SATU

75 5 0
                                    

Mobil sport putih terparkir di suatu parkiran sekolah. Zafran turun dari mobil sambil menggunakan kacamata hitamnya. Para murid melihatnya dengan tatapan yang bermacam macam. Ia berjalan menuju kelasnya, 11 IPA 4 melewati koridor lantai 1.

"Eh maaf-maaf, gue nggak sengaja." Ucap seorang cewek yang menabrak Zafran.

Ia membuka kacamatanya dan menatap tajam cewek yang berada di depannya.

"Lo kalo jalan pake mata!" Bentak Zafran.

"Iya, iya gue minta maaf. Gue sekarang lagi buru buru. Bye." Ucap cewek itu sambil berlari meninggalkan Zafran yang masih berdiri di tempat.

"WOII.!!!" Teriaknya. Ia sungguh kesal terhadap cewek itu. Ia kembali berjalan menuju kelasnya.

****

Seorang guru berkacamata memasuki kelas 11 IPA 4. Bu.Nani, seorang guru matematika minat yang paling di takuti oleh murid SMA AIRLANGGA. Bu Nani menaruh buku paket yang di bawanya di atas meja.

"Keluarkan kertas sama polpen. Kita akan mengadakan ujian hari ini." Ucapnya santai.

Jangan di tanya bagaimana ekspresi murid di dalam kelas itu. Mereka sungguh kaget dengan perkataan yang keluar dari mulut bu Nani. Pasalnya pada pertemuan sebelumnya, bu Nani tidak memberi tahu tentang ujian ini.

Jadi mereka tidak ada persiapan yang matang untuk menjawab soal ujian yang menurut mereka susah.

"Lah kok tiba-tiba ujian sih bu?!" Tanya Devan.

"Iya, padahal ibu kemarin nggak ngasih tau ke kita kalo hari ini ujian." Sahut Lisa.

"Iya bu, betul bu!" Seru semua murid.

"Kenapa? Nggak mau ujian? Ya udah silahkan keluar kelas kalau nggak mau ikut ujian. Masalah nilai kalian akan tau sendiri." Ucap bu Nani.

Semua murid pasrah, akhirnya mereka semua mengeluarkan selembar kertas dan sebuah bolpoin. Lalu mereka mengerjakan soal yang sudah di bagikan oleh bu Nani.

****

"Permisi bu."

Para murid menghentikan kegiatannya saat ada seorang guru BK yang memasuki kelas bersama seorang perempuan.

"Sebelumnya, saya minta maaf karena udah mengganggu belajar kalian. Saya akan memperkenalkan kalian sama teman baru kalian. Silahkan perkenalkan diri kamu."

Perempuan yang berdiri di sebelah guru BK tersebut mengangguk. Ia mulai memperkenalkan dirinya.

"Perkenalkan nama gue-"

"Maaf, bisa di sopankan sedikit bahasanya." Potong guru BK.

"Ups, sorry." Ucapnya sambil meringis.

"Perkenalkan nama saya Karina Elvaretha. Kalian bisa panggil saya Karin, Rina, atau Retha. Saya murid pindahan dari SMA PELITA BANGSA. Makasih."

"Baik, eee- Karina, kamu bisa duduk di sana." Ucap guru BK sambil menunjuk bangku kosong sebelah Salsa.

"Jangan di situ bu, situ tempatnya Roni bu." Sahut Rere.

"Iiiihhh-biarin sini aja si Karin duduk di sini, gue juga ogah duduk sama Si Roni itu. Jijik gue. Ngupil mulu anak itu. Nggak apa rin, duduk samping gue aja sini."

Karin tersenyum lalu menempati kursi itu." Saya permisi bu Nani." Pamit guru BK dan di balas anggukan oleh Bu Nani.

"Waaah, gua nggak nyangka kalo bakalan ada murid baru di kelas gue.Eh eh, kenalin gue Salsa, nih temen gue yang paling pinter, namanya Lisa, dan ini temen gue lagi yang paliiiing bandel dibilangin, namanya Zea." Kata Salsa memperkenalkan dirinya dan ke 2 sahabatnya.

"Halo semua, gue Karin. Semoga gue bisa akrab sama kalian." Balas Karin.

"Aman, kita orangnya baik baik kok. Pasti akrab. Nggak bakal jahat jahat. Ya walaupun sering di jahatin." Ucap Zea, lalu berpura pura menangis.

"Cup cup cup. Jangan nangis"

"ZEA, SALSA, LISA. KERJAKAN UJIAN KALIAN JANGAN RIBUT SENDIRI."

Teriak bu Nani yang membuat mereka bertiga terkejut dan refleks menaruhtelapak tangannya di pelipis seperti orang hormat.

"Siap bu, kami kerjakan."

"CEPAT!" Ucap bu Nani sambil menggebrak meja. Sontak mereka bertiga langsung kembali memegang polpennya dan mengerjakan soal matematika minat dari guru killer.

"Itu namanya bu Nani. Guru yang paling killer di jurusan IPA sekolah ini. Ihhh, ngeri deh pokoknya." Bisik Salsa memperkenalkan ke Karin.

"SALSA!!"

"E-Iya bu."

Karin hanya tertawa melihat ke tiga teman barunya ini.

****

ZAFRANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang