah, kita makan dulu di warteg depan." Kiara berjalan lebih dulu.
Setelah memesan makan siang dengan telur dan kacang panjang, keduanya duduk berhadapan.
"Kia tadi pagi enggak sarapan. Biasanya beli makan cuma sekali, dimakan pagi sama sore," ucap Kiara.
"Kamu empat hari ini tinggal dimana?"
"Kia ngekos."
"Kamu bawa uang?"
"Buku SBMPTN waktu itu Kia jual, novel juga Kia jual buat tambahan. Kia ada celengan, meskipun enggak banyak. Tapi nanti sore mama mau transfer lewat Bu Asri."
"Dia tahu kamu kos?"
Kiara mengangguk. "Kia kos di tempatnya Bu Asri."
Aka mengembuskan napas lega. Setidaknya Kiara sudah memiliki tempat aman untuk tinggal. Kos putri milik wali kelas mereka.
"Sampai kapan kamu di sana?"
"Sampai lulus, sama mama dibolehin. Soalnya Bu Asri itu teman SMA mama."
Aka mengangguk dan menyuapkan makanan ke mulutnya.
"Mama sama papa cerai."
"Kamu ikut siapa?"
Kiara menunduk. "Kia anaknya mama, pasti hak asuhnya ada di mama."
"Kamu kan anak cewek, Ya, kenapa enggak ikut Om Rendi aja? Besok kamu kalau nikah juga butuh dia."
"Kia anak di luar nikah."
Aka tersedak dan menuangkan air dari teko di dekatnya. Tiga gelas ia habiskan agar batuknya reda.
"Kia enggak mau kalau ikut papa. Sedangkan Kia sendiri bernasab ke mama. Lagipula, ini semua adil. Kia ngekos sendiri di sini, Rangga ikut papa, Gilang enggak ikut siapa-siapa dan sekarang dibawa Om Fian ke Purwokerto. Dan ... adikku yang satu lagi otomatis ikut mama."
"Mama kamu hamil?" tanya Aka dengan kedua mata membulat.
"Iya."
"Tapi—enggak jadi."
"Kenapa?" tanya Kiara. Merasa ada yang tidak beres.
"Ngomong aja. Enggak apa-apa," desak Kiara.
"Em ... waktu pertama kali ketemu sama pengacara, mama kamu enggak bilang kalau lagi hamil."
"Maksudnya? Aka temani mama ketemu pengacaranya? Sejauh mana Aka tahu tentang hal yang enggak Kia ketahui?"
"A-aku, aku ... aku udah sejak awal semester dua, tahu kalau papa kamu kayak gitu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Kisah Novel • Tamat
Genç Kurgu#2 "Aka, kok di sekolah kita enggak ada pangeran es ya?" "Aka, latihan basket sana. Biar kaya cowok Wattpad." "Jadi cowok badboy sana, Ka." "Kira-kira di sini ada geng motor enggak ya? Aka gabung sana, kalau bisa jadi ketua gengnya." Kiara mengira...