ENAMBELAS

22 4 0
                                    

Bel istirahat pertama berbunyi dengan nyaringnya. Karin bersama ketiga temannya keluar kelas setelah suasana kelasnya agak sepi.Mereka berjalan santai sambil bergurau menuju kantin sekolah.

"Gila, tadi Lo kok bisa bener sih jawab soal dari Bu Nani. Padahal susah loh." Ucap Lisa terhadap Karin yang masih fokus pandangan ke depan.

Karin hanya tersenyum tipis.

"Eh, mudah kok." Sahut Salsa

"Iya." Balas Zea

"Tuh apa kata Salsa, mudah mudah aja kalo Lo bisa." Kata Karin

"Emang ya, jurusan IPA itu bikin kepala mau meledak. Kayak gunung meletus gitu."

"Makanya jangan masuk jurusan IPA kalo nggak mau otak Lo meledak!" Ucap Karin, Salsa, dan Zea kompak.

Lisa mengerucutkan bibirnya, sedangkan mereka bertiga hanya tertawa menanggapi Lisa.

Mereka sudah sampai di area kantin. Dan suasana kantin begitu ramai. Salsa berdecak kesal.

"Ish, kok rame banget ya." Kata Salsa

"Namanya juga kantin, kalo sepi ya kuburan namanya." Sahut Lisa yang membuat Salsa kembali berdecak.

Pandangan Karin mengarah mencari tempat duduk yang kosong agar mereka tempati.

"Eh situ tuh kosong kesana yuk." Ajak Karin kepada ketiga temannya disaat ia melihat tempat duduk yang kosong. Ketiga temannya menyetujui, lalu mereka bergegas menuju tempat itu agar tidak di tempati orang lain.

"Mesen apa nih?" Tanya Karin.

"Apa ya. Hmm, ah seblak aja deh ya. Soalnya gue pengen banget sama seblak." Jawab Lisa

"Gue bakso aja deh sama es teh satu." Jawab Salsa

"Gue batagor aja deh lima ribu."

Setelah temannya memberikan uang, ia langsung menuju pedagang kantin untuk memesan makanan.

"Eh gimana rencananya. Katanya mau nyomblangin Karin ama Zafran, jadi nggak?" Tanya Lisa

"Ngapain di comblangin, kan udah jadi sepasang raja ratu." Jawab Zea

"Itu di sekolah, beda." Balas Lisa

"Kita pikirkan nanti." Ucap Salsa

Zea dan Lisa mengangguk. Tak lama dari itu Karin kembali sambil membawa nampan yang berisi pesanan mereka. Karin membagikan pesanan temannya masing masing dan menyantapnya.

———

"Eh, kalian duluan aja ya. Soalnya gue mau ada urusan." Ucap Karin

"Urusan apa, kok tiba tiba?" Tanya Salsa

Karin terlihat bingung untuk menjawab pertanyaan dari temannya yang satu ini. Haruskah ia menjawab jujur kalau ia akan bertemu Zafran di dermaga atau tidak.

Ia memiliki janji kepada Zafran kalu akan bertemu di dekat dermaga sepulang sekolah nanti.

"Eeh ada—urusan OSIS. Oke gue duluan bye." Karin langsung berlari meninggalkan ketiga temannya menuju depan lab biologi.

"Haduh untung bisa ngehindar. Huft."

Ia mengeluarkan ponselnya di dalam tas, lalu membuka sebuah obrolan dari salah satu kontaknya.

Elv_karina
Lo dimana?

Ia duduk di depan pintu lab biologi mengambil botol mineral yang ia beli saat istirahat tadi lalu meminumnya.

Ting

Zafran
Gue udah nyampek di dermaga 20 menit yg lalu.

Karin melotot melihat sebuah pesan yang dikirimkan Zafran. Ia langsung memesan ojek online,dan berjalan kembali menuju parkiran.

Ia mengintip keberadaan temannya dari balik pohon besar. Keberadaan ketiga temannya sudah tidak ada lagi di parkiran. Ia langsung keluar gerbang dan menunggu ojek online yang sudah ia pesan tadi.

Tak sampai 10 menit sebuah ojek pesanannya berhenti di depan Karin berdiri. Tanpa kelamaan Karin langsung masuk kedalam mobil dan mobil melaju  membelah kepadatan kota.

———

ZAFRANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang