ZAFRAN

EMPAT PULUH DUA

"Asyhadu allailahaillallah wa asyhadu Anna Muhammad Rasulullah."

Zafran mengucapkan dua kalimat syahadat dengan lantang dan lancar. Kini ia berada di masjid bersama Adam dan Abah.

"Alhamdulillah, sekarang nak zafran sudah resmi menjadi umat muslim. Semoga Allah menerima keputusan nak zafran." Ucap Abah

"Terima kasih Abah, Adam. Kalian berdua sudah mau membantu saya untuk mencapai impian saya."

"Sama sama."

"Saya boleh pulang bah?" Tanya zafran

"Oo boleh silahkan. Nanti kalau nak zafran mau belajar tentang agama bisa kesini. Nanti saya sama anak saya bisa bantu." Ucap Abah

Zafran mengangguk." Makasih bah."

Zafran berdiri dan mencium tangan Abah. Lalu tatapannya beralih ke Adam.

" Ini baju lo gimana?" Tanya zafran.

"Bawa aja. Aku kasih ke kamu."

" Makasih "

"Sama sama."

"Semuanya, saya permisi. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Zafran berjalan keluar masjid dan meninggalkan Adam dan Abah menuju motornya yang terparkir di luar pesantren. Ia memacu motornya dengan kecepatan normal menuju rumahnya.

———

Minggu pagi dai lapangan Bulusari

Zafran dan Kelvin sedang duduk di atas motor mereka, menunggu kedatangan ketiga temannya. Awal sebelum zafran berangkat, ia telah mengajak Devan untuk berangkat bersamanya. Tapi Devan menyuruhnya untuk pergi terlebih dahulu karena bunda menyuruhnya untuk belanja ke pasar. Alhasil, ia berangkat sendirian ke lapangan bulu asri dan ternyata di sana sudah ada Kelvin yang menunggu

Suara deru motor terdengar di Indra pendengaran milik zafran dan Kelvin yang membuat mereka menoleh ke sumber suara. Devan bersama Riza dan Doni sedang mengarah ke mereka.

"Hei bro." Sapa Devan kepada mereka berdua.

Mereka berdua hanya menanggapinya dengan anggukan kepala.

" Udah kumpul semua?" Tanya zafran.

"Udah." Balas Kelvin.

Zafran langsung membenarkan posisinya. Ia memakai helmnya dan menyalakan mesin motornya. Motor berjalan menuju ke lokasi tujuan, SMA Nusa bangsa.

———